Penelitian terbaru di Cina menemukan, dosis ketiga vaksin Sinovac bisa memperkuat antibodi dalam tubuh untuk melawan virus COVID-19 varian Delta. Tentu saja kabar ini membawa angin segar bagi dunia kesehatan di masa pandemi.
Hal ini disampaikan juga oleh dr. Adam Prabata melalui akun Twitter miliknya @AdamPrabata. “Kabar dari vaksin Sinovac! Vaksin Sinovac dosis ke-3 terbukti mampu menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir varian Delta hingga 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan antibodi pascadosis ke-2,” tulisnya.
Seperti yang kita ketahui, Delta adalah salah satu varian COVID-19 yang mendominasi penularan di beberapa wilayah di Indonesia. Varian Delta juga diklaim lebih cepat menular daripada varian lain sehingga sangat mudah menyebar.
Untuk informasi lengkap terkait dosis ketiga vaksin Sinovac atau yang biasa disebut juga sebagai vaksin booster, langsung simak saja, yuk, fakta-fakta berikut ini yang berdasarkan penelitian terbaru.
Artikel terkait: Wajib Tahu! Perbandingan Varian COVID-19, Manakah yang Paling Berbahaya?
Fakta Dosis Ketiga Vaksin Sinovac
1. Efek Dosis Ketiga Vaksin Sinovac
Peserta studi yang menerima dosis ketiga vaksin Sinovac menunjukkan kekebalan 2½ kali lebih tinggi terhadap Delta, empat minggu setelah suntikan terakhir. Dibandingkan dengan mereka yang menerima dua dosis atau telah pulih dari infeksi COVID-19. Orang yang sudah sembuh dari COVID-19 juga memiliki antibodi secara alami untuk melawan virus.
Para peneliti -termasuk ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Peking dan pembuat vaksin- mengatakan data mereka juga menunjukkan dosis ketiga akan memungkinkan perlindungan vaksin bertahan lebih lama.
“Hasil kami menunjukkan bahwa booster dosis ketiga dari vaksin yang tidak aktif dapat memperoleh respons humoral [kekebalan] yang cepat, kuat, dan tahan lama,” tulis mereka.
Artikel terkait: Risiko Long Covid Lebih Rentan Dialami Perempuan, Kenali Gejalanya!
2. Direkomendasikan untuk Kelompok Rentan
Pejabat kesehatan Cina akhir bulan lalu merekomendasikan suntikan booster untuk kelompok berisiko tinggi dan rentan. Namun, mereka mengatakan studi lebih lanjut tetap diperlukan. Lima dari tujuh vaksin yang digunakan di dalam negeri menggunakan platform tidak aktif, yang bergantung pada versi virus mati untuk merangsang respons imun.
3. Sinovac Sudah Banyak Digunakan di Dunia
Vaksin COVID-19 Sinovac adalah salah satu produk yang telah melampaui 2 miliar dosis dan digunakan di seluruh dunia. Namun, vaksin ini belum terbukti sepenuhnya bisa melawan varian Delta.
Oleh karena itu, beberapa negara menawarkan suntikan ketiga vaksin lain sebagai booster. Mengingat kekhawatiran tentang varian Delta yang semakin menyebar.
Sejumlah negara sedang mempertimbangkan booster untuk warganya yang sudah mendapat dua suntikan vaksin Sinovac. Biasanya booster ini diberikan kepada kelompok tertentu, karena kekhawatiran tentang umur panjang vaksin dan berkurangnya kemampuan untuk melawan varian Delta.
4. Studi Menunjukkan Dosis Ketiga Vaksin Sinovac Dibutuhkan
Berdasarkan studi terbaru Sinovac, menunjukkan empat minggu setelah dosis terakhir disuntikkan, tingkat antibodi yang ditimbulkan terhadap varian Delta pada orang yang divaksinasi dengan dua suntikan vaksin Sinovac berkurang sekitar 3,7 kali dibandingkan dengan yang melawan varian asli.
Para peneliti juga menemukan bahwa enam bulan setelah vaksinasi, orang yang menerima dua dosis tidak memiliki aktivitas kekebalan untuk varian Beta, Gamma, dan Delta. Namun, setelah dosis ketiga vaksin Sinovac, mereka menunjukkan respons kekebalan yang kuat.
Penelitian juga menunjukkan, umur vaksin bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh untuk membentuk antibodi jika diberikan dosis ketiga. Suntikan tambahan ini bisa memperpanjang atau menambah umur vaksin hingaa 180 hari setelah disuntikkan.
Artikel terkait: Penting! Ini 5 Pertanda Gejala COVID-19 Sudah Merembet ke Paru-paru
5. Penelitian Masih Membutuhkan Bukti Lebih Lanjut
Studi ini melibatkan 22 orang yang telah pulih dari COVID-19, 6 peserta sehat, dan 38 sukarelawan yang menerima dua atau tiga dosis vaksin. Para peneliti tidak membahas tingkat perlindungan vaksin terhadap varian Delta atau efektivitas terhadap Delta selama enam bulan setelah vaksinasi penuh mereka.
Antibodi penetralisir diyakini sebagai komponen kunci dari pertahanan kekebalan tubuh dan indikator efektivitas vaksin, tetapi kadarnya biasanya menurun seiring waktu.
6. Varian Delta Kurang Sensitif
Studi berbasis laboratorium lain oleh tim peneliti Inggris dan India, menemukan bahwa Delta enam kali kurang sensitif terhadap antibodi dari individu yang telah pulih dari infeksi COVID-19, dibandingkan dengan jenis virus varian sebelumnya.
Varian ini juga delapan kali kurang sensitif terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech atau AstraZeneca. Para peneliti mengatakan ada kebutuhan untuk mengeksplorasi vaksin booster dosis ketiga.
***
Demikian kabar baik terkait dosis ketiga vaksin Sinovac yang bisa memperkuat antibodi untuk melawan varian Delta. Meskipun sudah vaksinasi, jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan agar pandemi COVID-19 segerai berakhir.
Baca juga:
8 Gejala Kanker Prostat, Ketahui Segera Agar Peluang Sembuh Tinggi
21 Nama-Nama Aneh di Dunia: Ada Nama Anak Brad Pitt & Angelina Jolie
Kaya Nutrisi! Beragam Manfaat MPASI Ikan Gurame Beserta Contoh Resepnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.