Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Wafer Isi Silet, Sudah 10 Kali Lakukan Kejahatan!

Sudah ada anak yang mencoba mengonsumsinya, penyebar wafer isi silet pun ditangkap kepolisian. Begini motif pelaku melakukan tindakan keji.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rasa yang beragam dengan bentuk menarik membuat banyak anak-anak menyukai jajanan-jajanan yang kerap dijual di warung atau toko terdekat. Sedihnya, hal ini malah dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab hingga mencelakai anak-anak. Belum lama ini seorang pelaku penyebar wafer isi silet ditangkap pihak kepolisian.

Ia adalah AG, seorang laki-laki berusia 43 tahun yang nekat melakukan perbuatan tersebut. Di Jember, Jawa Timur, ia menyebar jajanan berupa wafer berisikan silet. Kejahatannya ini sudah dilakukan sebanyak 10 kali.

Pelaku Penebar Jajanan Wafer Isi Silet Ditangkap Pihak Kepolisian

sumber: Kompas.com

AG merupakan warga Jalan Manggis, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember. Kejahatan yang sudah terungkap pun menyeretnya ke pihak Polres Jember untuk diamankan dan ditindak lanjuti.

“Kami berhasil mengamankan terduga yang dicurigai sebagai pelaku yang menyebarkan snack berisi benda-benda tajam,” ujar Kasatreskrim Polres Jember AKP Komang Arya Wiguna, melansir dari Kompas.com.

Artikel Terkait: Masih Digemari hingga Sekarang, Inilah 10 Jajanan Tradisional yang Lezat!

Sudah 10 Kali Melakukan Kejahatan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Komang, pelaku bukanlah seorang pengangguran. Ia membeli jajanan wafer lalu membuka kemasannya.

Setelahnya, ia menyisipkan benda-benda tajam tersebut ke dalam wafer. Dirinya lalu merekatkan kembali jajanan tersebut dengan korek api agar terlihat baru.

Sudah 10 kali modus kejahatan ini dilakukan. Pelaku menaruh makanan tersebut di jalanan agar bisa diambil oleh siapa pun.

“Ditaruh di jalan yang bisa diambil oleh siapapun sewaktu-waktu. Kebetulan yang mengambil anak-anak,” ujar Komang kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Motif Kejahatan Sang Pelaku

Perilakunya tersebut tentu saja meresahkan masyarakat. Tak terkecuali orangtua yang memiliki anak-anak di usia belia. Tak sedikit anak yang mungkin belum menyadari dan mengetahui secara gambling konsep bahaya seperti adanya benda tajam di dalam makanan.

Mengenai alasan perbuatannya, pihak kepolisian pun menginterogasi pelaku. AG mengaku dirinya melakukan perbuatan tersebut sebagai ritual tolak bala untuk mencegah marabahaya.

“Motif sementara dari hasil pemeriksaan sekilas, pelaku sengaja membuat snack tersebut untuk menolak bala,” ujar Komang lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pihak kepolisian pun masih terus mengumpulkan bukti-bukti kuat mengenai kasus ini serta berbagai fakta yang ada di lapangan.

Artikel Terkait: Dianggap berbahaya, ini fakta lain aspartame pemanis buatan dalam jajanan anak

Sudah Ada Anak yang Mencoba Mengonsumsinya

Melihat jajanan yang terlihat belum terbuka dan tergeletak begitu saja di jalanan membuat beberapa anak menjadi tergiur untuk mengambil dan mengonsumsinya. Demikian halnya yang dialami oleh salah seorang anak.

Salah satu orangtuanya, M. Yasin begitu kaget melihat temuan silet serta benda tajam lain di dalam wafer yang tengah dikonsumsi anaknya. Beruntung, sang anak masih belum menelannya. Si kecil memuntahkan wafer tersebut karena terlalu keras ketika dikunyah.

Ketika dicek, wafer memang sudah dicampurkan dengan potongan-potongan silet serta benda tajam lainnya. Tak tinggal diam, M. Yasin pun segera melaporkan ke pihak kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Sempat digigit sama anak saya, beruntung tidak sempat ditelan," ungkap Yasin.

Artikel Terkait: Hati-hati, Jajanan Anak Mirip Kondom Beredar di Sekitar Sekolah

Menurut pihak kepolisian, sejauh ini sudah ada dua laporan dan dua anak yang telah menjadi korban. Besar harapan, kasus seperti wafer isi silet ini tidak kembali terjadi ya, Parents.

Mari selalu perhatikan apa pun yang dimainkan maupun dikonsumsi anak-anak kita, termasuk jajanan yang dikonsumsi sehari-hari. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga:

 

Penulis

nisya