X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

6 Aktivitas untuk Mengembangkan Kemampuan Otak Anak pra Sekolah

Bacaan 6 menit
6 Aktivitas untuk Mengembangkan Kemampuan Otak Anak pra Sekolah

Saat anak memasuki usia pra sekolah, selain akademik, hal penting yang juga perlu untuk dipersiapkan adalah kemampuan otak yang disebut executive function. 6 aktivitas berikut bisa membantu anak membangun kemampuan otak yang lebih baik.

Tahukah Parents, hal terpenting yang perlu dikembangkan anak sebelum memasuki sekolah bukanlah kemampuan akademiknya, melainkan kemampuan otak yang disebut executive function. Lalu, sebenarnya aktivitas apa saja yang bisa membantu mengembangkan otak anak tersebut?

6 Aktivitas untuk mengembangkan otak anak pra sekolah

Executive function (kemampuan eksekusi) adalah bagian terpenting pada perkembangan otak anak di usia dini, hal ini akan membantu anak mempelajari kemampuan untuk bertahan hidup, bahkan menjadi pribadi yang lebih bahagia.

Executive function secara umum terbagi menjadi empat kemampuan yang bisa dikembangkan Anak.

  • Perhatian dan fokus, kemampuan untuk mendorong fokus dan mengubahnya saat diperlukan.
  • Kemampuan mengendalikan sikap impulsif
  • Kerja ingatan, kemampuan untuk mengingat dan menggunakan pikiran majemuk di dalam otak.
  • Perencanaan, kemampuan membuat sebuah rencana dan membawanya ke dalam sebuah tindakan untuk meraih tujuan atau menyelesaikan sebuah masalah. Bahkan menyesuaikan rencana saat situasi berubah.

Adele Diamond, seorang profesor di Perkembangan Kognitif Ilmu Syaraf Universitas British Columbia menyatakan, “Berbagai studi telah menunjukkan bahwa kemampuan executive function lebih penting untuk kesiapan sekolah anak dibandingkan tingkat IQ atau kemampuan membaca dan matematika anak.”

Penelitian menemukan bahwa anak umur empat tahun yang bisa menunggu selama 15-20 menit sebelum makan dan ditawarkan marshmallow adalah anak yang memiliki kemampuan lebih baik di sekolah 12-14 tahun kemudian, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak bisa menunggu walau hanya dua menit.

Selain itu, mereka punya lebih sedikit masalah perilaku serta lebih bisa dipercaya dan diandalkan. Dengan kata lain, executive function tidak hanya menyiapkan anak untuk menghadapi sekolah, tapi juga menyiapkan anak menghadapi kehidupan.

aktivitas mengembangkan otak anak

Artikel terkait: Deteksi gangguan tumbuh kembang anak, ini tes yang perlu dilakukan!

Yang lebih penting, executive function lebih dipengaruhi oleh kebiasaan dan cara pengasuhan orang tua. Pengalaman dan interaksi anak dengan dunia sekitarnya mempengaruhi kemampuan executive function-nya juga.

“Sangat sulit untuk mengubah IQ, tapi ada kemungkinan untuk memengaruhi kemampuan anak untuk fokus, untuk menggunakan kerja keras dalam belajar atau menggabung sebuah ide dengan ide yang lain,” ujar Adele Diamond.

Executive function tidak boleh disalahartikan sebagai kepatuhan, kata Stuart Shanker, seorang profesor terkemuka di bidang Psikologi dan filsafat di Universitas York.

“Mendukung perkembangan executive function bukanlah tentang membuat anak tunduk sehingga mereka akan duduk dan mendengarkan saat disuruh. Akan tetapi, ini adalah tentang membantu anak mempelajari bagaimana cara mengatasi masalah dan mencapai tujuan dengan usaha mereka sendiri. Karena mereka akan merasa puas saat melakukannya, bukan karena mereka akan mendapat hadiah atau hukuman,” ujarnya panjang lebar.

Aktivitas untuk mengembangkan kemampuan otak anak

Beberapa aktivitas yang bisa Parents lakukan untuk mengembangkan otak anak di antaranya adalah:

aktivitas mengembangkan otak anak

1. Permainan drama

Melalui permainan drama, anak akan memegang sebuah peran dan mengingat peran orang lain di dalam pikirannya. Hal ini akan melatih kekuatan ingatannya.

Mereka juga harus menyesuaikan diri dengan jalan cerita yang berputar dan plot yang berkembang. Hal ini melatih mereka untuk berpikir fleksibel.

2. Mendengarkan dongeng atau cerita

Mendengarkan sebuah cerita mendorong perkembangan di area berbeda pada otak dibandingkan area yang berkembang saat anak membaca buku bergambar.

Anak menggunakan kekuatan ingatan untuk mengikuti alur cerita dan setiap tokoh yang ada, kemudian menggabungkan setiap detil informasi dengan jalan cerita.

2. Rintangan

Membuat sebuah rintangan dimana anak Anda harus melewati berbagai hal seperti merangkak di lantai, melompati sofa atau melewati sebuah lorong buatan. Rintangan yang bervariasi atau tingkat kesulitan yang tinggi akan membuat anak merasa tertantang.

