Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya tumbuh sehat dan cerdas secara optimal. Perlu diketahui bahwa kecerdasan anak berasal dari 50-80% genetik atau bawaan.
Berbagai cara tentunya telah dilakukan oleh para orang tua dari memberikan nutrisi yang sehat, melakukan tes minat atau bakat pada anak, memasukkan anak di kursus yang sesuai dengan minat anak atau menyekolahkan anak di sekolah yang ternama.
Baca juga: Step by Step Mengenal Bakat Anak
Mari kita telusuri lebih dalam lagi beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua sejak anak berusia sedini mungkin, bahkan sejak dalam kandungan untuk membantu meningkatkan kecerdasan anak.
Tips Meningkatkan Kecerdasan Anak
1. Memenuhi kebutuhan biologis anak
Tentunya ini adalah faktor yang sangat mendasar yang dibutuhkan seorang anak dalam tumbuh kembangnya baik secara fisik dan mental termasuk kecerdasan anak. Yang pasti harus diperhatikan adalah asupan nutrisi untuk kecerdasan anak, baik dari makanan dan minuman yang dikonsumsi anak haruslah sehat dan seimbang.
Kebutuhan primer lainnya seperti pakaian dan rumah yang bersih juga harus dipenuhi. Selain itu, imunisasi bagi anak harus diberikan sesuai dengan tahap dan waktu yang sesuai bagi perkembangan anak. Pengobatan tentunya juga diperlukan bila anak menderita suatu penyakit sehingga tidak berkepanjangan.
2. Berikan kasih sayang
Ternyata cinta dan kasih sayang dapat meningkatkan kecerdasan anak. Sebuah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara kasih sayang dengan meningkatnya perkembangan otak pada anak.
Lakukanlah interaksi sesering mungkin dengan anak disertai dengan kontak mata. Orang tua juga harus mengenali potensi anak yang mungkin berbeda dari saudara kandungnya dan usahakanlah untuk tidak membandingkan karena setiap anak adalah unik.
3. Berikan stimulasi sesuai tahap perkembangan anak
Stimulasi atau rangsangan secara terus menerus sangat dibutuhkan bagi kecerdasan anak. Sejak dalam kandungan, ibu sudah dapat memberikan stimulasi pada janin dengan mengelus perut, mengajaknya bicara, menyanyi, memperdengarkan musik klasik.
Tahap perkembangan bayi kurang lebih akan meningkat per 3 bulan. Perlu diingat bahwa anak memiliki waktu untuk berkembang secara alami, jadi orang tua tidak perlu memaksakan bila belum waktunya bagi anak untuk menguasai suatu kemampuan.
Contohnya pada usia 6 bulan, bayi akan belajar untuk duduk jadi orang tua dapat memberikan rangsangan bagi bayi untuk duduk bukan berdiri atau berjalan.
Untuk mengecek tahapan perkembangan anak dari bulan ke bulan, klik di sini.
4. Berikan penjelasan sesuai dengan usianya
Anak akan mengalami masa di mana ia akan bertanya berbagai hal atau dikenal dengan fase “apa dan mengapa”. Anak yang ingin tahu dan selalu bertanya sedang belajar untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan logikanya. Orang tua harus dengan sabar menjawab segala pertanyaan anak walaupun terkadang sangat sulit untuk dijawab.
Contohnya, bila anak usia 3 tahun bertanya dari mana bayi berasal, orang tua dapat menjawab bahwa bayi berasal dari cinta papa dan mama yang berkembang di perut mama selama 9 bulan lalu lahir ke dunia. Hindari jawaban mengada-ada atau bohong seperti burung bangau yang mengantar bayi kepada orang tuanya.
5. Latih kemandirian anak
Usia 2 tahun pertama adalah usia yang penting dalam perkembangan anak terutama dalam kemampuan motorik kasar dan halus. Contoh kemampuan motorik kasar adalah duduk, merangkak, berjalan, berlari, melompat, memanjat dan sebagainya.
Sedangkan kemampuan motorik halus berupa mengambil dan memindahkan benda, memegang sendok makan, menulis, mengecat dan sejenisnya. Kemampuan motorik anak dapat dilatih di rumah, selain di sekolah. Ajak anak belajar mandiri untuk makan, minum, memakai sepatu atau pakaian sendiri akan sangat membantu meningkatkan kecerdasan anak.
Anak mengalami masa golden age di usia 0 hingga 5 tahun di mana sangat mempengaruhi proses pertumbuhan termasuk kecerdasan anak di masa mendatang. Selamat mencoba 5 tips ini yang bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan anak.
Simak pula artikel berikut
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.