X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

6 Manfaat Kontak Kulit Bayi dengan Orangtua, bukan Sekadar Menenangkannya

Bacaan 6 menit
6 Manfaat Kontak Kulit Bayi dengan Orangtua, bukan Sekadar Menenangkannya

Kontak kulit bayi dengan orangtua banyak sekali manfaatnya. Selain menenangkan, kontak kulit bantu bayi menstabilkan suhu, dan beradaptasi dengan lingkungan

Ketika bayi baru lahir tidur di dada telanjang Parents, itu tidak hanya simbol berbagi kasih sayang. Lebih dari itu, kontak kulit bayi dengan orangtua dapat melepaskan hormon cinta yang disebut sebagai oksitosin. 

Hormon oksitosin disebut hormon cinta karena berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, emosi yang baik, dan keterikatan antarmanusia. Selain itu, interaksi ini dapat mentransfer panas tubuh dan bakteri yang dapat membantu bayi Parents dan Parents menjadi lebih sehat dan bahagia.

Lebih dari kontak kulit, aktivitas ini dapat membantu bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, meningkatkan ikatan setelah lahir, menurunkan tingkat stres pada bayi dan Parents, dan mensekresi air susu ibu. Namun, bagaimana itu terjadi? Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat kontak kulit bayi dan orang tua, seperti dilansir dari Fatherly.

1. Membantu bayi beradaptasi

kontak kulit bayi dan orangtua

Di dalam kandungan, tubuh ibu mengatur alat vital janinnya. Namun, saat lahir, bayi sudah mandiri, bernapas untuk pertama kalinya dan tiba-tiba mengatur detak jantung dan suhunya sendiri. Ini merupakan masa transisi bagi bayi. Namun, tetap dekat dengan ibu atau ayah melalui kontak kulit dapat memiliki manfaat luar biasa untuk memudahkan transisi itu.

Faktanya, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan kontak kulit secara langsung terjadi antara ibu dan bayi segera setelah lahir saat ibu terjaga dan stabil. Aktivitas ini dapat dilakukan secara berlanjut selama satu jam.

Sebuah tinjauan literatur tahun 2012 dari 34 uji coba terkontrol secara acak dari orang tua dan bayi yang melakukan kontak kulit mengungkapkan mengapa rekomendasi tersebut sangat masuk akal. Para peneliti menemukan bahwa kontak kulit secara langsung dapat mensekresi air susu, menjaga suhu tubuh bayi, menstabilkan gula darah, mempersingkat waktu mereka menangis, dan dalam kasus bayi prematur, membantu menstabilkan detak jantung mereka. 

Semua aktivitas ini tidak ada efek samping sama sekali. Penelitian baru menunjukkan, kontak kulit bayi dengan orangtua dapat meningkatkan perkembangan otak yang sehat pada bayi dan mengurangi risiko depresi pascapersalinan pada orang tua.

Artikel terkait: Salah posisi berisiko SIDS, ini posisi tidur yang aman untuk bayi!

2. Menstabilkan tubuh bayi

Salah satu efek langsung dari kontak kulit bayi dengan orang tua adalah membantu bayi menstabilkan suhu tubuhnya. Saat lahir, saat bayi terpapar udara untuk pertama kalinya, sering kali berada di lingkungan yang dingin, seperti ruang bersalin, suhunya turun rata-rata 2-4 derajat celsius. Namun, tubuh ibu memiliki kemampuan unik. Ketika bayi diletakkan di dada ibu, bayi dapat beradaptasi dan menstablikan suhu tubuhnya.

Faktanya, satu uji coba terkontrol secara acak dari 100 bayi menemukan bahwa mereka yang melakukan kontak kulit segera setelah lahir delapan kali lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan hipotermia daripada bayi yang dibersihkan dan diberi pakaian di area yang hangat. Di samping itu untuk bayi yang mengalami hipotermia, kontak kulit antara orang tua dan bayi telah terbukti efektif dalam menghangatkan mereka seperti halnya Inkubator.

3. Memudahkan bayi untuk menyusu

kontak kulit bayi dengen orangtua permudah bayi menyusu

Kontak kulit antara bayi dan orang tua berkorelasi dengan tingkat menyusui yang lebih tinggi hingga empat bulan setelah kelahiran menurut tinjauan literatur dari 13 studi tentang masalah ini. Rata-rata, ibu baru yang melakukan kontak kulit dengan bayinya segera setelah lahir, menyusui selama hampir enam minggu lebih lama daripada mereka yang tidak.

Para peneliti percaya ini ada hubungannya dengan peningkatan kewaspadaan dan indra penciuman yang dimiliki bayi baru lahir ketika mereka lahir. Mereka terprogram untuk menemukan puting ibu mereka dan ketika tidak ada pakaian di antara mereka, kulit ibu hingga suhu tubuhnya dan bau putingnya mendorong bayi untuk mencari puting dan menetapkan rutinitas menyusui.

Artikel terkait: Bayi baru lahir ini meninggal di pelukan Ayah yang ketiduran

4. Menenangkan bayi

Tak heran, bayi yang digendong di dada orang tuanya juga cenderung lebih tenang. Sebuah studi kecil terhadap 30 bayi pada tahun 1995 secara acak menemukan bahwa ketika bayi mengalami kontak kulit dengan orang tua segera setelah lahir, hanya 14 persen dari mereka yang menangis hingga 90 menit pertama kehidupan mereka. 

Namun, ketika bayi langsung diletakkan di ranjang bayi, 93 persen menangis. Para peneliti berteori bahwa bayi, seperti mamalia lainnya, secara naluriah mengenali perpisahan dari ibu mereka dan bahwa tangisan adalah reaksi yang dikodekan secara genetik terhadap perpisahan yang berfungsi sebagai cara untuk memulihkan kedekatan dengan ibu.

