Mitos bahwa ibu hamil tidak boleh makan kepiting sudah ada sejak lama dan masih dipercaya oleh banyak ibu hamil.
Dipercayai bahwa makan kepiting saat hamil bisa membuat anak Anda hiperaktif karena racun yang tidak diketahui. Namun, kenyataannya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini dan ibu hamil tidak perlu merasa bersalah karena memakan kepiting.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi mitos dan realitas di baliknya. Kita akan melihat bagaimana mitos itu bermula, mengapa terus disebarluaskan, dan apa fakta sebenarnya tentang konsumsi kepiting dan kehamilan
Kami juga akan memberikan informasi tentang kemungkinan risiko yang terkait dengan makan rajungan saat hamil dan cara meminimalkan risiko tersebut.
Pada akhirnya, diharapkan pembaca memiliki pemahaman yang jelas tentang mitos seputar konsumsi kepiting selama kehamilan dan dapat membuat keputusan tentang apakah akan memasukkan kepiting ke dalam makanan Anda atau tidak.
Sekilas tentang mitos ibu hamil tidak boleh makan kepiting
Salah satu mitos paling umum tentang kehamilan adalah kepercayaan bahwa wanita hamil tidak boleh makan kepiting. Mitos ini sama sekali tidak benar dan berasal dari cerita tahayul yang menyatakan bahwa makan kepiting saat hamil membuat anak hiperaktif.
Kenyataannya, ibu hamil tidak disarankan untuk makan kepiting karena kemungkinan kandungan logam merkuri pada kepiting yang berbahaya bagi janin yang dikandungnya.
Untungnya, sebagian besar makanan laut mengandung kadar merkuri yang sangat rendah, termasuk kepiting. Dan selama makanan laut dimasak dengan benar dan standar kebersihan terjaga, ibu hamil sangat aman untuk menikmati hidangan kepiting yang lezat.
Alasan Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Kepiting Bisa Muncul
Alasan mitos ini karena ada kemungkinan kandungan merkuri dalam kepiting. Merkuri adalah logam yang terdapat dalam makanan laut, dan dapat berbahaya bagi wanita hamil dan bayinya yang belum lahir.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi kepiting karena potensi kandungan merkurinya. Namun, mitos ini dijadikan hal yang dipercayai secara turun temurun oleh orang-orang yang tidak memahami perbedaan antara merkuri logam dan hiperaktif.
Yang benar adalah logam merkuri tidak diketahui menyebabkan hiperaktif, dan karenanya mitos ini tidak benar.
Nasihat medis tentang makan kepiting selama kehamilan
Mengenai makan kepiting selama kehamilan, saran medisnya jelas. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makan kepiting saat hamil akan membuat anak hiperaktif. Padahal, potensi risiko apapun dari memakan kepiting sebenarnya berasal dari kemungkinan kandungan logam merkuri di dalam dagingnya.
Oleh karena itu, wanita hamil harus menghindari makan kepiting, karena dapat membuat mereka terkena tingkat merkuri yang berbahaya.
Langkah-langkah yang disarankan untuk diambil saat makan kepiting selama kehamilan
Wanita hamil boleh makan kepiting selama hamil selama mereka mengambil langkah pencegahan tertentu. Berikut adalah empat langkah yang disarankan yang harus diambil saat makan kepiting selama kehamilan:
- Pilih kepiting Anda dengan hati-hati. Beberapa kepiting memiliki risiko mengandung merkuri yang lebih tinggi daripada yang lain, jadi pastikan untuk membeli dari sumber tepercaya.
- Makan kepiting secukupnya. Makan terlalu banyak jenis makanan laut apa pun tidak aman, jadi sebaiknya batasi konsumsi kepiting sekitar dua kali seminggu.
- Masak kepiting Anda sampai matang. Memasak kepiting dengan suhu internal 145°F akan membunuh bakteri berbahaya, dan akan mengurangi risiko kemungkinan kontaminasi merkuri.
