Apakah Anda memiliki masalah susah menelan saat makan maupun minum? Atau bahkan kesulitan menelan ludah sendiri? Padahal Anda sedang tidak sakit gigi, sariawan ataupun gusi bengkak.
Biasanya masalah susah menelan muncul terkait dengan beberapa kondisi masalah kesehatan tertentu, seperti sakit tenggorokan, gondongan atau amandel. Akan tetapi, bisa jadi masalah tidak bisa menelan ini lebih serius dari itu, karena mungkin saja itu gejala penyakit disfagia.
Apa itu penyakit disfagia?
Disfagia adalah istilah medis untuk masalah susah menelan. Beberapa orang dengan disfagia memiliki masalah susah menelan makanan atau minuman tertentu. Sementara yang lainnya tidak bisa menelan sama sekali.
Bagi orang yang mengalami kondisi ini, proses penyaluran makanan atau minuman dari mulut ke lambung membutuhkan usaha lebih besar dan cenderung lebih lama dari orang normal.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, orang yang memiliki riwayat parkinson, dan orang yang memiliki gangguan sistem saraf.
Bila kondisi ini hanya terjadi sesekali, Anda mungkin tidak perlu terlalu khawatir karena hal itu termasuk normal. Namun bila masalah susah menelan terjadi secara sering, Anda perlu berhati-hati karena hal itu bisa mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius dan membutuhkan perawatan.
Jenis-jenis penyakit disfagia
Secara umum, disfagia dibagi ke dalam dua kategori berdasarkan lokasinya yakni disfagia orofaringeal dan esofageal.
a. Disfagia orofaringeal
Kondisi ini melemahkan otot-otot tenggorokan, sehingga membuat Anda kesulitan untuk memindahkan makanan dari mulut ke tenggorokan dan kerongkongan.
Hal ini bisa menyebabkan tersedak, muntah, atau batuk ketika sedang mencoba menelan makanan. Anda mungkin juga merasakan sensasi makanan naik ke hidung. Kondisi ini bisa menyebabkan pneumonia.
Penyebab Disfagia orofaringeal antara lain ialah:
- Gangguan saraf
- Kerusakan neurologis:
- Divertikulum faringoesofageal (divertikulum Zenker)
- Kanker
b. Disfagia esofageal
Disfagia esofageal mengacu pada sensasi makanan yang lengket tergantung di pangkal tenggorokan atau di dada setelah Anda mulai menelan. Beberapa penyebab disfagia esofagus meliputi:
- Achalasia
- Kejang difus
- Strikum esofagus
- Benda asing seperti gigi palsu dan lainnya
- GERD
- Esofagitis eosinofilik
- Scleroderma.
- Terapi radiasi
Susah menelan dan gejala lain penyakit disfagia
Gejala utama disfagia adalah kesulitan atau kesusahan dalam menelan makanan atau minuman. Namun selain itu, ada pula beberapa gejala lainnya, seperti:
- Mengalami sensasi makanan tersangkut ditenggorokan atau dada
- Rasa nyeri saat menelan
- Mengeluarkan air liur secara berlebihan
- Suara serak
- Regurgitasi
- Mulas
- Asam lambung yang naik ke tenggorokan
- Penurunan berat badan yang tiba-tiba
- Batuk atau tersedak saat menelan
- Harus memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil atau menghindari makanan tertentu karena kesulitan menelan
Bila disfagia terjadi pada anak-anak, gejala umum yang sering terjadi ialah:
- Makanan atau minuman sering keluar dari mulut
- Tidak mau makan makanan tertentu
- Sulit bernafas saat sedang makan
- Kehilangan berat badan tanpa alasan
Kapan harus ke dokter?
Segera temui dokter bila Anda mengalami disfagia secara persisten dan penurunan berat badan secara tiba-tiba. Anda perlu berhati-hati karena hal itu bisa mengindikasikan kondisi medis yang lebih serius dan membutuhkan perawatan.
Dalam beberapa kasus, disfagia dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti malnutrisi, pneumonia, dan kematian mendadak akibat tersedak.
Meskipun umumnya kondisi ini tidak bisa dicegah tetapi Anda dapat mengurangi risiko kesulitan menelan dengan makan secara perlahan dan mengunyah makanan dengan baik.
Deteksi dini dan pengobatan GERD yang efektif juga dapat menurunkan risiko disfagia yang terkait dengan penyempitan kerongkongan.
Baca juga:
Radang Tenggorokan pada Bayi: Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.