X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

Bacaan 5 menit
8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

Dari larangan ibu hamil melihat gerhana hingga tak boleh potong kuku karena akan bawa sial, seperti apa fakta mitos gerhana bulan menurut orang Jawa?

Gerhana bulan adalah peristiwa yang telah diamati, dipelajari, dan ditulis selama berabad-abad. Tetapi meskipun telah ada kemajuan sains, terkadang sulit untuk memisahkan fakta dari fiksi. Hal ini terutama berlaku untuk budaya Jawa yang memiliki mitos dan kepercayaan tersendiri tentang gerhana bulan. Dalam artikel kali ini, kita akan mengupas berbagai mitos gerhana bulan menurut orang Jawa.

Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa

Kami akan melihat beberapa cerita yang paling umum dan mengeksplorasi apa artinya bagi mereka yang mempraktikkan tradisi budaya ini. Dengan memahami berbagai mitos yang terkait dengan gerhana bulan, kita dapat lebih memahami arti pentingnya bagi masyarakat Jawa.

Kita juga akan memeriksa interpretasi yang berbeda dan mengungkap beberapa takhayul yang lebih menarik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Kepercayaan Orang Jawa

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

1. Orang tidak boleh keluar saat gerhana

Menurut orang Jawa, salah satu mitos terpenting gerhana bulan adalah orang tidak boleh keluar rumah saat gerhana. Diyakini bahwa selama gerhana bulan, dunia berada dalam keseimbangan yang sangat genting dan orang-orang harus tetap berada di dalam rumah untuk menghindari gangguan.

Pergi ke luar selama gerhana dikatakan menyebabkan penyakit fisik seperti sakit kepala, mual, pusing dan penyakit lainnya. Selain itu, orang juga dilarang membuat suara keras selama gerhana, karena diyakini mengganggu keseimbangan dunia.

Inilah mengapa banyak orang Jawa akan tinggal di dalam dan berdiam diri selama terjadinya gerhana bulan.

3. Wanita hamil sebaiknya tidak melihat gerhana

Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa

Menurut masyarakat Jawa, ibu hamil sebaiknya menghindari melihat gerhana bulan. Mereka percaya bahwa dengan melakukan itu, dapat membahayakan bayi yang belum lahir.

Beberapa orang Jawa bahkan mengatakan bahwa bayi yang lahir saat gerhana akan memiliki temperamen buruk dan cenderung nakal. Untuk menghindari potensi risiko, wanita hamil dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah dan melindungi mata mereka dari gerhana, tidak peduli seberapa menggoda untuk melihatnya.

3. Memotong kuku saat gerhana bisa membawa kesialan

Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa

Masyarakat Jawa percaya bahwa ada beberapa aktivitas yang harus dihindari saat terjadi gerhana, salah satunya memotong kuku. Dipercaya bahwa jika seseorang memotong kukunya saat gerhana, nasib buruk dan kesialan akan menimpa mereka.

Mitos ini muncul sekitar berabad-abad yang lalu, ketika orang Jawa kuno memperhatikan bahwa burung, serangga, dan hewan lain berhenti beraktivitas selama gerhana, dan mereka memutuskan untuk melakukan hal yang sama. Mitos ini masih diamati sampai sekarang dan banyak orang Jawa yang menahan diri untuk tidak memotong kuku saat gerhana bulan.

4. Dilarang melakukan aktivitas bisnis selama gerhana bulan berlangsung

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

Menurut mitologi Jawa kuno, diyakini bahwa melakukan kegiatan bisnis saat gerhana bulan dilarang keras. Hal ini karena masyarakat Jawa percaya bahwa bulan mempengaruhi kualitas kegiatan bisnis, sehingga mereka harus menghindari bisnis apa pun selama gerhana agar bisnis mereka tidak terpengaruh.

Selain itu, mereka juga khawatir nasib buruk akan mengikuti mereka jika mereka menentang kepercayaan ini. Oleh karena itu, masyarakat Jawa biasanya menghindari aktivitas bisnis saat gerhana karena diyakini dapat mendatangkan sial.

5. Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Dilarang Menanam sesuatu saat gerhana

Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa

Menurut takhayul Jawa, menanam sesuatu saat gerhana bulan tidak dianjurkan. Orang Jawa percaya bahwa pada saat gerhana bulan, energi bulan dalam keadaan fluks, sehingga menanam apapun akan sia-sia karena tanaman tidak akan tumbuh subur.

Faktanya, mereka bahkan menyarankan untuk tidak menyentuh atau makan selama gerhana, karena mereka yakin hal itu dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif. Inilah sebabnya mengapa orang Jawa biasanya menahan diri dari aktivitas apa pun selama gerhana bulan, karena dianggap membawa sial dan dapat membawa kesialan.

