Terapi anak down syndrome merupakan upaya yang dapat dilakukan orangtua dan keluarga dalam menciptakan tumbuh kembang yang optimal untuk buah hati. Anak yang terlahir dengan kondisi down syndrome pun perlu mendapat perawatan terbaik agar dapat membantunya tumbuh dengan baik pula.
Para ahli meyakini bahwa anak-anak down syndrome yang mendapatkan perawatan lebih dini dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk hidup sesuai dengan potensi maksimal mereka. Oleh karena itu, cobalah melakukan beberapa terapi yang dapat menstimulasi tumbuh kembang mereka. Apa saja itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Terapi Anak Down Syndrome
Meskipun sebenarnya tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan atau menghilangkan down syndrome, tetapi ada beberapa jenis terapi yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak down syndrome.
Terapi-terapi ini dapat dilakukan sebagai langkah awal untuk mulai mengasah perkembangan diri, kemandirian, dan hal-hal lain yang menunjang kehidupan mereka.
Image: Freepik
Melansir dari laman National Institutes of Health, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat, Amerika Serikat, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk menciptakan tumbuh kembang anak down syndrome secara optimal. Terapi-terapi tersebut, yaitu:
1. Terapi Fisik
Terapi fisik untuk anak down syndrome meliputi berbagai aktivitas dan latihan yang dapat membantu anak membangun keterampilan motorik, meningkatkan kekuatan otot, serta memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh.
Image: Freepik
Terapi fisik ini sangat penting dilakukan, terutama di awal kehidupan anak down syndrome. Sebab, kemampuan fisik menjadi dasar bagi keterampilan yang lain.
Sebagai contoh, kemampuan bayi untuk membalikkan tubuh, merangkak, atau menjangkau benda-benda di dekatnya akan membantu bayi belajar tentang dunia di sekitarnya dan mengetahui cara berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mengatasi tantangan fisik seperti otot yang lemah pada anak down syndrome, maka dibutuhkan pula bantuan khusus dari seorang ahli terapi fisik. Misalnya, ahli terapi fisik dapat menuntun anak down syndrome yang mengalami kesulitan berjalan dengan membentuk pola berjalan yang efisien sehingga tidak menyebabkan nyeri kaki.
2. Terapi Berbicara
Pada umumnya, anak-anak down syndrome sering mengalami keterlambatan dalam belajar berbicara dibandingkan dengan anak-anak lain. Untuk itu, terapi berbicara perlu diberikan kepada mereka. Terapi ini dapat membantu anak-anak down syndrome meningkatkan keterampilan komunikasi serta menggunakan bahasa dengan lebih efektif.
Dalam melakukan terapi berbicara, dibutuhkan bantuan dari seorang ahli terapi wicara-bahasa (speech-language therapist). Terapis dapat membantu anak down syndrome untuk mengembangkan keterampilan awal yang diperlukan dalam berkomunikasi, seperti menirukan suara.
Bukan hanya itu, terapis juga akan membantu anak-anak down syndrome dengan keterampilan pengucapan, percakapan, pemahaman (memahami apa yang dibaca), serta memelajari dan mengingat kata-kata.
Image: iStockphoto
Untuk anak down syndrome yang masih berada dalam usia menyusui, terapis wicara juga dapat membantu bayi menyusui. Ini karena menyusui dapat memperkuat otot-otot mulut yang digunakan untuk berbicara
Dalam banyak kasus ditemukan anak-anak down syndrome yang memahami bahasa dan ingin berkomunikasi sebelum mereka dapat berbicara. Namun, mereka mengalami kesulitan untuk belajar berbicara.
Oleh karena itu, terapis wicara bisa membantu anak-anak down syndrome ini menggunakan alat komunikasi alternatif, seperti bahasa isyarat dan gambar. Ini dilakukan sampai sang anak dapat belajar berbicara.
3. Terapi Emosional dan Perilaku
Jenis terapi yang satu ini ditujukan untuk memahami mengapa anak-anak down syndrome bertingkah laku berbeda, menghindari sesuatu, atau mencegah situasi tertentu terjadi padanya.
Melalui terapi emosional dan perilaku, anak-anak down syndrome akan dibantu untuk menanggapi situasi yang terjadi kepada mereka dengan cara yang lebih baik dan lebih positif.
Umumnya, anak down syndrome kerap merasakan frustrasi karena mereka kesulitan berkomunikasi, mengembangkan perilaku kompulsif, mengalami gangguan hiperaktif akibat kurangnya perhatian (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau masalah mental lainnya.
Image: Freepik
Seorang psikolog, konselor, atau ahli kesehatan mental lainnya dapat membantu anak down syndrome menghadapi emosi yang tidak stabil dan membangun keterampilan interpersonal.
Terapis perilaku akan membantu anak yang mengalami down syndrome untuk mengenali emosi intens mereka. Pun mengajarkan cara sehat untuk memunculkan perasaan tenang, bagaimana cara mengelola tantangan-tantangan yang mungkin didapatkan sehari-hari, serta mencapai potensi penuh yang dimilikinya.
4. Terapi Okupasi
Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak-anak down syndrome menemukan cara menyelesaikan tugas sehari-hari mereka agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Jenis terapi ini mengajarkan keterampilan perawatan diri, seperti makan, berpakaian, menulis, hingga menggunakan komputer.
Image: iStockphoto
Dalam mendampingi anak down syndrome, seorang terapis okupasi biasanya menawarkan alat khusus yang dapat membantu meningkatkan fungsi sehari-hari sang anak, misalnya pensil yang lebih mudah digenggam.
Terapi okupasi juga bisa ditujukan untuk para remaja tingkat sekolah menengah. Terapi ini dapat membantu remaja mengidentifikasi pekerjaan, karier, atau keterampilan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan mereka.
Parents, itulah beberapa jenis terapi yang berguna untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak down syndrome. Sama seperti anak-anak lain, anak-anak down syndrome pun layak mendapatkan perhatian dan perawatan yang baik dari kita semua. Selamat Hari Down Syndrome Sedunia!
Baca Juga:
Beberapa Jenis Terapi Untuk Anak Dengan Cerebral Palsy
Ketahui Manfaat Terapi Okupasi untuk Anak Autisme
Catat Parents! 5 Terapi Sederhana untuk Anak yang Terlambat Bicara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.