Pandemi Covid-19 sudah melandai dan menuju selesai, namun muncul sebuah kabar dari organisasi kesehatan dunia WHO terkait infeksi virus Crimean-Congo penyebab mimisan. Infeksi ini tengah menjalar begitu cepat sehingga patut diwaspadai.
Virus Mimisan Menyebabkan Demam Berdarah Crimean-Congo
Sumber: Twitter/@WOAH_Global
Penyakit ini secara resmi disebut sebagai demam berdarah Crimean Congo. Virus ‘mimisan’ ini menyebar melalui kutu yang melompat melalui kontak manusia dengan hewan.
Umumnya, kutu ini menular melalui orang yang terinfeksi darah dan jaringan tubuh hewan, seperti ketika bekerja di ternak atau rumah pemotongan hewan. Tidak heran bila kasus ini sering terjadi pada profesi tersebut.
Virus ini merupakan Nairovirus dan berasal dari keluarga virus Bunyaviride. Virus ini sejatinya endemik dari Afrika, negara Balkan, Timur Tengah, dan Asia yang memiliki banyak hewan ternak.
Artikel Terkait: Demam berdarah renggut nyawa 8 anak di Blitar, peringatan untuk Parents!
Sudah Memakan 212 Orang dan 27 Meninggal Dunia
sumber: Unsplash
Di Iraq, demam berdarah Crimean Congo ini menunjukkan angka kenaikan yang sangat pesat.
Dari data WHO, sejak 1 Januari 2022 hingga 22 Mei 2022 sudah ada 212 kasus virus mimisan dan 27 di antaranya sudah meninggal. Hal ini berkaitan dengan perawatan hewan ternak yang menjadi tumpangan virus ini.
Akibat adanya wabah atau penyebaran penyakit yang cepat ini, WHO meminta seluruh masyarakat waspada.
Penyakit ini sejatinya sudah ditemukan sejak tahun 1950-an di Krimea. Iraq sendiri mencatat penyakit ini pertama kali muncul tahun 1979. Di Kongo, penyakit ini menjadi wabah besar di tahun 1969.
Tetapi di Iraq penyakit ini menjalar cepat baru-baru ini. Hal ini juga dikarenakan Iraq tidak jadi melakukan penyemprotan pestisida akibat Covid, sehingga kesempatan kutu untuk berkembang menjadi semakin besar.
Gejala Utama Virus Mimisan atau Demam Berdarah Crimean-Congo
Sumber: Twitter/@WOAH_Global
Serupa dengan julukannya, virus demam berdarah Crimean-Congo bisa menyebabkan penderitanya mengalami pendarahan seperti mimisan yang hebat.
Ada pula gejala demam, nyeri tubuh, sakit leher dan kepala, pusing, hingga sakit mata. Gejala lainnya yakni diare, mual dan muntah.
Tingkat kematian demam berdarah Crimean-Congo pun cukup tinggi, yakni 10 hingga 40 persen.
Artikel Terkait: Angkak, obat demam berdarah yang ampuh tingkatkan trombosit
Apa yang Bisa Kita Lakukan Sekarang?
sumber: Unsplash
Sejauh ini belum ada vaksin yang bisa mencegah penularan demam berdarah Crimean Congo. Tetapi ada banyak penanganan seperti obat antiviral yang bisa meredakan gejala dan menurunkan kekebalan virus.
Namun, Parents bisa mengajak keluarga hidup sehat dengan menerapkan standar kebersihan, seperti:
- Mencuci tangan setiap kali berinteraksi dengan hewan,
- Membawa hewan yang sakit ke dokter atau segera mengisolasi,
- Selalu mencuci tangan sebelum makan,
- Selalu pilih daging berkualitas yang terjamin kebersihan dan pemotongannya.
***
Baca Juga:
Jangan Panik! 11 Langkah Tepat Menghentikan Mimisan pada Hidung
Sering mimisan? Hati-hati dengan gejala penyakit berbahaya ini!
Mimisan saat hamil, apakah berbahaya? Ini penyebab dan cara mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.