Bagaimana Cara Mengetahui Bayi Kekurangan ASI? Ini 8 Cirinya, Parents!
Waspadai tanda bayi kekurangan ASI dan tanda bayi lapar berikut ini.
ASI merupakan asupan nutrisi penting bagi bayi baru lahir, yang berisi cairan, vitamin dan semua yang dibutuhkan bayi di hari-hari pertama setelah kelahirannya. Oleh karena itu, Bunda tentu saja perlu mengetahui apa saja tanda bayi kekurangan ASI.
Ketika bayi merasa lapar dan diabaikan, tentu saja bisa membuatnya rewel dan lemas.
Di samping itu, kekurangan ASI tentu saja bisa membuat bayi dehidrasi yang memicu masalah kesehatan lebih parah.
Untuk mencegah hal ini terjadi, waspadai tanda-tanda bayi lapar dan kekurangan ASI berikut ini.
Artikel terkait: Berapa Banyak Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir? Cek, Yuk!
Apa Tanda Bayi Kekurangan ASI?
Berikut ini adalah tanda bayi kekurangan ASI yang perlu Bunda ketahui.
1. Berat Badan Menurun
Bila berat badan bayi tidak bertambah setelah berusia 5 hari, atau berat badannya terus menurun, ini adalah salah satu tanda asupan ASI-nya tidak mencukupi.
Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.
2. Bayi Jarang Pipis
Salah satu tanda bayi kekurangan ASI ialah, bisa dilihat dari banyaknya popok yang ia basahi.
Bila dalam waktu 24 jam setelah usia lima hari dia tidak banyak mengompol, Bunda harus waspada.
Pastikan agar si Kecil tidak kekurangan cairan.
3. Kotoran Bayi Hanya Sedikit dan Berwarna Gelap
Kotoran yang dikeluarkan berwarna gelap tandanya tubuh bayi kekurangan cairan, biasanya terjadi setelah hari kelima dari tanggal kelahirannya.
4. Urine Bayi Berwarna Gelap
Urine yang berwarna terang dan jernih bermakna bayi mendapatkan cukup asupan ASI.
Bamun bila yang terjadi malah sebaliknya, itu merupakan tanda bayi kekurangan ASI.
5. Bayi Lebih Rewel dan Terlihat Lemas
Bayi terlihat lemas karena ia kekurangan asupan nutrisi, hingga dia lebih sering jatuh tertidur.
Namun ia juga mudah rewel ketika sedang tidak dipeluk oleh Bunda.
6. Bibir dan Mata Bayi Terlihat Kering
Bila bayi tidak mendapat asupan cairan yang cukup dari ASI, mata dan mulutnya akan terlihat kering.
7. Sering Menyusu Namun Masih Tidak Puas
Mungkin Bunda merasa bingung bila melihat bayi sudah sering menyusu, namun terlihat tidak kenyang ataupun puas dan makin sering menangis.
Ini bisa menandakan, ia tidak cukup mendapat ASI.
Penyebabnya bisa karena ASI tidak keluar, suplai ASI yang kurang, atau ada masalah di bayi yang membuatnya tidak bisa mengisap dengan benar.
8. Payudara Tidak Berubah setelah Menyusui
Biasanya, saat payudara terisi penuh dengan ASI, Bunda akan merasakan payudara kencang dan berisi.
Dan bila bayi telah mengisap ASI sampai habis, payudara akan terasa tidak berat lagi.
Namun, bila sehabis menyusui payudara masih terasa berat dan penuh, tandanya bayi tidak tuntas menyusui.
Artikel terkait: Bagaimana Pelekatan Menyusui yang Benar? Pelajari di Sini, Bunda!
Apa yang Terjadi Jika Bayi Kekurangan ASI?
Bayi yang kekurangan ASI, bisa mengalami dehidrasi dan gagal tumbuh kembang. Hal ini merupakan masalah serius yang tidak bisa dianggap sepele.
Bila Bunda melihat tanda bayi kekurangan ASI seperti yang disebutkan di atas, segeralah menghubungi dokter, bidan, atau konsultan laktasi.
Mereka bisa membantu menganalisa sumber masalahnya, dan memberikan tips untuk kesuksesan proses menyusui bagi Bunda dan bayi.
Artikel terkait: Kenali Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Cara Menanganinya ini Sebelum Terlambat
Apa Tanda-tanda Bayi Lapar?
Bayi tidak selalu berkomunikasi lewat tangisan, jadi tanda bayi lapar juga bisa diketahui dari bahasa tubuhnya yang meliputi:
- Menjilat bibir, atau membunyikan bibirnya
- Membuka dan menutup mulutnya dalam gerakan berulang seperti sedang menyusu
- Mengisap jari, atau pakaian.
Ketiga hal di atas adalah tanda awal yang menandakan bayi sedang lapar, bila tanda tersebut tidak membuat bayi mendapatkan ASI, dia akan memberikan sinyal lain yang menandakan dia lapar dan ingin segera menyusu.
Yakni sebagai berikut:
- Menolehkan wajah pada apa pun yang menyentuh pipinya
- Menggeliat, gelisah atau mencoba bergerak ke posisi seperti sedang menyusui
- Menempelkan wajah di dada orang yang sedang menggendongnya
- Bayi terlihat cemas, bahkan memukul Bunda saat digendong
- Rewel dan menjadi tidak bisa diam
- Menangis adalah usaha terakhirnya untuk memberi tahu bahwa dia sedang lapar.
Artikel terkait: 10 Arti Tangisan Bayi, Jenis, dan Cara Menenangkannya Saat Rewel
Seberapa Sering Bunda Harus Menyusui agar Bayi Tidak Kelaparan?
Saat masih dalam kandungan, bayi mendapatkan nutrisi, oksigen dan cairan dari ari-ari.
Begitu dia lahir, dia membutuhkan semua itu dari ASI. Sehingga Bunda mungkin perlu menyusuinya lebih sering daripada yang Anda bayangkan.
Memperhatikan jadwal jam menyusui tidak selalu tepat, lihatlah bahasa tubuh bayi dengan baik.
Karena frekuensi menyusui tentunya disesuaikan dengan kebutuhan bayi, jadi dengarkan bayi Anda dan berhenti melihat jam.
Bagi bayi baru lahir, mereka perlu menyusui sebanyak 8-12 kali dalam waktu 24 jam setelah ia lahir.
Berada di dekat bayi setiap saat bisa membantu Bunda mengenali tanda bayi lapar atau membutuhkan ASI.
Namun, bila karena kondisi tertentu Anda tidak bisa berada di dekat bayi, maka Bunda perlu menyusuinay setiap 2-3 jam sekali.
***
Semoga artikel ini bermanfaat. Terus semangat menyusui Bunda!
***
Signs Your Child is Hungry or Full
https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html
How to tell if your baby’s getting enough breast milk
www.babycenter.com/baby/breastfeeding/how-to-tell-whether-your-babys-getting-enough-breast-milk_617
Baca Juga:
Ciri-Ciri ASI Basi yang Berbahaya Bagi Bayi, Ini Pendapat Ahli Laktasi