6. Hewan mungkin berperilaku aneh selama gerhana

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

Sebagai bagian dari mitologi Jawa seputar gerhana bulan, diyakini bahwa hewan berperilaku aneh selama gerhana. Ini diduga karena ketakutan dan kebingungan yang disebabkan oleh kegelapan yang tiba-tiba.

Perilaku aneh lainnya juga dikaitkan dengan gerhana, seperti burung dan hewan menjadi lebih vokal dan bahkan ikan melompat dari air seolah-olah berusaha melarikan diri dari malam. Di beberapa tempat di Jawa, bahkan ada anggapan hewan menjadi buta saat gerhana, itulah sebabnya banyak orang memilih untuk menjaga hewannya di dalam rumah selama gerhana berlangsung.

7. Tidak Boleh melihat gerhana secara langsung

Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa

Salah satu mitos gerhana bulan yang paling umum menurut orang Jawa adalah jangan melihat gerhana secara langsung. Menurut legenda, gerhana bulan diyakini sebagai kekuatan jahat yang dapat membawa celaka bagi orang yang melihatnya. Konon siapa saja yang berani melihat gerhana secara langsung akan dikutuk dengan kesialan dan kesialan. Inilah mengapa masyarakat Jawa selalu mengimbau agar berhati-hati dan menganjurkan masyarakat untuk mengamatinya dari dalam ruangan atau melalui teleskop. Dipercayai bahwa kutukan gerhana tidak terbatas pada manusia saja; bahkan hewan yang melihat gerhana secara langsung pun bisa terkena dampaknya.

Cerita mitra kami
Cara Efektif Kurangi Limbah Pangan bersama Tetra Pak Indonesia
Cara Efektif Kurangi Limbah Pangan bersama Tetra Pak Indonesia
Mama, Yuk, Manjakan Diri Sendiri dengan Me-Time di Rumah!
Mama, Yuk, Manjakan Diri Sendiri dengan Me-Time di Rumah!
Jadi Contoh yang Baik, Ini 4 Cara Melatih Anak agar Tidak Boros
Jadi Contoh yang Baik, Ini 4 Cara Melatih Anak agar Tidak Boros
Jangan Sembarang Pilih, Ini Serum Wajah yang Aman untuk Ibu Hamil!
Jangan Sembarang Pilih, Ini Serum Wajah yang Aman untuk Ibu Hamil!

8. Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Tidak boleh Makan selama Gerhana

8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?

Menurut mitologi Jawa, gerhana bulan adalah pertanda sial dan harus dihindari dengan segala cara. Salah satu takhayul yang paling umum adalah tidak pernah makan selama gerhana bulan.

Makan selama ini dikatakan membawa kesialan dan kesialan bagi pemakannya. Takhayul ini begitu kuat sehingga banyak orang Jawa akan berpuasa saat gerhana bulan untuk melindungi diri dari kesialan.

Secara keseluruhan, masyarakat Jawa memiliki banyak mitos dan legenda seputar gerhana bulan. Dari percaya bahwa gerhana disebabkan oleh naga atau monster yang memakan bulan hingga gagasan bahwa itu adalah tanda keseimbangan kosmik, mitos-mitos ini menunjukkan bahwa orang Jawa memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan alam.

Kisah-kisah ini juga memberikan wawasan berharga tentang budaya Jawa, dan mengingatkan betapa kuat dan misteriusnya langit malam.

 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/shalat-gerhana-bulan

id.theasianparent.com/mitos-gerhana-bulan

id.theasianparent.com/nama-bayi-gerhana-bulan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • 8 Mitos Gerhana Bulan menurut Orang Jawa, Manakah yang Fakta?
Bagikan:
  • Cek! Ini 10 Arti Mimpi Melihat Kura Kura Besar dan Kecil

    Cek! Ini 10 Arti Mimpi Melihat Kura Kura Besar dan Kecil

  • Gambaran Kehidupan, Ini Arti Mimpi Melihat Buah Mangga di Pohon

    Gambaran Kehidupan, Ini Arti Mimpi Melihat Buah Mangga di Pohon

  • Penuh Legenda dan Mistis, Ini Mitos Pantai Parangtritis di Yogyakarta

    Penuh Legenda dan Mistis, Ini Mitos Pantai Parangtritis di Yogyakarta

  • Cek! Ini 10 Arti Mimpi Melihat Kura Kura Besar dan Kecil

    Cek! Ini 10 Arti Mimpi Melihat Kura Kura Besar dan Kecil

  • Gambaran Kehidupan, Ini Arti Mimpi Melihat Buah Mangga di Pohon

    Gambaran Kehidupan, Ini Arti Mimpi Melihat Buah Mangga di Pohon

  • Penuh Legenda dan Mistis, Ini Mitos Pantai Parangtritis di Yogyakarta

    Penuh Legenda dan Mistis, Ini Mitos Pantai Parangtritis di Yogyakarta

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.