TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Waspadai Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa

Bacaan 3 menit
Waspadai Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa

Menyambut Hari TBC Sedunia 24 Maret 2015, kami hadirkan berbagai ulasan tentang TBC. Kali ini, pembahasannya adalah tentang gejala TBC yang perlu diwaspadai

Gejala TBC seringkali luput dari perhatian kita.

Gejala TBC seringkali luput dari perhatian kita.

Mengapa gejala TBC perlu diwaspadai?

Menurut data BKKBN, jumlah penderita penyakit TBC di Indonesia tergolong tinggi. TBC juga merupakan penyebab kematian ke-4 setelah stroke, diabetes, dan hipertensi. Dari 450.000 kasus TBC yang ada, 65 .000 di antaranya meninggal.

Penyakit TBC merupakan infeksi saluran pernapasan dan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Bakteri ini bersifat basil dan tahan terhadap asam, sehingga memerlukan penanganan serius dalam waktu yang cukup lama.

Selain menyerang organ pernapasan (paru-paru), bila tidak segera diobati, bakteri ini juga bisa menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, bahkan bisa menyerang otak.

Gejala TBC jelas harus diwaspadai. Karena selain penyebab kematian nomor 2 terbesar di dunia setelah HIV/AIDS, TBC sangat mudah menular.

Cara penyebaran penyakit TBC

Penyakit TBC menular melalui cairan, baik melalui semburan atau percikan ludah/ air liur saat penderita TBC batuk ataupun bersin. Oleh karena itu, TBC sangat mudah menular pada orang di sekitar penderita.

Bagaimana cara mengenali tanda-tanda adanya serangan penyakit TBC pada tubuh kita?

Untuk mewaspadai serangan penyakit ini, ada gejala-gejala umum dan gejala-gejala khusus yang tampak pada penderita.

Advertisement
Ezoic

Gejala TBC pada umumnya:

1. Demam ringan terus –menerus

2. Tubuh berkeringat di malam hari tanpa sebab yang jelas.

3. Batuk-batuk (kadang disertai darah) lebih dari 3 minggu

4. Kondisi fisik melemah (lesu, lemah) disertai perasaan tidak enak.

5. Turunnya nafsu makan

6. Berat badan menurun drastis

Terkadang, tidak semua gejala TBC tersebut tidak terlihat. Indikator utamanya, bila terdapat darah pada dahak, segeralah periksakan diri ke dokter.

Gejala-gejala khusus :

1. Sesak napas dan dada terasa sakit

2. Infeksi tulang yang mengakibatkan keluarnya nanah

3. Urin menjadi kemerahan atau keruh

4. Penurunan kesadaran hingga menimbulkan kejang-kejang.

Bila mengalami gejala-gejala TBC di atas, segeralah memeriksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat. Karena, penyakit ini sangat mudah menyerang organ-organ penting dalam tubuh dan membahayakan orang-orang yang berada di sekitar Anda.

Untuk mencegah serangan penyakit TBC, Anda bisa melakukan tindak pencegahan.

Tindakan pencegahan, yaitu :

1. Hindari kontak langsung dengan penderita TBC

2. Biasakan pola hidup sehat, misalkan dengan membiasakan mengkonsumsi makan yang sehat dan bergizi, serta membiasakan mencuci tangan sebelum makan. Susu murni adalah salah satu minuman yang baik untuk ksehatan paru-paru.

3. Menjaga kebersihan lingkungan

Cerita mitra kami
Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor
Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor
Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!
Generasi Sandwich: Ngurus Dua Generasi, Jangan Lupa Cek Gula Sendiri!
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Ciri Pilek Alergi dan Pilek Biasa pada Anak
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Ciri Pilek Alergi dan Pilek Biasa pada Anak
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur

4. Vaksin BCG pada bayi sebelum berusia 3 bulan. Klik di sini untuk melihat jadwal imunisasi dari IDAI.

5. Perbaiki dinding rumah yang lembab atau berjamur.

6. Perhatikan sirkulasi udara di dalam rumah, terutama kamar tidur. Sering-seringlah membuka jendela di pagi hari agar udara di kamar terganti dengan udara yang segar, serta sinar matahari masuk ke ruangan.

7. Berolah raga secara teratur, terutama di pagi hari, supaya imunitas tubuh lebih tinggi.

8. Bila Anda sering bersama dengan penderita TBC, ada baiknya Anda juga melakukan pengecekan paru secara rutin.

9. Jangan makan dan minum dari piring dan gelas yang sama dengan orang lain.

10. Bila Anda sedang batuk dan/atau pilek, gunakan masker. Masker bukan hanya untuk mencegah penularan virus dari tubuh Anda, tetapi juga mengurangi risiko kuman lain masuk ke tubuh Anda, karena saat itu tubuh sedang tidak fit dan mudah tertular penyakit.

Parents, semoga ulasan ini bermanfaat…

Nantikan juga pembahasan mengenai TBC lainnya di theAsianparent.com

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Liza P. Arjanto

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Waspadai Gejala TBC pada Anak dan Orang Dewasa
Bagikan:
  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

  • Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor
    Cerita mitra kami

    Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor

  • 5 Fakta Hormon Kortisol, Hormon Stres yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan

    5 Fakta Hormon Kortisol, Hormon Stres yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan

powered by
  • 4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

    4 Penyebab Bercak Putih pada Kulit Bayi, Tidak Selalu karena Panu!

  • Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor
    Cerita mitra kami

    Butuh yang Manis Biar Kerja Lancar? Ini Tips Atasi Sugar Craving Agar Tetap Produktif di Kantor

  • 5 Fakta Hormon Kortisol, Hormon Stres yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan

    5 Fakta Hormon Kortisol, Hormon Stres yang Memengaruhi Kenaikan Berat Badan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti