Mengenal Vaksin Hib, Imunisasi Penting untuk Otak dan Paru-Paru Anak

Vaksin Hib adalah upaya pencegahan yang bisa diberikan pada anak sejak dini untuk melindunginya dari berbagai penyakit otak dan paru-paru. Ini penjelasan lengkapnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak rentan akan beberapa jenis penyakit, tidak terkecuali yang disebabkan oleh bakteri seperti haemophilus influenzae tipe b (Hib). Ini bisa menyebabkan berbagai penyakit ringan hingga penyakit berat. Vaksin Hib adalah salah satu cara yang bisa diambil untuk mencegah ini terjadi.

Vaksin ini sangat dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak dalam rangkaian imunisasinya. Orang dewasa dengan kondisi tertentu juga disarankan untuk menerima vaksin tersebut.

Artikel Terkait: Vaksin HPV untuk Anak Bisa Cegah Kanker Serviks, Kapan Bisa Diberikan?

Apa Itu Vaksin Hib?

Vaksin Hib adalah vaksin yang untuk mencegah infeksi akibat haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Bakteri Hib merupakan dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi yang biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Namun, dalam beberapa kasus, infeksi ini juga dapat menyerang orang dewasa dengan kondisi medis tertentu. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bakteri Hib dapat menyebabkan penyakit ringan, seperti infeksi telinga atau bronkitis, atau dapat menyebabkan penyakit berat, seperti infeksi darah.

Infeksi Hib yang parah, juga disebut “penyakit Hib invasif”, memerlukan perawatan di rumah sakit dan terkadang dapat menyebabkan kematian.

Vaksin Hib dibuat dari kapsul Haemophilus influenzae tipe b (Hib) yang dimurnikan.

Semua vaksin Hib menggunakan poliribosilribitol fosfat (PRP) sebagai polisakarida, tetapi 4 pembawa protein yang berbeda digunakan dalam 4 vaksin konjugat Hib yang tersedia yakni:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Toksoid difteri (PRP-D)
  • Protein membran luar Neisseria meningitidis (PRP-OMP)
  • Tetanus toksoid (PRP-T)
  • Protein pembawa mutan difteri CRM197 (HbOC)

Vaksin kombinasi yang mengandung vaksin konjugat Hib antara lain DTaP-IPV/Hib (Pentacel®) dan Hib-HepB (COMVAX®).

Artikel Terkait: Waspadai gejala polio pada anak, ini aturan vaksin yang wajib diketahui

Fungsi dan Manfaat

Vaksin ini berfungsi untuk memberikan perlindungan jangka panjang dari Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

Sebelum adanya vaksin Hib, penyakit Hib adalah penyebab utama meningitis bakteri pada anak di bawah 5 tahun di Amerika Serikat.

Meningitis adalah infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan ketulian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, vaksin Hib juga dapat menjauhkan dari penyakit seperti:

  • Radang paru-paru
  • Pembengkakan parah di tenggorokan, sehingga sulit bernapas
  • Infeksi pada darah, persendian, tulang, dan penutup jantung
  • Kematian

Jadwal Vaksin Hib

Parents mungkin bertanya-tanya, kapan sebaiknya anak menerima vaksin Hib ini?

Dikutip dari kids health, vaksin Hib dapat diberikan melalui suntikan pada anak usia:

  • 2 bulan
  • 4 bulan
  • 6 bulan (namun, beberapa vaksin Hib tidak memerlukan dosis pada 6 bulan)
  • dosis booster pada 12-15 bulan

Anak-anak usia 15 bulan atau lebih yang menerima vaksin untuk pertama kalinya hanya membutuhkan satu dosis.

Sedangkan, anak-anak usia 12 bulan hingga 59 bulan (hampir 5 tahun) mungkin memerlukan lebih banyak dosis jika sistem kekebalan mereka melemah atau karena kondisi medis lain yang dialaminya seperti:

  • asplenia (ketika limpa hilang atau tidak berfungsi dengan baik)
  • infeksi HIV
  • kemoterapi atau pengobatan radiasi
  • transplantasi sel induk

Vaksin ini tidak direkomendasikan secara rutin untuk anak-anak yang berusia di atas 5 tahun kecuali mereka memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan dan belum pernah divaksinasi sebelumnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkadang, dokter memberikan vaksin Hib dalam kombinasi dengan vaksin lain, seperti vaksin DTaP, IPV, atau HepB.

Apakah Vaksin Hib Boleh Ditunda?

Vaksin Hib sebaiknya diberikan sesuai dengan jadwal yang dianjurkan.

Namun, jika anak Anda mengalami kondisi-kondisi tertentu, sebaiknya Anda menunda terlebih dahulu anak untuk menerima vaksin Hib. Kondisi tersebut di antaranya:

  • anak sedang sakit, namun jika hanya pilek biasa atau penyakit ringan lainnya seharusnya tidak mencegah imunisasi
  • memiliki reaksi alergi yang parah (anafilaksis) terhadap vaksin Hib sebelumnya atau memiliki alergi lateks (hanya untuk beberapa jenis vaksin Hib)

Artikel Terkait: Anak tidak vaksin DPT, satu wilayah bisa terkena wabah Difteri

Siapa yang Direkomendasikan untuk Mendapatkan Vaksin Hib?

