Kehidupan Andien Aisyah bersama anak dan suaminya diketahui rukun dan harmonis. Namun, siapa sangka ia pernah terjebak dalam hubungan tidak sehat pada masa lalunya. Pengalaman toxic relationship Andien diceritakannya kepada Merry Riana dalam kanal YouTube-nya.
Toxic relationship secara harfiah diartikan sebagai hubungan beracun. Sesuai namanya, hubungan semacam itu secara tidak disadari dapat meracuni kesehatan fisik hingga mental korban. Tidak ada saling mendukung, saling menghormati, saling memiliki dan tidak ada kebersamaan.
Korban hubungan toxic juga dapat mengalami kekerasan seperti Andien yang mengaku pernah dipukul, dicakar, hingga dibeset menggunakan pisau. Kejadian masa lalunya sempat membuatnya depresi.
Artikel Terkait: Umumkan kehamilan anak kedua, Andien Aisyah buat puisi mengharukan!
Toxic Relationship Andien hingga Mengalami Kekerasan
Penyanyi Andien Aisyah mengaku pernah menjadi korban dalam toxic relationship. Bukan bersama suaminya kini, melainkan bersama mantan pacarnya dahulu ketika kuliah. Ia mendapat perlakuan abusive dari mantan kekasihnya.
“Kuliah aku sempat pacaran dengan seseorang yang mukul. Mukul bukan sekali doang, tapi sudah daily basis. Kalau enggak dipukul, pernah dibeset pisau, dicakarlah,” cerita Andien dalam channel YouTube Merry Riana.
Hubungan itu terasa berat baginya. Ia pun berani mengakhiri hubungannya setelah sembilan bulan bertahan.
“Pacarannya, sih, enggak lama, cuma sembilan bulan, tapi dengan bully secara fisik, tuh, rasanya lama banget,” lanjut Andien.
Ia pun mengenang pengalaman traumatis yang pernah mendapatkan kekerasan bahkan saat dalam mobil yang melaju di jalan tol. Sampai pelantun “Saat Bahagia” itu berpikir lebih baik mati.
“Sampai pernah lagi di jalan tol aku digebukin dengan mobil yang melaju cepat, aku pernah ngerasa mending gue mati di jalan tol. Aku buka pintunya terus aku ngeguling dibanding aku tetap ada di mobil ini,” kenangnya.
Toxic Relationship Andien Dialami Saat Sudah Berkarier di Dunia Hiburan
Saat menjalani toxic relationship, Andien sudah berkarier menjadi penyanyi. Saat itu tidak ada yang tahu pengalaman pahitnya. Pernah suatu saat ia harus manggung dengan menutupi rasa sakit akibat lebam di mata. Kala itu hanya make up artisnya yang mengetahuinya.
“Jadi makeup artist-ku, tuh, tahu banget hari-hariku. Mau nyanyi mataku lebam, yang satu enggak bisa dibuka, sudah biru dan berair. Saat itu padahal aku mau nyanyi lagu yang senang, tapi sebenernya hatiku lagi enggak karuan,” ujar ibu dua anak itu.
Artikel Terkait: Andien Aisyah memakai plester di mulut saat tidur, apa alasannya?
Depresi Sampai Ingin Bunuh Diri
Berkali-kali menjalani hubungan toxic membuatnya mengalami depresi bahkan sampai ingin bunuh diri. Ia mengalami titik terendah saat memutuskan mengakhiri hubungan yang tidak sehat itu. Berhari-hari ia menangis bahkan menjelang tampil bernyanyi pun ia masih bersedih.
“Sampai aku pernah ada di satu relationship yang ada di titik terendah sampai mau bunuh diri,” kata istri dari Irfan Wahyudi itu.
Beruntung sang ibu selalu mendampinginya bahkan memeluknya setiap hari.
“Sampai aku, tuh, sebenarnya sudah enggak mau nyanyi karena setiap mau nyanyi aku nangis terus sampai mama, tuh, melukin aku terus. Berdoa sama Tuhan itu sampai udah pasrah,” beber Andien.
“Aku rasa dibilang depresi aku sudah sampai di tahap itu. Tapi alhamdulillahnya terselamatkan,” ujar ibu dari Kawa dan Tabi.
Artikel Terkait: Lakukan Gerakan OMP, Andien Mengaku Melahirkan Anak Kedua Jadi Lebih Lancar
Cara Andien Terlepas dan Bangkit dari Toxic Relationship
Andien tidak hanya sekali terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Ia mengaku pernah berkali-kali menjalani hubungan toxic. Lepas dari laki-laki satu, ia justru terjebak dengan hubungan yang lebih toxic secara mental.
Butuh proses yang panjang untuk terlepas dari hubungan semacam itu. Andien pun menceritakan proses dirinya berhasil keluar dari hubungan yang menguras hati itu.
-
Atasi Diri Sendiri
Menurutnya, semua itu berakar pada diri sendiri. Jika dirinya tidak berubah maka ia akan terjebak dalam toxic relationship terus-menerus. “Sebelum akunya berubah, aku hanya akan jatuh ke satu lubang ke lubang yang lain,” tandasnya.
Hingga akhirnya ia memutuskan benar-benar mengakhiri hubungan toxic terakhirnya. Hal tersebut memang menempatkannya pada fase terendah dalam hidupnya tetapi ia berhasil bangkit.
-
Accept and Release
Berada dalam titik terendah setelah putus dari pacarnya membuat kehidupannya benar-benar terpuruk. Andien bahkan terus menangis setiap hari, tetapi dirinya harus tetap menyanyi.
Akhirnya ia mampu menguasai diri dan memutuskan untuk melepaskan energi negatif yang ada di dalam dirinya. Menyanyi dan menulis lagu justru menjadi caranya mengalurkan seluruh perasaannya. Rupanya itu efektif membuatnya bangkit dari titik terendah.
“Untuk aku, nyanyi, aku nulis lagu, untuk (penyaluran) energi negatif aku,” ungkap perempuan 36 tahun itu.
Rupanya menyalurkan energi negatif menjadi cara Andien mengakhiri keterpurukannya. Sebab menurutnya jika terus dipendam justru akan menjadi depresi.
-
Berada di Lingkungan Positif
Menurutnya, hal-hal yang menyelamatkannya justru karena dia selalu berkegiatan. Ia banyak bertemu para musisi yang memberinya energi. Selain itu, ia juga mendapat dukungan dari sang ibu.
“Kalau dipikir kenapa aku masih bisa kuat sampai saat ini karena aku ketemu banyak orang, aku ketemu banyak musisi yang membangkitkan semangatku untuk hidup. Aku juga punya mama yang benar-benar nguatin aku benar-benar dampingin aku kalau aku bisa lewatin ini semua,” pungkasnya.
Pengalaman toxic relationship Andien mengajarkan bahwa hanya diri sendiri yang bisa mengakhiri hubungan itu. Butuh keberanian dan juga dukungan untuk melakukannya. Sebab, hal tersebut tidaklah mudah.
Baca juga:
Mengenal Toxic Masculinity, Perilaku Maskulin yang Berdampak pada Kesehatan Mental
Bisa Mengganggu Kesehatan Mental, Ini 8 Tanda Toxic Family yang Harus Dihindari