Sebagai ibu hamil, pastinya selalu saja ada nasihat yang diberikan untuk memastikan kehamilan sehat dan aman. Salah satu nasihat yang sering kerap didengar aldalah menghindari menyeberangi laut dengan kapal. Menurut mitos Jawa, jika ibu hamil nyebrang laut naik kapal atau perahu, maka usia kandungannya akan semakin muda dan janin dalam kandungan tidak akan lahir. Namun, benarkah demikian?
Seperti yang kita tahu, Bun, mitos tentunya belum tentu mencerminkan kenyataan. Jadi, jika Anda kerap mendengar petuah ini, maka jangan langsung panik, ya.
Nah, dalam artikel kali ini, kami akan mengupas tuntas seputar mitos ibu hamil yang dilarang menyebrangi lautan karena dianggap akan membuat janin tidak lahir. Yuk, simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Artikel terkait: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Membersihkan Ikan, Bisa Bikin Bayi Cacat?
Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Nyebrang Laut
Menurut mitos Jawa, ibu hamil yang sering menyeberang laut dengan kapal atau perahu akan memiliki usia kehamilan lebih pendek. Bunda jangan panik jika mendengar hal ini. Pasalnya, mitos ini tidak memiliki dasar medis, karena tidak ada kaitan antara ibu hamil yang menyeberangi laut dengan lamanya kehamilan.
Mitos ini kemungkinan besar berawal dari ketakutan ibu hamil menyeberangi laut, akibat bahaya badai, air yang bergolak, dan jauh dari pertolongan medis. Seiring waktu, ketakutan ini mungkin dibesar-besarkan menjadi keyakinan bahwa usia kehamilan janin akan lebih pendek jika sang ibu menyeberang laut.
Serta, sebenarnya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyeberangi laut dengan kapal atau perahu berpengaruh pada usia kehamilan. Meski demikian, ibu hamil tetap harus ekstra hati-hati saat bepergian dengan kapal atau perahu, dan harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya.
Lantas, Bolehkah Bunda Naik Kapal Saat Hamil?
Mitos atau kepercayaan mengenai ibu hamil menyeberangi laut bisa sangat berbahaya. Ini bisa menimbulkan ketakutan pada Bumil, bahwa melakukan sesuatu sederhana seperti perjalanan laut dapat menyebabkan janin lahir prematur atau cacat lahir. Hal ini dapat menyebabkan ketakutan dan kecemasan di kalangan ibu hamil, yang mungkin menjadi ragu bepergian atau melakukan aktivitas tertentu karena takut membahayakan bayi mereka yang belum lahir.
Pada kenyataannya, tidak ada dukungan ilmiah untuk mitos ini. Maka, penting untuk diingat agar tidak menelan informasi ini secara mentah-mentah. Bunda bisa tetap beraktivitas seperti biasa asalkan tetap menjaga kesehatan diri dan janin, serta selalu konsultasi dengan dokter terkait apabila hendak bepergian jauh.
Nah, terlepas dari mitos Jawa tersebut, faktanya, penelitian telah menemukan bahwa menyeberangi laut menggunakan kapal bagi ibu hamil sebenarnya boleh-boleh saja. Namun, hal ini tetap memiliki risiko. Bumil mungkin akan mengalami mabuk laut saat dalam perjalanan, tetapi ini tentunya bisa dicegah dan diatasi dengan pengobatan.
Maka itu, sama seperti melakukan perjalanan apa pun, Bumil sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum bepergian. Hal ini karena, kondisi setiap ibu hamil berbeda-beda, sehingga berkonsultasi sebelum bepergian akan mencegah risiko mabuk laut atau kondisi kesehatan lain saat di perjalanan.
Kondisi Bumil yang Tak Boleh Naik Kapal Laut
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kondisi setiap ibu hamil berbeda. Ada beberapa kondisi khusus yang membuat Anda sebaiknya tidak bepergian menggunakan kapal laut ketika hamil. Beberapa kondisi tersebut di antaranya adalah:
- Punya kondisi kesehatan tertentu, atau adanya gangguan saat kehamilan
- Pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya
- Tengah mengandung bayi kembar
- Anda sedang hamil tua atau memasuki trimester ketiga. Menurut Cruise Critics, ibu yang sudah memasuki usia kehamilan 24 minggu tidak diperbolehkan naik kapal laut karena berisiko adanya komplikasi dan melahirkan bayi lebih cepat dari HPL.
Artikel terkait: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Nasi Goreng, Bikin Bumil Naik BB Drastis?
Apabila Bunda punya kecenderungan tersebut, maka Anda bisa memiliki alternatif transportasi lain untuk bepergian.
Bunda bisa menggunakan transportasi darat, seperti kereta api atau bus, untuk mencapai tujuan. Untuk jarak yang lebih dekat, Anda bisa mengendarai mengendarai mobil pribadi atau travel.
Kesimpulannya, mitos bahwa ibu hamil yang mengarungi lautan dapat mempengaruhi usia kandungan dan janin dalam kandungan tidak didukung oleh bukti medis apa pun. Jadi, Anda tak perlu khawatir berlebihan akan hal tersebut.
Namun, tetap penting bagi ibu hamil untuk menyadari bahaya menyeberangi laut dengan kapal, dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri dan janin.
***
Baca Juga:
Ibu Hamil Tidak Boleh Keluar Magrib, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya!
Mitos Bayi Lahir 7 Bulan, Cek Penjelasan Mitos dan Fakta Ilmiahnya di Sini!
Mitos Bayi Lahir Waktu Maghrib akan Punya Sifat Unik, Ini Faktanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.