HIV AIDS adalah salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Banyak penderita HIV yang baru menyadari dirinya terinfeksi setelah gejalanya cukup parah, padahal, jika gejala HIV bisa dideteksi lebih awal, penanganan dini akan membantu penderita memiliki harapan hidup yang lebih tinggi.
Gejala HIV yang perlu diwaspadai
Gejala awal HIV mungkin bisa terlihat ringan, bahkan tanpa gejala yang nyata. Itulah salah satu alasan mengapa penting bagi orang-orang untuk mengetahui status HIV mereka.
Berikut ini daftar gejala HIV yang umum dan khusus:
1. Gejala HIV awal mirip flu
Pada minggu-minggu awal setelah tertular HIV, tidak jarang tanpa gejala. Namun, beberapa orang mungkin memiliki gejala seperti flu ringan, termasuk demam, sakit kepala, kekurangan energi, kelenjar getah bening membengkak, dan ruam.
Gejala-gejala ini seringkali hilang dalam beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan waktu hingga 10 tahun untuk menunjukkan gejala yang lebih berat bisa muncul.
3. Ruam kulit dan luka kulit
Gejala HIV yang dialami kebanyakan orang adalah masalah kulit. Ruam adalah gejala umum dari HIV, dan banyak jenis ruam kulit yang berhubungan dengan kondisi tersebut. Ruam kulit ini bisa merupakan gejala HIV itu sendiri atau akibat dari infeksi lain yang terjadi bersamaan dengan HIV.
Jika muncul ruam, ada baiknya untuk meminta penyedia layanan kesehatan melakukan pemeriksaan medis. Luka atau lesi tersebut dapat juga terbentuk pada kulit, mulut, alat kelamin, dan dubur orang yang terinfeksi.
3. Kelenjar bengkak
Kelenjar getah bening terletak di beberapa bagian tubuh manusia. Kelenjar getah bening biasanya bertugas melawan infeksi dengan menyimpan sel kekebalan dan menyaring patogen.
Ketika HIV mulai menyebar, sistem kekebalan tubuh mulai bekerja dengan cepat. Alhasil, kelenjar getah bening bisa membesar dan bengkak.
Ini sering menjadi salah satu gejala HIV pertama. Orang yang hidup dengan HIV biasanya kelenjarnya akan membengkak selama beberapa bulan.
4. Infeksi
Virus HIV mempersulit sistem imun Anda untuk melawan kuman, jadi penderita biasanya akan lebih mudah untuk terserang infeksi lainnya.
Beberapa di antaranya termasuk pneumonia, tuberkulosis, dan kandidiasis oral atau vagina. Infeksi ragi (sejenis kandidiasis) dan infeksi bakteri mungkin lebih umum terjadi pada perempuan dengan HIV-positif, serta lebih sulit diobati.
5. Demam dan berkeringat di malam hari
Orang dengan HIV mungkin akan mengalami demam ringan dalam waktu lama. Tubuh biasanya akan mengalami demam ketika ada sesuatu yang salah, tetapi penyebabnya tidak selalu jelas.
Karena demam ringan, mereka biasanya tidak mengetahui status HIV-positif atau malah akan mengabaikan gejala tersebut.
Terkadang, berkeringat di malam hari yang mengganggu tidur dan disertai demam merupakan gejala awal infeksi HIV yang harus diwaspadai.
6. Perubahan menstruasi
Wanita dengan HIV dapat mengalami perubahan pada siklus menstruasi mereka. Menstruasi mereka mungkin lebih ringan atau lebih berat dari biasanya, atau mungkin tidak mengalami menstruasi sama sekali.
7. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul termasuk infeksi rahim, saluran telur, dan indung telur. Penyakit radang panggul pada perempuan HIV-positif mungkin lebih sulit diobati. Selain itu, gejala bisa berlangsung lebih lama dari biasanya atau lebih sering kambuh.
***
Jadi, penting untuk selalu aware dengan kondisi tubuh Anda ya, Bun!
Baca juga:
9 Cara menghindari risiko penularan HIV AIDS yang perlu Anda ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.