- Hindari kepiting mentah. Kepiting mentah bisa mengandung berbagai parasit dan bakteri, jadi sebaiknya hindari memakannya saat hamil.
- Manfaat nutrisi dan kesehatan dari makan kepiting
Makan kepiting selama kehamilan sangat aman, dan ada banyak manfaat nutrisi dan kesehatan yang bisa didapat dari makanan laut. Kepiting tinggi protein, rendah lemak, dan merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik seperti vitamin B12, fosfor, dan selenium. Mereka juga mengandung seng, yang membantu meningkatkan kesehatan kulit dan kuku.
Selanjutnya, asam lemak omega-3 yang terdapat pada kepiting dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan mental selama kehamilan. Alhasil, makan kepiting saat hamil bisa bermanfaat bagi ibu dan bayinya.
Jenis kepiting yang boleh dimakan ibu hamil dan Risiko yang Perlu Diwaspadai
Berlawanan dengan mitos, ibu hamil sebenarnya bisa makan banyak jenis kepiting tanpa membahayakan anaknya. Ada beberapa jenis kepiting yang aman dikonsumsi saat hamil, seperti kepiting biru, kepiting batu, kepiting raja, dan kepiting salju. Kepiting ini rendah kandungan merkuri dan dapat dimakan secukupnya.
Penting untuk dicatat bahwa jenis kepiting lain, seperti kepiting cangkang lunak, mungkin mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi, sehingga harus dihindari. Selain itu, wanita hamil harus memastikan bahwa kepiting dimasak dengan benar untuk memastikan bakteri atau parasit mati.
Dengan mengikuti pedoman ini, ibu hamil dapat menikmati manfaat makan kepiting tanpa risiko apa pun pada bayinya yang belum lahir.
Resiko mengkonsumsi kepiting
Mengonsumsi kepiting saat hamil bisa menimbulkan risiko karena kemungkinan kandungan logam merkuri pada kepiting. Meskipun tidak ada bukti bahwa mengonsumsi kepiting selama kehamilan dapat menyebabkan hiperaktif pada anak-anak, penting bagi wanita hamil untuk menyadari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan mengonsumsinya.
Merkuri diketahui beracun bagi sistem saraf, dan bisa berbahaya bagi perkembangan janin. Karena itu, penting untuk memeriksa sumber makanan laut yang Anda makan dan memantau asupan Anda. Jika Anda khawatir mengonsumsi kepiting selama kehamilan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Cara meminimalisir resiko mengkonsumsi kepiting saat hamil
Meskipun mitos bahwa makan kepiting saat hamil membuat anak hiperaktif tidak benar, namun penting untuk mewaspadai potensi risiko yang terkait dengan mengonsumsi kepiting saat hamil. Berikut 8 tips meminimalisir risiko konsumsi kepiting saat hamil:
- Tanyakan kepada dokter Anda sebelum makan makanan laut apa pun, termasuk kepiting.
- Saat makan kepiting, pilihlah kepiting yang lebih kecil dan lebih muda bila memungkinkan.
- Jangan mengkonsumsi kepiting kalengan.
- Hindari konsumsi hidangan kepiting olahan, karena lebih cenderung mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi.
- Makan kepiting tidak lebih dari dua kali sebulan.
- Pastikan untuk memasak kepiting sampai matang, karena beberapa bakteri berbahaya mungkin ada.
- Hindari makan kepiting mentah.
- Periksa pedoman kesehatan setempat, karena kepiting yang ditangkap di daerah tertentu mungkin mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi.
Kesimpulannya, penting untuk dipahami bahwa mitos ibu hamil tidak boleh makan kepiting adalah tidak benar. Meski demikian, penting bagi ibu hamil untuk menyadari potensi kandungan merkuri pada kepiting yang dapat membahayakan perkembangan bayi.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi kepiting selama masa kehamilan.
Baca juga:
Ingin makan kepiting saat hamil? Pertimbangkan 5 faktor ini dulu, Bun!
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Kepiting dan Rajungan
6 Kandungan Gizi Kepiting yang Luar Biasa, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.