Stuart Shanker menyatakan, “Bisa mengendalikan tubuh dan merencanakan tindakan fisik adalah bagian fundamental dalam belajar bagaimana mengelola otak anak. Jadi, aktifitas yang menuntut anak untuk melakukan tindakan yang berbeda dalam waktu yang sama, juga mencari cara untuk menggunakan berbagai tindakan demi mencapai tujuan. Hal ini berdampak baik pada executive function anak.”

aktivitas mengembangkan otak anak

3. Menggunakan alat pengatur waktu

Anak usia pra sekolah biasanya sangat sulit untuk menunggu, mereka tidak mengerti tentang konsep waktu. Salah satu cara untuk membuat anak lebih mudah untuk disuruh menunggu ialah dengan memintanya melihat jam atau penanda waktu lain dan membiarkan mereka menghitung waktu yang tersisa.

“Alat pengatur waktu seperti jam dinding atau jam digital di oven memberi anak gambaran waktu yang tersisa yang bisa mereka hitung sendiri. Hal ini membantu mereka belajar untuk membuat rencana dan mengukur langkah mereka,” kata Adele Diamond.

4. Permainan yang menuntut konsentrasi anak

Permainan ini biasanya melibatkan ucapan dan gerakan tangan secara berurutan. Seperti permainan Simon Says (Simon berkata), yang akan membuat anak fokus pada ucapan orang yang berperan sebagai Simon.

Hal ini akan melatih koordinasi indera pendengaran, otak dan gerakan anggota badan anak.

Cerita mitra kami
Ciptakan Waktu Berkualitas, Ini 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Oleh Bunda dan Si Kecil di Rumah
Ciptakan Waktu Berkualitas, Ini 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Oleh Bunda dan Si Kecil di Rumah
Pencernaan Sehat Dukung Kecerdasan Anak di Rumah, Ini Tipsnya!
Pencernaan Sehat Dukung Kecerdasan Anak di Rumah, Ini Tipsnya!
Asah kecerdasan Si Kecil dengan bermain #DariRumahAja
Asah kecerdasan Si Kecil dengan bermain #DariRumahAja
Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Kegiatan Membaca Dongeng
Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Kegiatan Membaca Dongeng

5. Membuat Kue

Mengijinkan anak membantu Anda membuat kue akan melatih otak anak. Karena anak akan mengikuti resep yang membuatnya harus bekerja dengan rencana, memperbarui rencana dengan apa yang sudah dilakukan, kemudian memikirkan apa yang harus dilakukan berikutnya.

6. Feely bag

Anda bisa melakukan latihan ini dengan memasukkan mainan atau benda lain yang dikenal oleh anak pada sebuah plastik hitam, atau kantong kain yang berwarna gelap.

Kemudian minta anak untuk memasukkan tangannya ke kantong tersebut tanpe mengintip. Suruh dia menebak benda apa yang ia sentuh. Latihan ini membutuhkan kerja ingatan dan juga menghubungkan informasi sensorik dengan gambaran yang ada di pikiran mereka.

aktivitas mengembangkan otak anak

***

Keenam aktivitas diatas memiliki kesamaan, yakni menuntut mereka untuk menggunakan anggota tubuh, pikiran dan indera mereka sekaligus akan membantu mereka memahami bagaimana caranya menggunakan kekuatan otak untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Hal ini akan mengasah Executive function mereka yang berkembang selama masa kanak-kanak dan remaja.

Hal lain yang juga merupakan bagian penting dari executive function yang tidak bisa diasah melalui permainan atau aktifitas fisik adalah perasaan. Belajar untuk mengelola emosi, tentunya hal ini memerlukan proses yang panjang.

Bayi dan balita belajar mengelola emosinya dengan cara meniru orangtua, saat orangtua tersenyum atau tertarik pada suatu objek, maka anak akan menirunya. Hal ini membantu anak membangun emosi positif yang memiliki kekuatan untuk mendorong proses pembelajaran.

Orangtua juga membantu anak-anak mengelola emosi negatifnya dengan cara menghibur saat anak kecewa, memberi pelukan saat anak sedih, juga membantu mengalihkan perhatian saat anak marah pada sesuatu. Hal ini mendorong kekuatan otak pada anak.

Adele Diamond menyatakan bahwa belajar membicarakan perasaan negatif memiliki dampak langsung yang unik pada executive function. Hal ini berkaitan dengan amygdala dan prefrontal cortex pada otak yang melibatkan kerja executive function saat emosi negatif dibicarakan.

Tapi Anda harus mengingat, bahwa mengembangkan executive function pada anak tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam proses tumbuh kembangnya, demikian halnya juga dengan perkembangan otaknya.

Kunci terpenting dalam hal ini ialah memahami anak Anda, dukungan apa yang ia perlukan, dan memberikan panduan yang ia butuhkan.

 

Baca juga:

Persiapan Anak Masuk Pra Sekolah

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Prasekolah
  • /
  • 6 Aktivitas untuk Mengembangkan Kemampuan Otak Anak pra Sekolah
Bagikan:
  • Tak Semua Mainan Menstimulasi Otak secara Efektif

    Tak Semua Mainan Menstimulasi Otak secara Efektif

  • 3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

    3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Tak Semua Mainan Menstimulasi Otak secara Efektif

    Tak Semua Mainan Menstimulasi Otak secara Efektif

  • 3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

    3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.