Kelenjar tiroid merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peran vital karena menghasilkan hormon tiroid yang memengaruhi fungsi berbagai organ penting. Maka tak mengherankan jika terjadi gangguan pada tiroid akan berakibat fatal pada tubuh.
Penting untuk diketahui, gangguan teroid bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Tak terkecuali pada anak.
Penyebab gangguan tiroid pada anak bisa terjadi karena beragam faktor, baik karena bawaan saat lahir maupun karena faktor lain yang muncul seiring dengan pertumbuhannya. Jika hal ini terjadi tentu saja bisa berbahaya.
“Hormon tiroid pada anak-anak memiliki fungsi penting dalam perkembangan dan pertumbuhan otak pada masa emas pertumbuhannya, dampaknya bisa serius dan menetap bila anak sudah mengalaminya,” ujar dr. Andi Nanis Sacharina, SpA (K) dalam acara Diskusi Interaktif Waspadai Gangguan Tiroid di Jakarta (17/07)
Penyebab gangguan tiroid
Lebih lanjut dr Andi memaparkan, pada banyak kasus tiroid pada anak terjadi karena faktor genetik atau biasa disebut dengan tiroid kongenital. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ada ragam faktor lain yang bisa menjadi memicu terjadinya gangguan teroid pada anak.
Ditambahkan dokter ahli endoktrin, Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD-KEMD, ada berbagai penyebab yang bisa melatarbelakanginya antara lain :
- Kekurangan yodium
- Penyakit autoimun, seperti penyakit Graves, Hashimoto
- Infeksi tiroid atau tiroiditis
- Tumor jinak atau ganas (kanker tiroid)
- Kista tiroid
- Paparan zat berbahaya
Artikel terkait : Waspada! Pasca melahirkan seorang ibu bisa alami tiroiditis postpartum, ini gejalanya
tiroid pada anak
Jenis gangguan tiroid yang umum
1. Hipotiroid
Kondisi ini terjadi karena adanya kekurangan hormon tiroid. Sementara jika dialami oleh anak-anak bisa terjadi sejak berada di dalam kandungan atau disebut juga Hipotiroid Kongenital.
Berbagai gejala khas hipotiroid antara lain :
- Sering merasa kedinginan walaupun pada suhu normal
- Peningkatan berat badan
- Mengalami konstipasi atau sulit buang air besar
- Rambut rontok dan jarang
- Sering merasa kelelahan
- Depresi
Hipotiroid Kongenital (HK)
Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kekurangan hormon tiroid sejak lahir yang bisa berdampak fatal pada tumbuh kembang si kecilnya. Sayangnya, saat gejalanya muncul biasanya sudah tidak bisa diperbaiki lagi.
Beberapa gejala yang bisa terjadi antara lain :
- Kulit kuning berkepanjangan
- Minum sering tersedak
- Pusar menonjol
- Lidah tebal
- Hidung melebar dan pesek
- Kesulitan bicara
- Perut buncit
- Tubuh cebol
- Keterbelakangan mental
Oleh karena itulah, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak dini. Salah satunya lewat skrinning Hipotiroid Kongenital
(SHK) yang perlu dilakukan oleh ibu hamil, sebagaimana kebijakan pemerintah melalui Permenkes No 75 tahun 2015.
Bila mengalaminya, segeralah melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui pengobatan yang tepat dan disesuaikan dengan jenis gangguan, serta melihat tinggi badan, berat badan, dan usia anak.
Artikel terkait : Waspada hipotiroid pada bayi, ini tanda dan gejalanya!
2. Hipertiroid
Kebalikan dari hipotiroid, kondisi ini terjadi karena adanya kelebihan hormon tiroid. Berbagai gejala yang bisa terjadi antara lain :
- Sering merasa kepanasan
- Penurunan berat badan walaupun nafsu makan bertambah
- Diare
- Sering berkeringat
- Rambut rontok
- Percepatan denyut jantung
- Sering grogi dan mudah marah
- Tremor
- Sulit tidur
3. GAKI
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan gangguan karena kurangnya asupan iodium dari makanan yang dikonsumsi si kecil. Dalam hal ini, salah satu fungsi iodium ialah produksi hormon tiroid sehingga kekurangan asupan ini bisa berdampak fatal terhadap banyak fungsi tubuh.
Jika kondisi ini terjadi pada si kecil, Parents tentu saja wajib waspada. Sebab akan berisiko pada terganggunya tumbuh kembang. Di mana penderita biasanya akan mengalami :
- Pembesaran kelenjar gondok
- Tumbuh cebol
- Gangguan mental
- Gangguan pendengaran
Gejala khas gangguan tiroid pada anak
Sayangnya gangguan tiroid pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala khas sehingga diperlukan kepekaan orangtua. Menurut dr. Anda, sebanyak 50% pasien tiroid pada anak baru bisa terdeteksi saat anak berusia di atas 1 tahun yang masuk dalam kategori terlambat.
Ia pun menegasakan, dalan kebanyakan kasus, anak umumnya terlahir sehat namun perlahan-lahan baru muncul gejala-gejala gangguan seiring periode tumbuh kembangnya.
Adapun beberapa gejala yang sebaiknya diwaspadai antara lain :
- Terdapat benjolan di sekitar leher
- Anak tidur ngorok
- Memiliki wajah khas yang sembab
- Pandangannya kosong
- Udel bodong
- Kulit kering
- Buang air besar jarang, bahkan ada yang berbulan-bulan tidak BAB
- Keterlambatan motorik
- Cenderung malas dan jarang menangis
- Perkembangannya sangat lambat, cenderung tidak bisa apa-apa
Semoga bemanfaat.
Baca Juga :
7 Fakta penting tentang penyakit gondongan, nomor 2 orangtua harus antisipasi!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.