Kemampuan kontak kulit antara bayi dan orang tua untuk memberikan kenyamanan pada bayi bahkan berlaku lama setelah lahir. Bayi memegang yang mengalami fase ini biasanya jarang menangis, memiliki detak jantung stabil, dan tingkat stres yang relatif lebih rendah.

5. Bagaimana dengan kontak kulit bayi dengan orangtua usai operasi caesar?

kontak kulit bayi dengen orangtua

Bagi Parents yang melakukan operasi caesar pun tetap bisa melakukan aktivitas ini. Ketika Parents melakukan operasi caesar, seorang bayi pasti masih bisa melakukan kontak kulit dengan Parents. Ini mungkin terjadi di ruang operasi atau segera setelah di ruang Pemulihan.

Penelitian kontak kulit bayi dengan orangtua setelah operasi caesar telah menunjukkan bahwa itu menurunkan tingkat rasa sakit ibu dan membuat mereka merasa lebih puas dan mengurangi cemas. Namun, ketika orang tua yang menjalani operasi caesar tidak dapat melakukan kontak kulit dengan bayi mereka karena mual atau anestesi umum yang jarang terjadi, mereka dapat melakukannya segera setelah orang tua sadar.

Artikel terkait: Penelitian: Perawatan Skin to Skin Mengurangi Angka Kematian Bayi Hingga 36%

6. Apakah juga bermanfaat untuk ayah?

Sementara sebagian besar penelitian berfokus pada kontak kulit yang dilakukan antara bayi dan ibu mereka, ada bukti bahwa bayi menuai manfaat yang sama dari kontak kulit dengan ayah. Satu studi tentang bayi yang lahir melalui operasi caesar menemukan bahwa mereka yang melakukan kontak kulit dengan ayah mereka segera setelah lahir memiliki detak jantung dan suhu tubuh yang lebih stabil, lebih sedikit menangis, dan makan lebih cepat. Selain itu, para ayah mendapat skor lebih rendah untuk kecemasan dan depresi dan terikat dengan bayi mereka lebih cepat.

Selain itu, satu uji coba terkontrol secara acak tahun 2017 menemukan bahwa ayah yang melakukan kontak kulit setidaknya selama 15 menit pada hari kelahiran bayi mereka, dan tiga hari berikutnya, memiliki keterikatan yang lebih kuat pada bayi mereka daripada ayah yang menggendong bayi mereka saat berpakaian.

The Father-Child Attachment Scale, sebuah survei yang melaporkan tentang seberapa sering mereka berbicara, menyentuh, merawat, dan menjelajahi anak mereka. Para peneliti menyarankan bahwa kontak kulit secara langsung membantu ayah memahami kebutuhan bayi mereka. Mereka juga berteori bahwa pelepasan oksitosin (kadang-kadang disebut sebagai hormon cinta/neurotransmitter) yang terkait dengan kulit ke kulit membantu menenangkan orang tua dan mengurangi tingkat stres mereka, yang selanjutnya meningkatkan ikatan.

Para penulis mengutip sebuah penelitian yang menemukan bahwa kontak kulit langsung tidak hanya menyebabkan peningkatan kadar oksitosin pada ibu dan ayah, tetapi juga meningkatkan kadar kortisol. Ini penting karena sebuah studi tahun 2018 terhadap hampir 300 pasangan ayah dan bayi menemukan bahwa ayah memiliki kadar kortisolnya yang meningkat ketika mereka pertama kali menggendong bayi mereka dan terlibat perawatan bayi mereka beberapa bulan kemudian.

Baca juga:

Begini Posisi Tidur yang Baik dan Nyaman untuk Ibu Hamil

Mengapa “Skin to Skin Contact” Penting?

Mengagumkan! Sentuhan ibu ini bisa hidupkan bayi yang telah meninggal

Cerita mitra kami
Masalah Kulit Sensitif pada si Kecil yang Memiliki Riwayat Alergi
Masalah Kulit Sensitif pada si Kecil yang Memiliki Riwayat Alergi
Menghindari Masalah Kulit Bayi: Mengenali Faktor Pemicu dan Memahami Cara Menjaga Kebersihan Kulit
Menghindari Masalah Kulit Bayi: Mengenali Faktor Pemicu dan Memahami Cara Menjaga Kebersihan Kulit
3 Cara Memilih Produk Perawatan Kulit Bayi yang Aman dan Sehat untuk Kulit Bayi Sensitif atau Kering
3 Cara Memilih Produk Perawatan Kulit Bayi yang Aman dan Sehat untuk Kulit Bayi Sensitif atau Kering
Hati-Hati, Terlalu Sering Terkena Paparan AC Tak Baik untuk Kulit si Kecil
Hati-Hati, Terlalu Sering Terkena Paparan AC Tak Baik untuk Kulit si Kecil

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianparent

Diedit oleh:

Ruben Setiawan

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • 6 Manfaat Kontak Kulit Bayi dengan Orangtua, bukan Sekadar Menenangkannya
Bagikan:
  • 8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

    8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

  • Sleep Training untuk Bayi: Manfaat dan Cara Menerapkannya

    Sleep Training untuk Bayi: Manfaat dan Cara Menerapkannya

  • Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

    Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

  • 8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

    8 Tanda Bayi Dehidrasi Ringan hingga Berat, Kapan Harus ke Dokter?

  • Sleep Training untuk Bayi: Manfaat dan Cara Menerapkannya

    Sleep Training untuk Bayi: Manfaat dan Cara Menerapkannya

  • Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

    Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir agar Tidak Terkena Infeksi

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti