Kita tentu sudah cukup familiar dengan teknik Cardiopulmonary Resuscitation atau teknik CPR, teknik menyelamatkan seseorang ketika napas dan jantung terhenti seketika. Bisa menyelamatkan dalam kondisi darurat, teknik ini sebaiknya memang dikuasasi agar penanganan pertama yang dilakukan bisa tepat.
Pernahkah membayangkan bahwa teknik ini dikuasai oleh anak-anak di bawah umur? Mungkin Anda tidak pernah membayangkan sebelum mendengar kisah Grayson (7) dan Kian Wu (9) asal Kanada yang telah menyelamatkan sang nenek sewaktu mengalami serangan jantung.
Kisah heroik bocah dengan teknik CPR
dok. foto: People.com
Malam itu, tepatnya 10 November 2018 tak ada yang berbeda ketika Grayson dan Kian mengunjungi sang nenek, Patti Chatterson di rumahnya. Mereka bertiga memutuskan untuk menonton film, menghabiskan waktu bersama.
Hal yang janggal pun terjadi ketika kedua bocah itu tengah mengambil camilan. Neneknya yang berusia 62 tahun itu sama sekali tak menggubris panggilannya. Curiga akan kondisinya, mereka segera mendatangi sang nenek. Naas, neneknya sudah tergeletak di sofa.
“Nenek terlihat tak sadarkan diri, hanya mendengus sedikit,” ujar Grayson menceritakan.
Tak tinggal diam, kakak beradik itu dengan kompak memberikan pertolongan pertama dengan teknik CPR yang rupanya telah diajarkan sang Bunda, beberapa bulan lalu.
Cekatan melakukan Teknik CPR
Tanpa ragu, mereka mulai melakukan kompresi dada dan dengan sigap mereka menelpon 911. Mereka berdua bekerjasama, berharap sang nenek bisa terselamatkan.
“Aku masih belum selesai menghabiskan waktu bersamamu, Nek,” ujar Grayson kembali menceritakan.
Dengan tekad dan harapan yang kuat, Grayson mulai menutup hidung sang nenek dan mengatur napasnya. Di saat yang bersamaan, Kian terlihat responsif dengan memberikan tekanan pada dada, sekuat tenaganya.
Ia melakukannya sangat kuat, sampai-sampai tulang rusuk sang nenek hampir retak. Beruntung, sang nenek berhasil diselamatkan berkat tindakan heroik keduanya.
“Aku merasa takut, aku tak mau nenek meninggal,” ujar Kian seraya terenyuh.
Pelatihan medis teknik CPR yang tak disengaja
Chatterson Wu, sang ibu tak pernah menyangka bahwa kedua anaknya bisa sangat responsif menghadapi kondisi genting tersebut. Memang, Chatterson adalah seorang perawat yang sudah terbiasa melakukan tindakan medis ini.
Ia mengajarkan teknik ini pada kedua putranya hanya selang beberapa bulan dari kejadian tersebut. Bukan permintaan khusus sang ibu, kedua anaknya itu mulai penasaran dengan sendirinya karena menonton adegan film.
Karena tertarik, mereka pun meminta untuk diajarkan teknik CPR yang pada akhirnya bisa menyelamatkan nyawa sang nenek.
Cara Melakukan Teknik CPR
Tidak ada untuk salahnya Anda belajar teknik cardiopulmonary resuscitation (CPR), sebab keadaan darurat bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja. Ikuti langkah-langkah melakukan CPR seperti direkomendasikan Very Well Health berikut ini. Langkah-langkah ini untuk orang dewasa, untuk anak-anak 1–8 tahun, ikuti Child CPR.
Sebelum Anda melakukan CPR, tentukan apakah pasien membutuhkan CPR dengan langkah ini:
- Goyang dan berteriak. Pegang pasien di bahu dan goyang dengan cepat. Teriakan “Bangun!” dan nama pasien jika Anda mengetahuinya. Goyangkan badannya dan teriak selama beberapa detik, tetapi jangan terlalu banyak menghabiskan waktu. Pindah ke langkah berikutnya setelah lima detik mencoba membangunkan pasien dan tidak berhasil.
- Hubungi 911. Kapan saja pasien tidak bangun, segera hubungi 911.
- Periksa apakah pasien masih bernapas. Miringkan kepala pasien kembali dan deteksi napas. Jika pasien tidak bernapas dalam waktu kurang dari 10 detik, mulai CPR.
Mulai Teknik CPR
- Tekanbagian dada. Bayangkan sebuah garis di antara puting dan letakkan tangan Anda di tengah dada tepat di bawah garis itu. Tekan dengan keras dan cepat — sekitar dua kali per detik.
- Selamatkan napas. Jika Anda telah menjalani pelatihan CPR dan merasa nyaman melakukan langkah-langkah tersebut, tekan dada 30 kali lalu berikan 2 napas penyelamatan. Ulangi siklus 30 penekanan dada dan 2 napas sampai bantuan tiba atau pasien bangun.
- Jika Anda belum pernah menjalani pelatihan CPR atau merasa tidak nyaman memberikan napas penyelamatan, teruslah menekan dada pasien sampai bantuan tiba.
Wah, inspiratif ya Bun!
Semoga bermanfaat!
Baca Juga :
Tragis, anak 2 tahun jatuh ke sumur sedalam 30 lantai!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.