Program vaksinasi terkait COVID-19 sudah resmi dimulai pada Rabu (13/01). Meski begitu, ada beberapa syarat khusus dan kondisi tubuh yang perlu diperhatikan sebelum divaksin.
Ada pun jenis vaksin yang digunakan adalah produksi Sinovac. Terlepas dari isu pro dan kontra yang ada, jenis vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dengan begitu, vaksin Virus Corona produksi Sinovac Life Science Co. Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero) tersebut dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia. Sebagai langkah awal, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 produksi Sinovac tersebut.
“Proses vaksinasi dimulai setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin COVID-19. Saya akan menjadi orang pertama yang divaksin,” ungkap Jokowi seperti yang dikutip dari laman CNBC Indonesia.
Artikel terkait: Sedang Dilakukan Uji Klinis, Segini Kisaran Harga Vaksin Corona
Syarat dan Kondisi Tubuh yang Perlu Diperhatikan Sebelum Divaksin
Meski program vaksinasi sudah dimulai, tetapi tidak semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin. Faktanya, ada beberapa syarat khusus yang perlu dipenuhi sebelum menerimanya. Tak hanya itu, ketika syarat sudah terpenuhi, kondisi tubuh penerima vaksinasi juga perlu diperhatikan dan benar-benar sedang dalam kondisi fit saat akan disuntik.
Selengkapnya, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum divaksin adalah:
#1. Tidak pernah terpapar COVID-19 sebelumnya.
#2. Tidak ada anggota keluarga yang kontak erat, suspek, atau pun terkonfirmasi sedang dalam perawatan terkait COVID-19.
#3. Tekanan darah harus di bawah 140/90 mmHg.
#4. Orang yang mendapat vaksinasi tidak menderita HIV. Terutama jika angka CD4-nya lebih dari 200 atau tidak diketahui, maka vaksinasi tidak diberikan.
#5. Penerima tidak sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
#6. Penerima tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti jantung (gagal jantung atau coroner), autoimun sistemik, ginjal, reumatik autoimun atau rhematoid arthritis, penyakit saluran penceraan kronis, kanker, kelainan darah, atau pun penerima produk darah/transfusi.
#7. Penerima tidak mengidap gejala ISPA dalam tujuh hari terakhir.
#8. Vaksinasi tidak dianjurkan dan tak akan diberikan untuk ibu hamil dan menyusui.
#9. Bagi penderita diabetes melitus DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen, maka vaksinasi tidak diberikan.
Selain syarat khusus tersebut, kondisi penerima vaksin pun harus sehat. Ada beberapa kondisi tubuh yang membuat pemberian vaksin perlu ditunda terlebih dulu, seperti:
#10. Apabila penerima sedang demam. Vaksinasi harus ditunda jika suhu tubuh penerima vaksin di atas 37,5 derajat celcius. Penundaan vaksinasi dilakukan hingga pasien sembuh dan tidak terbukti terpapar COVID-19.
#11. Ketika penerima vaksin memiliki penyakit paru seperti asma, PPOK, dan TBC. Pemberian vaksin harus ditunda hingga kondisi pasien terkontrol baik. Untuk pasien TBC yang sedang dalam pengobatan bisa diberian vaksinasi, tetapi minimal setelah dua minggu mendapat obat anti Tuberkulosis.
Artikel terkait: Begini Cara Cek Daftar Penerima Vaksin COVID-19 Gratis
Jika persyaratan tersebut sudah terpenuhi, maka seseorang bisa mendapatkan vaksin. Saat melakukan vaksinasi, penerima tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan menerapkan disiplin physical distancing.
Proses vaksinasi COVID-19 mirip dengan vaksin lain seperti flu dan sebagainya. Artinya, suntik vaksin dilakukan di bagian lengan atas dan bagian tersebut akan disterilkan terlebih dulu dengan alkohol atau sejenisnya sebelum disuntik vaksin.
Efek Samping dan Reaksi Setelah Divaksin
Ada beberapa efek samping atau reaksi yang mungkin muncul setelah mendapatkan vaksin. Berdasarkan uji klinis yang dilakukan, disebutkan bahwa vaksin Sinovac ini diklaim tidak menimbulkan efek samping serius. Beberapa efek samping yang didapatkan penerima bersifat ringan hingga sedang.
Sementara itu, melansir laman Kompas, beberapa reaksi setelah mendapatkan vaksin Virus Corona di antaranya adalah:
- Reaksi lokal: Rasa nyeri, timbulnya kemerahan, bengkak pada tempat suntikan atau reaksi lokal lain yang lebih berat seperti selulitis.
- Reaksi sistemik: Berupa demam, nyeri otot pada seluruh tubuh (myalgia), dan nyeri sendi (atralgia). Badan terasa lebih lesu dan lemah dari sebelumya. Serta reaksi sistemik yang umum timbul seperti sakit kepala.
- Reaksi lainnya berupa alergi atau pun reaksi seperti anafilaksis syncope (pingsan)
Artikel terkait: Catat! 7 Daftar Orang yang Tidak Dianjurkan Vaksin COVID-19
Itulah informasi mengenai program vaksinasi yang telah dimulai mulai Rabu (13/1) terkait penanggulangan COVID-19. Jika Parents termasuk yang terdaftar sebagai penerima vaksin, maka jangan lupa untuk mengecek ulang apakah syarat khusus dan kondisi tubuh sudah terpenuhi sebelum divaksin, ya!
***
Baca juga:
Baru Mendarat di Indonesia, Ini 4 Fakta Vaksin Virus Corona dari China
Vaksin Corona untuk Anak & Ibu Hamil Belum Direkomendasikan, Ini Alasannya
Sempat Tuai Protes Masyarakat, Begini Cara Kerja dan Tingkat Akurasi Swab Antigen