Penggunaan popok bayi kain sering dikampanyekan sebagai alternatif pengganti popok sekali pakai. Telah lama para ibu mempertimbangkan mana yang lebih baik untuk buah hati.
Popok kain atau ada yang dalam bentuk modern disebut sebagai clodi (cloth diaper) merupakan popok kain untuk bayi yang dirancang agar fungsinya menyerupai popok sekali pakai (disposable diapers). Jadi, bila bayi buang air kecil atau besar tidak akan membasahi tempat duduknya.
Memilih popok bayi merupakan hal yang personal, tergantung masing-masing orang tua. Melansir laman Verywell Family, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak mengatur secara resmi tentang popok, begitu pula Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Jadi, orang tua bebas memutuskan pilihan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.
Bagi Parents yang berminat menggunakan popok kain untuk buah hati, simak sejumlah keuntungan kekurangannya berikut.
Artikel Terkait: Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?
Kelebihan Popok Bayi Kain
Penggunaan popok kain untuk bayi lebih unggul dari sisi biaya dan keramahannya untuk lingkungan.
1. Dinilai Lebih Hemat
Sumber: Freepik
Popok kain dinilai lebih hemat karena dapat digunakan berkali-kali. Jadi orang tua perlu membeli beberapa set clodi untuk digunakan selama si kecil membutuhkan. Popok jenis ini bisa dipakai lagi setelah dicuci dengan bersih. Parents tidak perlu mengeluarkan biaya lebih selama popok kain masih layak untuk digunakan.
2. Popok Bayi Kain Lebih Ramah Lingkungan
Popok sekali pakai akan berakhir di tempat pembuangan sampah dan membutuhkan waktu sekitar 200 tahun untuk terurai sepenuhnya. Hal ini tentu akan menyebabkan masalah lingkungan tertentu.
Sebaliknya, popok kain terbuat dari bahan-bahan yang lebih mudah terurai. Pun dapat digunakan kembali sehingga dapat mengurangi sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan.
3. Memiliki Berbagai Jenis dan Model
Sumber: Freepik
Ada berbagai jenis dan model popok kain untuk bayi. Umumnya terbuat dari bahan katun, kain terry atau flanel. Popok bayi kain dapat berupa lapisan pelapis kain yang telah dilipat sehingga mirip popok sekali pakai. Ada banyak merek juga yang menggunakan kain organik yang mengandung lebih sedikit bahan kimia dan zat.
4. Membantu Toilet Training
Anak-anak perlu dilatih untuk buang air kecil ataupun buang air besar di toilet. Popok kain akan membuat mereka merasa risih dan tidak nyaman karena lebih mudah basah.
Lama-lama anak menjadi paham untuk menggunakan toilet saat berkemih maupun BAB. Popok kain juga membantu anak untuk lepas dari ketergantungan memakai popok sekali pakai.
Artikel Terkait: Bumi terancam rusak karena sampah plastik, apa yang bisa kita lakukan?
Kekurangan Popok Kain
Selain memiliki sejumlah kelebihan, popok kain juga memiliki sejumlah kekurangan, antara lain:
1. Tidak Travel Friendly
Sumber: Freepik
Popok kain sangat tidak ramah saat dibawa untuk bepergian. Beberapa jenis popok kain juga tidak begitu menyerap seperti popok sekali pakai sehingga orang tua perlu lebih sering menggantinya. Apalagi bila harus mengganti dalam perjalanan maka harus membawa pulang popok kotor dan basah
2. Popok Bayi Kain Lebih Merepotkan
Popok kain memang lebih ramah lingkungan, tetapi orang tua membutuhkan lebih banyak energi untuk mengganti, mencuci, membersihkan, serta mengeringkannya.
Merawat bayi sudah cukup sulit dan merepotkan. Apalagi ditambah harus meluangkan waktu untuk mencuci popok kain yang kotor. Bila menggunakan jasa laundry tentu membutuhkan biaya yang lebih.
3. Dapat Menaikkan Tagihan Listrik dan Air
Popok kain perlu dicuci dan dibersihkan dengan baik. Tentu saja hal ini membutuhkan air yang lebih banyak untuk membilas kotoran bayi. Hal ini berpotensi untuk menambah tagihan listrik serta air di rumah.
4. Lebih Mudah Basah dan Berantakan
Sumber: Freepik
Popok kain terbuat dari kain yang berlapis-lapis dan dilengkapi kancing pengaman. Namun, ada beberapa jenis yang mudah basah dan gampang berantakan ketika dipakai.
Artikel Terkait: Cara hemat popok bayi, lakukan 4 trik belanja berikut ini!
Jenis-Jenis Popok Bayi Kain
Sumber: Freepik
Popok kain untuk bayi tersedia dalam berbagai model yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Orang tua bebas memilih mana yang sekiranya paling cocok untuk buah hati mereka.
Melansir laman Parents, inilah beberapa jenis popok.
1. Popok Kain Prefold
Popok ini berupa kain persegi panjang nyaris seperti popok katun jadul. Jenis popok ini telah dilipat dan dijahit dengan lebih banyak lapisan di tengah untuk membuat bagian tengah yang lebih tebal.
2. Popok Kain Hibrida
Jenis ini terdiri dari lapisan penutup luar dan tahan air dan 2 lapisan penyerap bagian dalam. Biasanya disisipkan di bagian tengah yang bisa dilepas.
3. Popok Kain All-in-One
Popok kain all-in-one atau popok kain serbaguna memiliki lapisan penyerap pada bagian tengahnya dan lapisan luar yang tahan air dalam satu kesatuan. Produk jenis ini sangat mirip dengan popok sekali pakai.
4. Popok Bayi Kain One Size
Popok kain jenis ini hanya tersedia dalam satu ukuran, biasanya bisa dipakai oleh bayi baru lahir. Meski satu ukuran, popok ini memiliki perekat untuk menyesuaikan ukurannya.
Setelah menimbang kelebihan dan kekurangan popok kain, apakah Bunda berminat menggunakannya untuk si kecil?
Baca Juga:
Keren! Pabrik ini mendaur ulang limbah popok bayi bekas jadi pupuk dan bata
3 Kesalahan Orangtua Berikut Menjadi Penyebab Ruam Popok Pada Bayi
4 Tips Memilih dan Menggunakan Popok Bayi agar Bebas Ruam
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.