Vaksin Hib adalah salah satu vaksin yang sangat dianjurkan untuk menjadi bagian dari rangkaian imunisasi anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, vaksin ini bukan hanya untuk anak-anak. Vaksin Hib juga direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi sebagai berikut:

  • Orang dewasa dengan asplenia anatomis atau fungsional dan mereka yang dijadwalkan untuk splenektomi elektif jika mereka tidak diimunisasi (yaitu, jika mereka sebelumnya tidak menerima seri primer ditambah dosis booster atau 1 dosis vaksin Hib setelah usia 14 bulan), meskipun beberapa ahli menyarankan untuk memberikan dosis sebelum splenektomi elektif terlepas dari riwayat vaksinasi
  • Orang dewasa dengan kondisi immunocompromised (misalnya, karena kemoterapi kanker atau infeksi HIV) jika mereka tidak diimunisasi
  • Orang yang telah menjalani transplantasi sel induk hematopoietik terlepas dari riwayat vaksinasi mereka

Kontraindikasi

Sebelum menjadwalkan anak untuk menerima vaksin Hib, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu apa kontraindikasi dari vaksin ini.

Kontraindikasi utama vaksin Hib adalah reaksi alergi yang parah (misalnya, anafilaksis) setelah dosis sebelumnya atau komponen vaksin.

Sedangkan jika anak Anda memiliki penyakit sedang atau berat dengan atau tanpa demam, sebaiknya vaksinasi ditunda sampai penyakitnya sembuh.

Dosis dan Cara Pemberian

Tentunya ada perbedaan dosis dan cara pemberiannya pada anak sesuai dengan rentang usianya masing-masing.

Secara umum, vaksin Hib biasanya diberikan dalam 3 atau 4 dosis tergantung pada merek dan formulasinya. Dosis satu kali vaksin Hib adalah 0,5 mL IM. 

Berikut dosis dan cara pemberian vaksin Hib sesuai usia anak:

  • Bayi 

Biasanya bayi akan mendapatkan dosis pertama vaksin Hib pada usia 2 bulan dan akan menyelesaikan seri vaksin Hib pada usia 12-15 bulan.

  • Anak-anak berusia antara 12 bulan dan 5 tahun

Anak dengan rentang usia tersebut yang sebelumnya belum pernah divaksinasi Hib secara lengkap, mungkin memerlukan 1 atau lebih dosis vaksin Hib.

  • Anak-anak di atas 5 tahun dan orang dewasa

Kelompok usia ini biasanya tidak menerima vaksin Hib, tetapi mungkin direkomendasikan untuk anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa yang limpanya rusak atau telah diangkat.

Ini juga termasuk orang-orang dengan penyakit sel sabit, sebelum operasi untuk mengangkat limpa, atau setelah transplantasi sumsum tulang.

Vaksin Hib juga dapat direkomendasikan untuk seseorang yang berusia 5 hingga 18 tahun dengan HIV.

Vaksin Hib dapat diberikan sebagai vaksin yang berdiri sendiri, atau sebagai bagian dari vaksin kombinasi (sejenis vaksin yang menggabungkan lebih dari satu vaksin menjadi satu suntikan). Vaksin Hib juga dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.

Efek Samping atau Risiko yang Mungkin Ditimbulkan

Setelah pemberian vaksin Hib, beberapa anak mungkin akan mengalami efek samping, meskipun ini jarang terjadi. Salah satu kondisi yang mungkin muncul adalah kemerahan, bengkak, atau nyeri di tempat yang disuntik.

Anak-anak juga mungkin mengalami demam, rewel, serta cepat marah setelah vaksinasi.

Untuk meredakan rasa sakit dan demam, tanyakan kepada dokter anak apakah Anda dapat memberikan asetaminofen atau ibuprofen, dan tanyakan dosis yang tepat untuknya.

Sebagian orang dewasa juga terkadang pingsan setelah prosedur medis, termasuk vaksinasi. Konsultasikan dengan dokter atau perawat jika Anda merasa pusing atau mengalami perubahan penglihatan atau telinga berdenging.

Selain itu, ada juga kemungkinan sangat kecil terjadinya reaksi alergi. Ini bisa terjadi dalam pemberian vaksin apapun. 

Jangan khawatir justru tertular penyakit yang disebabkan oleh Hib, sebab vaksin Hib hanya mengandung sebagian kecil kuman sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit tersebut.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Sebelum vaksinasi, jika anak Anda dalam kondisi sehat maka tidak perlu ada yang dikhawatirkan untuk mendapatkan vaksin Hib.

Namun, jika Anda tidak yakin apakah vaksin harus ditunda atau dihindari karena kondisi medis yang dialami anak, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Sedangkan setelah pemberian vaksin, jarang ada efek samping yang akan dialami oleh pasien. Namun, jika terdapat reaksi sedang atau serius muncul pada tubuh setelah vaksin Hib segera hubungi dokter.

Vaksin Hib adalah upaya preventif yang bisa Anda lakukan untuk melindungi anak ataupun diri Anda sendiri dari berbagai penyakit berbahaya. Semoga informasi ini bermanfaat.

***

Haemophilus influenzae type b (Hib) Vaccine: What You Need to Know

https://www.cdc.gov/vaccines/hcp/vis/vis-statements/hib.html

Your Child’s Immunizations: Hib Vaccine

https://kidshealth.org/en/parents/hib-vaccine.html

Haemophilus influenzae Type b (Hib) Vaccine

www.msdmanuals.com/professional/infectious-diseases/immunization/haemophilus-influenzae-type-b-hib-vaccine#v12817093

 

 

Baca Juga:

Jenis Vaksin Anak, Ini Daftar Nama dan Harga Terbarunya

Virus Corona Bermutasi, Perlukah Anak Mendapatkan Vaksin COVID-19?

Vaksin Moderna untuk Anak 6-11 Tahun Aman Digunakan, Sudah Bisa Diberikan?