Pentingnya Eksplorasi Tekstur Saat MPASI, Bantu Si Kecil Agar Tidak GTM!

Bagaimana memperkenalkan tekstur untuk si kecil?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Si kecil masih dalam tahap awal belajar makan makanan padat? Selain memastikan makanan pendamping ASI (MPASI) bernutrisi, Bunda juga harus ingat untuk memperkenalkan tekstur makanan yang bervariasi pada si kecil, ya. Terlambat memperkenalkan tesktur, alias hanya memberi tekstur yang itu-itu saja, bisa memicu GTM (Gerakan Tutup Mulut) ketika si kecil diperkenalkan pada tekstur baru, lho.  

Di awali dengan MPASI bertekstur lunak dan lembut untuk memudahkan si kecil menelan, dan perlahan seiring dengan pertambahan usia, Bunda perlu memvariasikan MPASI dan memperkenalkan tekstur yang berbeda pada si kecil. Si kecil perlu mengenal tekstur kenyal, liat, renyah, bahkan keras.

Variasi tekstur dalam MPASI sangatlah penting untuk mendorong si kecil belajar mengunyah, menelan, dan memindahkan makanan dari pipi kiri ke pipi kanan. Dan ini semua merupakan bagian dari eksplorasi si kecil di masa pertumbuhannya.

Cara Memperkenalkan Variasi Tekstur dalam MPASI

Lalu, bagaimana cara memperkenalkan variasi tekstur dalam MPASI pada si kecil? Simak caranya di bawah ini ya.

1. Lakukan dengan Konsisten

Si kecil butuh waktu untuk beradaptasi dengan tekstur makanan baru. Jadi, usahakan memberikan pengenalan secara konsisten, ya. Jangan langsung mengganti tekstur makanannya jika si kecil menolak ketika ia baru pertama kali atau dua kali mencoba. 

Kuncinya adalah sabar, dan berkonsultasi pada dokter mengenai tekstur yang tepat dan sesuai dengan usianya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Mulai dengan Porsi Sedikit

Saat mengenalkan makanan bertekstur baru, jangan langsung memberinya porsi yang melimpah. Mulai saja dengan porsi sedikit. Atau, bisa juga Bunda memvariasikan antara tekstur lama dengan tekstur yang baru. Dengan begitu, si kecil tetap bisa menikmati makanannya karena ada tekstur yang ‘akrab’ dengan lidahnya.

Artikel terkait: Berapa Banyak Porsi Makanan Anak Balita yang Cukup untuk Tumbuh Kembangnya?

3. Tidak Memaksa

Memaksa si kecil hanya akan membuatnya trauma. Bahkan, bisa membuat si kecil semakin menolak atau bahkan memuntahkan makanannya. 

Si kecil tetap menolak makanannya? Sekali lagi, kuncinya adalah sabar dan konsisten. Bunda bisa mencobanya lagi di waktu makan berikutnya, atau besok.

4. Hindari Makan Sambil Nonton atau Main Gadget

Kadang, untuk menyiasati anak yang GTM, Bunda kerap menyiasatinya dengan memberi gadget untuk mengalihkan perhatian si kecil dari makanannya. Harapannya, secara tidak sadar, si kecil mau membuka mulut dan menelan apapun yang Bunda sodorkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Padahal, cara ini justru akan memecah fokus si kecil pada makanannya. Akibat fokus pada gadget, si kecil tak akan menyadari perbedaan tekstur pada makanannya. 

Dan untuk jangka panjang, cara ini justru bisa jadi bumerang, karena bisa jadi si kecil malah akan jadi GTM kalau tidak diberi gadget.

Artikel terkait: Bayi lakukan gerakan tutup mulut? Simak cara mengatasinya!

5. Perkenalkan Secara Bertahap

Bertahap yang dimaksud di sini adalah memperkenalkan tekstur makanan dimulai dari yang halus, kemudian meningkat ke tekstur yang sedikit kasar, kenyal, hingga keras. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada begitu banyak jenis tekstur makanan yang bisa Bunda perkenalkan pada si kecil. Jangan ragu untuk memperkenalkan semuanya, meski mungkin beberapa di antaranya akan ada yang tidak disukai si kecil.  

Secara garis besar, IDAI menyarankan pemberian tekstur MPASI sebagai berikut:

  • 6-8 bulan dimulai dengan bubur saring, halus, lembut, atau makanan lumat (mashed).
  • 9-11 bulan, dilanjutkan dengan makanan cincang halus, cincang kasar, dan kemudian ditingkatkan sampai makanan bisa dipegang dengan tangan bayi (finger food).
  • 12 bulan ke atas mulai diberi makanan keluarga

Nah, untuk membantu Bunda memperkenalkan beragam tekstur makanan pada si kecil, Promina Sup Mi bisa jadi salah satu pilihan untuk MPASI. Mi khusus balita ini tidak mengandung MSG dan tanpa bahan pengawet, sehingga aman dikonsumsi si kecil. Selain itu, diperkaya dengan vitamin A, C, E, dan zinc untuk bantu jaga imunitas si kecil. Dengan tekstur kenyal namun lembut, ini bisa jadi pilihan MPASI sehat untuk si kecil yang sekaligus bantu stimulasi dan eksplorasinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Promina Sup Mi kini dengan kemasan baru, Bunda bisa membeli produk Promina Sup Mi dari Promina Official Store di E-Commerce untuk melengkapi variasi makanan si kecil. 

 

Nah, itu dia cara memperkenalkan variasi tekstur dalam MPASI si kecil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda! 

 

Baca juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/gtm-pada-anak

id.theasianparent.com/10-cara-jitu-menghadapi-anak-susah-makan

id.theasianparent.com/berbagai-cara-membujuk-bayi-susah-makan

Penulis

syalby