Sebagai jenis virus yang baru ditemukan, kita belum mengetahui semua mengenai COVID-19. Salah satu penemuan terbaru mengenai Virus Corona yang didapatkan dari sebuah penelitian di Cina, ditemukan sejumlah SARS-CoV-2 RNA (kode genetik dari Virus Corona) pada sperma dari beberapa pasien pria.
Dikutip dari The Jakarta Post, penelitian tersebut melibatkan 38 orang pasien yang sedang dalam perawatan intensif untuk COVID-19 di Shangqiu Municipal Hospital, provinsi Henan.
Sebanyak 15 orang pasien menyerahkan sampel sperma saat mereka dalam keadaan kritis dan 23 lainnya menyusul setelah proses pemulihan. Diketahui terdapat SARS-CoV-2 pada sperma milik 6 orang dari 38 pasien tersebut.
Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal JAMA Network Open dari asosiasi medis Amerika. Hal ini menandakan bahwa virus tersebut bisa masuk ke dalam organ tubuh selain paru-paru.
Mengapa Virus Corona bisa terdapat pada sperma pria?

Dilansir dari Republika, peneliti dan ahli bidang reproduksi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Taufiq P. Nugraha mengatakan virus memang bisa ditemukan pada sperma atau air mani.
“Memang bukan hal yang aneh pada suatu infeksi virus yang bersifat viremia, virus dapat ditemukan di air mani,” kata Taufiq.
Viremia adalah masa di mana virus masuk ke dalam peredaran darah. Diketahui hingga saat ini ada kurang lebih 27 jenis virus yang pernah ditemukan pada air main, seperti penyakit Zika atau Ebola.
Taufiq mengungkapkan bahwa pada saat ada infeksi berat pada tubuh dan terjadinya viremia, virus bisa menembus blood-testis barrier dan akhirnya ditemukan di dalam air mani. Menurutnya, hasil temuan dari Cina tersebut masih harus dicermati secara lanjut.
“Jika menyangkut penyebaran penyakit, ada beberapa faktor yang harus dikaji untuk menjawab pertanyaan berikut: apakah virus yang dideteksi pada (cairan) semen tersebut masih aktif, apakah virus ini masih viable atau bisa menginfeksi, berapa banyak konsentrasinya, dan berapa lama virus bisa bertahan di dalam semen,” jelasnya.
Apakah Virus Corona bisa ditularkan melalui hubungan seksual?

Berdasarkan penemuan terbaru ini, tim peneliti dari Cina tersebut menyatakan bahwa hal tersebut harus mendapat perhatian serius. Dibutuhkan adanya penelitian yang lebih lanjut, terutama apakah COVID-19 bisa ditularkan melalui hubungan seksual.
“Virus ini memang tidak bisa menggandakan diri di dalam sistem reproduksi pria, tetapi mereka tetap ada di situ. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena kekebalan istimewa (privileged immunity) yang ada pada testis,” tulis dr. Diangeng Li dan rekan-rekannya pada jurnal JAMA.
Privileged immunity adalah keadaan dimana sistem imunitas tubuh tidak bisa sepenuhnya mencapai daerah tersebut untuk menyerang virus yang masuk.
Menurut tim peneliti, belum bisa disimpulkan apakah Virus Corona bisa menyebar lewat hubungan seksual.
“Jika bisa dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam kajian lebih lanjut, maka transmisi seksual bisa jadi merupakan bagian penting dalam pencegahan penularan.
Terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa SARS-CoV-2 juga ditemukan dalam pasien yang berada dalam masa penyembuhan,” tulis tim penulis jurnal tersebut, seperti dikutip dari Kompas.com.
Ilustrasi virus corona
Profesor Richard Sharpe dari pusat MRC untuk Kesehatan Reproduksi di Universitas Edinburgh, mengungkapkan bahwa ada kemungkinan seks dapat menularkan virus melalui sperma yang mengandung virus tersebut.
“Temuan ini meningkatkan kemungkinan bahwa COVID-19 juga dapat ditularkan melalui semen dan dengan demikian juga melalui kontak seksual. Mungkin, termasuk selama fase pemulihan,” katanya.
Seperti telah diketahui sebelumnya, Virus Corona dapat menular melalui percikan air liur (droplets) yang keluar karena bersin atau batuk.
Orang sehat terpapar percikan droplets dari orang yang sudah terinfeksi sebelumnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya menyentuh benda yang terkena droplets yang mengandung virus dan menyentuh wajah setelahnya.
Selain mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, tidak melakukan kontak seksual atau menggunakan kondom untuk berhubungan seksual bisa menjadi salah satu cara pencegahan penularan COVID-19.
Masih belum diketahui juga apakah penemuan virus pada sperma pria ini berpengaruh terhadap kesuburan.
Sumber: CNN Health, TheJakartaPost, Kompas, Republika, iNews
Baca juga:
Penelitian: Laki-laki lebih rentan kena virus corona dibanding perempuan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.