Tren yang beredar di media sosial memang selalu berubah-ubah mengikuti minat masyarakat. Salah satu tren yang selalu menarik perhatian banyak orang ialah kuliner. Baru-baru ini banyak beredar video tren memasak ayam pakai obat batuk.
Video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna TikTok yang kemudian mulai diikuti oleh banyak orang. Padahal tren memasak ayam pakai obat batuk bukanlah cara aman dalam mengonsumsi makanan.
Tren tersebut dikenal dengan nama ‘NyQuil Chicken’ atau ‘Sleepy Chicken’. Lantas, mengapa tren memasak ayam pakai obat batuk berbahaya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Artikel Terkait: Terpisah Selama 20 Tahun, Dua Anak Kembar Ini Bertemu karena TikTok
Apa Itu ‘NyQuil Chicken’ atau ‘Sleepy Chicken’
sumber; The Sun/Tik Tok
Dalam video yang beredar, ‘NyQuil Chicken’ atau ‘Sleepy Chicken’ adalah orang memasak dada ayam dengan obat flu dan batuk cair bermerek NyQuil lalu membiarkan hingga meresap ke dalam ayam.
Tak hanya itu, dalam video lainnya, terlihat seseorang juga menuangkan obat ke atas dada ayam mentah sambil melontarkan lelucon bahwa itu adalah obat flu untuk istrinya. Serta terlihat menuangkan dekongestan berwarna hijau terang ke atas dada ayam dan membiarkannya selama 30 menit.
“Pastikan kita terus-menerus membalik ayam. Kita tidak ingin memberi satu sisi lebih banyak perhatian daripada yang lain,” katanya dalam video tersebut
“Terkadang, uapnya benar-benar membuatmu mengantuk,” lanjut dia.
Sebelumnya, di tahun 2017 tren serupa juga pernah viral di media sosial dengan nama yang sama yakni ‘Sleepy Chicken’. Hingga kini tren tersebut masih bisa Parents saksikan di YouTube.
Artikel Terkait: Kontroversi Tren ‘Unboxing by Husband’ di TikTok, Dianggap Tak Sesuai Kaidah
Bahaya Mengikuti Tren Masak Ayam dengan Obat Flu dan Batuk
sumber; The Sun/Tik Tok
Tren memasak ayam pakai obat batuk tentu sangat berbahaya dan tidak aman untuk diikuti apalagi dikonsumsi. Melansir dari The Sun, Dr Jeff Foster mengatakan media sosial tidak boleh digunakan sebagai sumber informasi medis.
“Dalam beberapa kasus, ini cenderung menyesatkan. Sama halnya dengan kasus Chicken Nyqui. Gagasan bahwa dengan menjenuhkan produk makanan apa pun ke dalam obat, percaya bahwa itu akan memberikan beberapa manfaat kesehatan atau penyembuhan baru bukan hanya bodoh, tetapi sangat berbahaya,” ungkapnya.
Dokter dan asisten profesor klinis kedokteran keluarga di Virginia Commonwealth University, Dr Aaron Hartman menjelaskan mengapa tren itu berbahaya.
“Saat Anda memasak obat batuk seperti NyQuil, Anda merebus air dan alkohol di dalamnya, membuat ayam jenuh dengan jumlah obat yang sangat pekat di dalam daging. Jika Anda makan salah satu irisan daging yang dimasak dengan obat batuk tersebut, sama saja Anda telah mengonsumsi seperempat hingga setengah botol NyQuil,” lanjutnya.
Dalam video tren memasak ayam pakai obat batuk, orang dalam video tersebut merebus ayam mentah dalam obat NyQuil selama 5 menit sebelum diolah. Dr Hartman menjelaskan bahwa ini sebenarnya dapat menyebabkan keracunan makanan, yang kemungkinan akan menyebabkan penyakit dan diare.
Dia juga menjelaskan bahwa risiko besar lainnya saat memasak ayam Anda dalam obat, adalah kenyataan bahwa Anda menghirup obatnya, serta memakannya.
“Terhirup, obat-obatan ini juga memasuki aliran darah Anda dengan sangat cepat dan tidak melewati hati Anda untuk detoksifikasi. Efeknya bisa sangat buruk tergantung seberapa banyak Anda menghirupnya”, tambahnya.
Pihak Produsen Obat Batuk Mengecam Tren Memasak Ayam Pakai Obat Batuk
The Sun telah menghubungi produsen Night Nurse. Seorang juru bicara NyQuil mengatakan: “Di P&G, keselamatan konsumen adalah prioritas nomor satu kami, dan kami tidak mendukung penggunaan produk kami yang tidak pantas.
“NyQuil adalah obat bebas yang mengobati gejala pilek dan flu pada malam hari. Ini hanya boleh diambil sesuai petunjuk menggunakan cangkir dosis yang disediakan (Dewasa dan Anak-anak 12 tahun ke atas: 30mL setiap 6 jam), tidak melebihi (4) dosis per 24 jam,” ungkapnya.
Artikel Terkait: Tren Makan Madu Beku di Kalangan Tiktoker: Apa Pendapat Ahli Gizi
Cara Tepat Mengobati Pilek
Meskipun tidak ada obat untuk flu biasa, ada beberapa perawatan yang dapat membantu. Gejala pilek ini datang secara bertahap seperti hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, batuk, bersin. Selanjutnya, Parents akan merasakan peningkatan suhu tubuh, tekanan di telinga dan wajah, serta hilangnya rasa dan penciuman.
Pertama, beristirahatlah lalu tidur dan pastikan suhu ruangan tetap hangat juga minum banyak air putih. Berkumur dengan air garam dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan.
Obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol dan ibuprofen membantu mengurangi demam dan nyeri. Jangan lupa untuk memeriksakan diri ke dokter apabila gejala pilek dan batuk tak kunjung sembuh.
Parents juga harus cermat dalam mengikuti tren yang ada di media sosial. Jangan sampai ikut-ikutan tren yang justru berbahaya seperti tren memasak ayam pakai obat batuk ini.
Baca Juga:
Viral Tren Mengikir Gigi dengan Alat Kikir Kuku, Ini Bahayanya!
Penuh kontroversi! Tren sosial media ini singung dan picu trauma korban kekerasan
Parents dan Si Kecil Suka Main TikTok? Ini 6 Cara Agar Video Masuk FYP
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.