Di Indonesia, adalah hal yang biasa bagi suami istri tinggal bersama dengan keluarga pasangan, sebut saja kakak atau adik ipar. Bukan hal yang salah sebenarnya, asalkan ada kata sepakat antara suami dan istri untuk meminimalisir konflik di kemudian hari. Namun, tahukah Anda bahwa ada mitos 2 ibu hamil tinggal serumah tidak dianjurkan. Hmm, kenapa ya?
Jangan keburu khawatir, dalam artikel ini kami akan mengulas tentang mitos satu ini. Berhubung fakta juga harus dibaca dengan seksama agar informasinya akurat.
Sekilas tentang Mitos 2 Ibu Hamil Tinggal Serumah
Bagi yang belum mendengar, adalah pamali bagi dua orang ibu hamil tinggal di rumah yang sama. Alasannya, konon salah satunya akan mengalami keguguran.
Faktanya, belum ada bukti medis yang mendukung mitos ini. Kehamilan memang sebuah perjalanan yang menantang, akan tetapi tidak ada kaitan antara keguguran dan ibu hamil tinggal seatap.
Telah ada penelitian medis telah menunjukkan bahwa wanita yang hidup bersama selama kehamilan mungkin memiliki rasa dukungan dan pengertian yang sama, bahkan membantu meningkatkan kesehatan kedua ibu hamil karena merasa memiliki rekan seperjuangan.
Sejarah Kemunculan Mitos
Mitos bahwa dua ibu hamil yang tinggal serumah akan menyebabkan salah satunya keguguran adalah kepercayaan budaya yang sudah lama ada. Mitos ini berakar pada takhayul dan ketakutan akan hal yang tidak diketahui, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.
Studi tentang masalah ini tidak menemukan korelasi antara dua wanita yang tinggal di rumah yang sama dan keguguran. Sebaliknya, diyakini bahwa potensi peningkatan stres atau faktor lingkungan dapat menjadi penyebab potensi keguguran. Pada akhirnya, mitos itu tidak berdasar dan harus diabaikan.
Terlepas dari kenyataan bahwa banyak orang percaya bahwa hidup dengan wanita hamil lain dapat menyebabkan keguguran, tidak ada bukti medis yang mendukung mitos ini.
Sebagian besar penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan antara dua wanita hamil yang tinggal di rumah yang sama dan keguguran.
Satu makalah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Perinatologi menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat keguguran antara wanita yang hidup dengan wanita hamil lain dan mereka yang hidup tanpa wanita hamil. Oleh karena itu, bukti tidak mendukung anggapan bahwa hidup dengan wanita hamil lain akan menyebabkan keguguran.
Keguguran memang biasa terjadi, tetapi bukan disebabkan oleh dua wanita hamil yang tinggal di rumah yang sama. Keguguran biasanya karena kelainan kromosom atau masalah kesehatan ibu. Aneka faktor melatarbelakangi seorang calon ibu keguguran.
- Penyakit infeksi, seperti toxoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, gonore, atau sepsis
- Penyakit autoimun, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid
- Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal
- Gangguan hormon, seperti penyakit tiroid atau PCOS
- Kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim
- Penggunaan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid
- Hamil di usia lebih dari 35 tahun
- Riwayat keguguran lebih dari 2 kali
- Pola hidup tidak sehat, seperti kecanduan alkohol, merokok, atau penyalahgunaan NAPZA
- Kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan (obesitas)
- Paparan zat beracun dan radiasi tingkat tinggi
Perlu diketahui bahwa masih banyak orang yang meyakini beberapa kondisi di bawah ini dapat menyebabkan keguguran, padahal sebenarnya tidak.
- Olahraga ringan
- Berhubungan intim
- Konsumsi makanan pedas
- Naik pesawat terbang
- Aneka profesi yang berisiko terpapar zat kimia atau radiasi
Karena itu, penting untuk berbicara dengan praktisi medis untuk menentukan penyebab keguguran.
Anjuran Bagi Ibu Hamil yang Tinggal Bersama
Berlawanan dengan kepercayaan populer, tidak ada dasar ilmiah untuk mitos bahwa dua wanita hamil yang tinggal di rumah yang sama akan menyebabkan salah satu dari mereka mengalami keguguran. Sangat aman bagi dua wanita hamil untuk tinggal di rumah yang sama.
Nyatanya, hidup bersama dapat bermanfaat bagi kedua wanita karena mereka dapat saling menawarkan dukungan emosional, berbagi tip dan nasihat, serta memberikan bantuan dalam pengasuhan anak. Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk ibu hamil yang tinggal bersama:
- Ciptakan lingkungan yang mendukung dengan menawarkan dukungan emosional, mendengarkan kekhawatiran satu sama lain, dan merayakan pencapaian satu sama lain.
- Menghormati batasan dan privasi satu sama lain; saling memberi ruang saat dibutuhkan.
- Kembangkan jadwal untuk tugas dan tugas rumah tangga.
- Diskusikan setiap potensi konflik dan perselisihan sebelum meningkat.
- Buat pilihan gaya hidup sehat bersama, seperti mengikuti pola makan sehat, berolahraga teratur, dan tidur yang cukup.
Kesimpulannya, mitos ini tidak lebih dari kepercayaan takhayul tanpa dasar ilmiah. Terlepas dari prevalensinya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa memiliki dua wanita hamil yang tinggal di rumah yang sama meningkatkan kemungkinan keguguran untuk salah satunya. Bagaimana, adakah Anda yang hamil dan tinggal bersama saudara?
Baca juga:
id.theasianparent.com/doa-mandi-saat-gerhana-bulan-untuk-ibu-hamil
id.theasianparent.com/aa000145-mitos-gerhana-bulan-menurut-orang-jawa
id.theasianparent.com/mitos-gerhana-bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.