Pada dasarnya, ibu yang menyusui harus memperhatikan setiap makanan atau minuman yang dikonsumsinya. Hal ini disebabkan, makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu menyusui dapat berpengaruh terhadap kesehatan bayi. Namun, tidak hanya makanan dan minuman, konsumsi obat pun demikian. Ketika memiliki masalah kesehatan, ibu menyusui harus berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, tak terkecuali dalam hal vaksin. Ada beberapa vaksin yang digunakan dalam vaksinasi Covid-19 yang sudah berjalan hingga saat ini. Salah satunya adalah Sinovac. Kemudian muncul banyak pertanyaan, seperti amankah vaksin sinovac untuk ibu menyusui? Seberapa efektif melindungi ibu menyusui dari Covid?
Pandemi Covid-19 yang telah berjalan akhir-akhir ini mengharuskan masyarakat untuk melakukan vaksin. Hal ini dilakukan untuk menekan laju penularan virus corona baru, SARS-CoV-2, dengan menggunakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Melansir dari artikel Kementerian Kesehatan RI, herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Artikel terkait: 6 Hal yang Perlu Parents Ketahui Soal Vaksin COVID-19 pada Ibu Menyusui
Sampai saat ini, Indonesia menggunakan lima merek vaksin, yakni Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax. Salah satu vaksin yang populer saat ini dan digunakan di Indonesia adalah Sinovac. Lalu, apakah vaksin Sinovac aman untuk ibu menyusui? Seberapa efektif vaksin ini menangkal virus SARS-CoV-2? Pada dasarnya, ibu menyusui sangat dianjurkan untuk menerima vaksin.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Academy of Breastfeeding Medicine (ABM) keduanya merekomendasikan agar vaksin Covid-19 dilakukan kepada individu yang menyusui dengan catatan mereka sesuai kualifikasi penerima vaksin, seperti memiliki tekanan darah normal dan kondisi kesehatan lainnya. Keduanya juga mengatakan bahwa vaksin tidak memberikan efek negatif terhadap ibu menyusui.
Di samping itu, melansir dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sampai saat ini, belum ada penelitian mengenai dampak vaksin Sinovac terhadap ibu menyusui, bahkan belum ada laporan yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi. WHO mengatakan, vaksin ini merupakan vaksin inaktif dengan adjuvant yang umum digunakan pada banyak vaksin lain dengan profil keamanan yang terdokumentasi dengan baik, seperti vaksin Hepatitis B dan Tetanus, termasuk pada wanita hamil dan menyusui.
Oleh karena itu, efektivitas vaksin Sinovacc (COVID-19) pada wanita hamil dan menyusui diharapkan sebanding dengan yang diamati pada wanita pada umumnya. WHO pun sangat merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac pada wanita hamil dan menyusui karena manfaat vaksinasi bagi mereka lebih besar daripada potensi risikonya.
Dosis Vaksin Sinovac untuk Ibu Menyusui
Dosis vaksin Sinovac untuk ibu menyusui sama dengan orang lain pada umumnya. Strategic Advisory Group of Experts in Immunization (SAGE) merekomendasikan penggunaan vaksin Sinovac dalam 2 dosis (0,5 ml) yang diberikan secara intramuskular. WHO merekomendasikan interval 2-4 minggu antara dosis pertama dan kedua. Dengan demikian, diharapkan setiap individu menerima dua kali vaksin.
Artikel terkait: 5 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Ini Aturan Pemberiannya
Seberapa efektif vaksin Sinovac melawan virus corona?
WHO mengatakan, semua vaksin yang telah mencapai Daftar Penggunaan Darurat WHO sangat efektif dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat Covid-19. Uji coba fase 3 besar di Brasil menunjukkan bahwa dua dosis, yang diberikan pada interval 14 hari, memiliki kemanjuran 51 persen terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala, 100 persen terhadap Covid-19 yang parah, dan 100 persen terhadap rawat inap mulai 14 hari setelah menerima dosis kedua.
Artikel terkait: Bunda Masih Ragu? Simak 4 Alasan Bumil Harus Segera Vaksinasi COVID-19
Dalam sebuah studi observasional di Brazil, perkiraan efektivitas Sinovac mencapai 49,6 persen melawan infeksi simtomatik. Selain itu, studi observasional sejenis yang dilakukan di Sao Paulo menemukan bahwa tingkat efektivitas Sinovac mencapai 83 persen. Tidak hanya itu, melansir laman Parents.com, pemberian vaksin Sinovac untuk ibu menyusui dapat membentuk antibodi pada bayi. Beberapa penelitian menunjukkan adanya antibodi Covid-19 dalam air susu ibu (ASI) yang telah melakukan vaksinasi. Temuan ini sangat penting karena dapat turut menjaga bayi dari infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
Baca juga:
Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?
8 Fakta dan Hoax Vaksin COVID-19, Jangan Sampai Salah Informasi!
id.theasianparent.com/jenis-vaksin-covid-19
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.