Media sosial Tiktok memang kerap membuat berbagai tren kecantikan yang berujunf viral. Sebelum mengikutinya, ada baiknya untuk mencari tahu lebih dahulu mengenai keamanan dari tren kecantikan tersebut. Salah satu yang terbaru, tren mengikir gigi di Tiktok menggunakan alat kikir kuku. Faktanya, cara ini yang sebenarnya sangat bahaya jika diikuti.
Memiliki gigi yang rapih dan bersih memang impian semua orang. Sayangnya tak semua beruntung memiliki gigi yang rata tanpa harus melakukan perawatan seperti memakai kawat gigi. Memasang behel atau kawat gigi pun biayanya tidak murah.
Banyak orang yang akhirnya memilih jalan pintas untuk mengikuti kiat yang bisa diperoleh secara gratis di internet. Padahal, informasi yang dibagikan di media sosial tidak semuanya aman, dan kebenarannya sudah dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini pun berlaku pada perawatan kesehatan kulit dan gigi. Sebelum mengukutinya, alangkah baiknya untuk berkonsultasi langsung kepada dokter spesialis yang memang memiliki ilmu di bidang tersebut. Perawatan yang kita dapatkan pun akan sesuai dengan standar sehingga tak perlu menimbulkan rasa khawatir akan timbulnya beragam risiko yang bisa muncul di kemudian hari.
Viral Tren Mengikir Gigi Menggunakan Alat Kikir Kuku di Tiktok
Video tren mengikir gigi di Tiktok. Sumber: Metro
Tren kecantikan terbaru di Tiktok adalah semacam challenge atau tantangan untuk mengikir gigi dengan menggunakan alat kikir kuku agar terlihat rapih dan rata. Tanpa perlu mengunjungi dokter gigi dan bisa dilakukan di rumah, banyak sekali anak muda yang tertarik untuk mengikutinya.
Dilansir dari Metro, dr. Sunny Sihra, dokter gigi dan pemilik Klinik Gigi Simply mengungkapkan bahwa tren kikir gigi ini sangat berbahaya.
“Mengikir gigi dengan menggunakan kikir kuku sangat merusak dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada struktur gigi serta email di sekitar tepi gigi. Enamel gigi tidak bisa tumbuh kembali sehingga kerusakannya tidak bisa diperbaiki,” jelasnya.
Dr. Sihra memaparkan bahwa mengikir gigi dengan menggunakan kikir kuku ini bisa menimbulkan berbagai masalah seperti rusaknya jaringan atau enamel gigi yang menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan rusak.
Tren serupa juga pernah muncul di Tiktok, yaitu mengoleskan hydrogen peroksida ke gigi dengan menggunakan cotton bud untuk membuat gigi menjadi lebih putih. Hal ini sangat berbahaya lantaran hydrogen peroksida atau pemutih dapat menyebabkan luka bakar pada mulut bagian dalam, bibir, dan gusi.
Efek Samping dari Kikir Gigi
Menggunakan alat kikir kuku sebenarnya sangat tidak higienis dan berbahaya. Sumber: New York Post
Di Indonesia sendiri praktik meratakan gigi atau memotong gigi yang terlihat panjang memang sering dilakukan. Sebagai contoh adalah tradisi Metatah di Bali yang mengikir gigi anak-anak untuk menghilangkan segala keburukan dalam dirinya.
Meskipun begitu, prosedur ‘pembentukan’ gigi ini wajib dilakukan oleh professional dan menggunakan alat-alat khusus yang steril agar tak mengakibatkan masalah pada gigi di kemudian hari.
Gigi kita terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:
Email Gigi
Email gigi adalah lapisan terluar gigi yang merupakan bagian terkeras dari gigi. Bagian ini berfungsi untuk meliputi mahkota gigi serta melindungi gigi dari efek asam dan plak gigi.
Mengutip dari Alodokter, email gigi juga melindungi lapisan dalam gigi yang sensitif dari makanan dan minuman dingin serta panas. Jika lapisan ini rusak, gigi akan mengalami kerusakan dan karies gigi.
Sementum Gigi
Lapisan ini adalah bagian yang meliputi akar gigi dan berfungsi sebagai tempat menempelnya gigi dengan rahang tempat gigi tumbuh.
Tulang Gigi (dentin)
Ini adalah lapisan yang berada di bawah email gigi dan di bawah sementum gigi. Lapisan dentin ini mempengaruhi warna pada gigi dan melindungi pulpa gigi.
Pulpa Gigi
Pulpa gigi adalah lapisan paling dalam yang merupakan jaringan lunak. Lapisan ini membentuk rongga berisi pembuluh darah dan syaraf.
Mengikir gigi dilakukan agar gigi depan tampak rata. Sumber: New Country 923
Seperti yang dimuat dari Detik Health, mengikir gigi biasanya dilakukan pada email gigi atau bagian ujung giginya. Menurut drg. Alma dari FKG UI, jika lapisan gigi yang dikikir masih jauh dari pulpa maka hal tersebut tidak berbahaya. Namun jika ketebalan email gigi menjadi tipis, maka perlu dikhawatirkan.
“Kalau setelah dikikir hasilnya dekat dengan bagian pulpa gigi maka bisa berbahaya, karena jaringan tersebut terbuka dan membuat gigi lebih sensitif, mudah bolong, dan rentan terkena infeksi,” ucapnya.
Jika email gigi menjadi tipis, gigi akan menjadi lebih ngilu jika terkan makanan panas dan dingin. Kandungan asam pada makanan juga bisa membuat gigi yang emailnya tipis menjadi mudah keropos.
Faktanya, mengikir atau memotong gigi yang sehat-sehat saja ini bahaya karena dapat membuat kuman memasuki jaringan syaraf melalui pori-pori gigi yang terkikis.
Oleh karena itu sebaiknya mengikir gigi tak usah dilakukan jika memang tak perlu karena tidak bermanfaat. Apalagi jika mengikuti tren kecantikan dengan menggunakan alat yang tidak steril.
Tren mengikir gigi di Tiktok ini bahaya, walau memang sepertinya menjanjikan hasil yang instan, mudah, dan gratis. Terlebih media sosial yang satu ini kerap digunakan oleh para remaja. Sebagai orangtua, sebaiknya Parents mengedukasi anak dan diri sendiri mengenai bahayanya mengikuti tren kecantikan yang seperti ini.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
****
Baca Juga:
Mengejutkan! Anak SMP Meninggal Tersengat Listrik Saat Main TikTok
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.