Menjaga tekanan darah ibu hamil tetap normal adalah hal yang penting. Berbagai masalah kehamilan hingga komplikasi parah dapat terjadi jika tekanan darah ibu hamil terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Dilansir dari Healthline, tekanan darah tinggi atau hipertensi, yaitu keadaan ketika tekanan darah lebih besar dari atau sama dengan 140/90 mmHg. Kondisi ini perlu perhatian serius, terutama bagi wanita hamil.
Tekanan darah tinggi selama kehamilan kadang-kadang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah bagi ibu dan bayi yang sedang berkembang. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), semakin banyak wanita hamil di Amerika Serikat mengalami tekanan darah tinggi.
Apa yang menyebabkan tekanan darah ibu hamil tinggi selama kehamilan?
Tekanan darah ibu hamil yang tinggi bisa mengakibatkan komplikasi serius.
Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), ada beberapa kemungkinan penyebab tekanan darah tinggi selama kehamilan. Yakni sebagai berikut:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Jarang bergerak
- Merokok
- Kehamilan pertama kali
- Riwayat keluarga dengan hipertensi selama kehamilan
- Hamil kembar
- Hamil di atas usia 40 tahun.
Dampak tekanan darah ibu hamil yang terlalu tinggi
Jika tekanan darah tinggi berlanjut setelah usia 20 minggu kehamilan, hal ini bisa memicu terjadinya preeklamsia.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ-organ Anda, termasuk otak dan ginjal Anda.
Preeklampsia disertai kejang disebut eklampsia, yang bisa berakibat sangat fatal. Gejalanya preeklamsia meliputi:
- Pembengkakan tidak normal pada tangan dan kaki
- Sakit kepala yang tak kunjung sembuh
Selain dapat menyebabkan preeklamsia, tekanan darah tinggi saat hamil juga bisa menyebabkan sindrom HELLP. HELLP merupakan singkatan dari hemolisis, elevated liver enzymes (peningkatan enzim hati), dan low platelet count (jumlah trombosit yang rendah).
Kondisi ini dapat mengancam jiwa, dan dapat menjadi komplikasi preeklampsia. Gejala HELLP termasuk mual, muntah, sakit kepala, dan sakit perut bagian atas.
Artikel terkait: Bisakah preeklampsia pada kehamilan dicegah? Ini penjelasan dokter kandungan
Cara menurunkan tekanan darah ibu hamil
Dilansir dari Parenting Firstcry, berikut 3 jenis makanan yang bisa mengontrol bahkan menurunkan tekanan darah ibu hamil.
1. Makan pisang
Makan 1-2 buah pisang sehari sangat bermanfaat selama kehamilan, tidak hanya dapat memperlancar proses pencernaan, tetapi juga pisang kaya akan kalium. Kalium adalah zat yang sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
2. Minum cuka apel
Cuka sari apel adalah salah satu bahan paling sehat untuk menjaga kadar kolesterol seimbang. Cuka apel juga dikenal untuk membantu menyeimbangkan tekanan darah Anda.
Untuk menurunkan tekanan darah, Anda disarankan untuk mengonsumsi 1 sendok makan cuka apel setiap hari, yang dicampur dengan segelas air hangat dan madu..
3. Konsumsi makanan kaya Magnesium
Menurut penelitian di Journal of the Medical Association di 2011, magnesium membantu menangani masalah tekanan darah ekstrem. Faktanya, baru-baru ini sebagian besar profesional medis merekomendasikan wanita hamil untuk mengonsumsi makanan yang kaya magnesium, seperti tahu, alpukat, pisang, almond, dan susu kedelai.
Hal ini karena magnesium tidak hanya membantu menjaga tingkat tekanan darah yang sehat, tetapi juga dapat mencegah rahim berkontraksi secara prematur.
***
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.
Baca juga:
Tekanan darah rendah saat hamil, benarkah bisa membahayakan janin?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.