Tari Mandau, merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari suku Dayak di Provinsi Kalimantan Tengah. Tari Mandau menampilkan aksi memainkan senjata tradisional khas suku Dayak yaitu Mandau. Senjata Mandau sendiri bentuknya mirip pedang atau parang.
Bisa dikatakan, pertunjukan tarian perang tradisional asal Kalimantan Tengah ini cukup berbahaya, karena menggunakan senjata tajam Mandau. Karena itu, tarian ini hanya dilakukan oleh penari yang sudah terlatih. Selain gerakannya yang indah, busana penari mandau juga tergolong unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Fakta Unik Tari Mandau, Tarian Perang Asal Kalimantan
Apa saja fakta unik tari mandau? Berikut informasinya untuk Parents!
-
Tarian Perang yang Mengandung Kekuatan Mistis
Tari Mandau asal Kalimantan Tengah ini adalah perwujudan dari semangat perjuangan masyarakat suku Dayak. Alur cerita yang dibangun dalam gerakan tari mandau adalah tentang perjuangan suku Dayak saat berperang demi membela harga diri dan kehormatan suku. Gerakannya tampak akrobatik, luwes namun bertenaga.
Image: 18news.id
Tarian mandau ditampilkan pada perayaan-perayaan besar. Seperti penyambutan tamu agung, festival, atau pada pembukaan resmi suatu acara.
Aura mistik dalam penampilan tari ini semakin diperkuat oleh alunan musik dari gerantung, yaitu sejenis alat musik yang diproses dari bahan dasar logam mirip gamelan Jawa. Hasilnya, penonton pun terhipnotis dan hanyut dalam penampilan tari yang menghentak, namun luwes dan tegas.
-
Menggunakan Senjata Tajam Mandau yang Luar Biasa Tajam
Mandau merupakan senjata tradisional yang populer di Indonesia. Kabarnya, mandau sangat tajam sehingga dapat memenggal leher lawan dengan sekali tebas. Selain itu, senjata ini juga disebutkan memiliki kekuatan mistis yang membuat siapapun pemiliknya menjadi sakti. Termasuk, bisa kebal senjata.
Image: masadena.com
Ilmu kebal senjata mandau disebut berasal dari penyang. Penyang adalah kumpulan-kumpulan ilmu suku dayak yang didapat dari hasil bertapa atau petunjuk lelulur yang digunakan untuk berperang. Penyang akan membuat orang yang memegang mandau sakti, kuat dan kebal dalam menghadapi musuh. mandau dan penyang adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan turun temurun dari leluhur.
Pada tari Mandau, kadang kala menggunakan properti Mandau yang tidak berbahaya. Namun, kadang juga menggunakan Mandau asli yang masih tajam.
-
Diwarnai Aksi Menggigit Senjata Tajam
Dalam pertunjukannya, gerakan tari perang asal Kalimantan Tengah ini lebih mengedepankan atraksi dan seni tari yang indah dalam memainkan senjata berupa Mandau dan perisai yang disebut Talawang. Sedangkan, Tari Mandau Kinyah yang lebih mengedepankan unsur teatrikal dan seni.
Image: goodnewsfromindonesia.id
Sehingga, penari harus lincah melakukan aksi-aksi berbahaya seperti menggigit mandau yang berat di mulut dan menahannya dengan rahang. Tentunya adegan ini dilakukan oleh penari yang sudah terlatih. Dan ada ritual khusus sebelum pertunjukkan tari mandau.
-
Memakai Kostum Unik Khas Suku Dayak
Ada berbagai corak busana suku Dayak. Namun, etnis yang mendominasi di Kalimantan Tengah yaitu etnis Dayak yang merupakan suku asli penduduk Kalimantan Tengah. Etnis Dayak tersebut terbagi atas beberapa etnis seperti Dayak Ngaju, Bakumpai, Ma’anyan, Ot Danum, Siang, Murung, Taboyan, Lawangan, dan Dusun.
Image: kalteng.kemenag.go.id
Secara umum, tari Mandau dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Sehingga, busana yang digunakan untuk menari pun mengalami penyesuaian. Namun, yang khas adalah rompi kulit dengan corak khas busana tradisional Dayak. Ditambah aksesoris pelengkap seperti penutup kepala, gelang, kalung, hingga tato.
-
Motif Burung Enggang dalam Tari Mandau
Bagi masyarakat Dayak, burung enggang menjadi simbol penguasa alam. Menurut keyakinan mereka, burung Enggang adalah jelmaan panglima burung yang sengaja datang pada saat terjadinya peperangan. Karenanya, motif burung enggang menjadi pilihan motif pada baju dayak.
Salah satu yang mencolok dari kostum tari mandau adalah penutup kepala yang dibuat menyerupai bulu ekor burung Tingang. Burung Tingang bagi mereka melambangkan adanya kebebasan, dan kesucian. Selain itu, burung ini termasuk satwa yang dilindungi.
Image: pariwisataindonesia.id
Burung Tingang disakralkan sebagai penutup kepala pada tarian Mandau, karena maknanya sangat mendalam.
Demikian informasi tentang tari Mandau. Hingga kini, tarian ini terus dilestarikan dan diajarkan di sanggar-sanggar tari di Kalimantan Tengah. Penampilan tarian Mandau juga kerap hadir di festival-festival internasional. Semoga budaya tari Indonesia tetap lestari.
Baca juga:
11 Cara Belajar Berhitung PAUD TK yang Sederhana dan Asyik
Sejarah dan Teknik Masak Tradisional Ayam Betutu Khas Bali, Warisan Kerajaan Majapahit!
Dancer Ini Tetap Lincah Menari saat Hamil Tua, Amankah untuk Janin?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.