Siapa di antara Bunda yang sering kali merasa nyeri saat si tamu bulanan datang? Bisa jadi hal tersebut dikarenakan oleh endometriosis. Tahukah Bunda bahwa pengobatan endometriosis tidak sama karena perlu disesuaikan dengan jenis endometriosis yang dialami.
Sebelum membahas pengobatan endometriosis lebih lanjut, tentu saja kita perlu lebih dulu memahami apa yang dimaksudkan dengan endometriosis.
Apa itu Endometriosis?
Dijelaskan oleh dr. Ivander Utama Sp.OG dalam akun YouTube Channel-nya, endometriosis merupakan suatu penyakit yang timbul karena adanya jaringan yang seharusnya ada di dalam rahim, tapi jaringan tersebut justru tumbuh berada di luar rahim.
“Endometriosis ini bisa tumbuh di otot rahim, bisa juga berada di indung telur. bisa juga berada di bagian lain di tubuh kita. Oleh karena itu kondisi endometriosis pada perempuan biasanya memiliki keluhan yang sangat khas, yaitu nyeri saat saat haid.”
Penting untung diketahui bahwa dalam keadaan normal, jaringan dinding rahim akan menebal jika akan mengalami ovulasi. Hal ini terjadi sebagai upaya persiapan agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Bila tak ada pembuahan, endometrium yang telah menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah.
Dalam kondisi inilah maka seorang perempuan akan mengalami menstruasi. Sedangkan, hal ini tidak terjadi pada perempuan yang mengalami endometriosis. Di mana jaringan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim juga akan ikut meluruh saat menstruasi.
Namun, jaringan yang meluruh itu tidak keluar melalui vagina seperti pada jaringan normal yang terdapat di dalam rahim, sehingga sisa-sisa endometrium tersebut akan mengendap di sekitar organ reproduksi.
Kondisi ini pun lama-lama akan menyebabkan terjadinya endapan yang menyebabkan peradangan, kista, jaringan parut, sehingga menimbulkan berbagai gangguan lain.
Seperti yang dikatakan dr. Ivander, bahwa endometriosis bisanya menyebabkan timbulnya nyeri saat menstruasi. Selain itu, tidak sedikit yang menegalami keluhan lain seperti timbulnya kram, yang disertai dengan mual, muntah, bahkan diare.
Bagaimanakah pengobatan endometriosis bagi perempuan yang ingin punya anak?
“Sebenarnya nyeri yang ditimbulkan juga sangat bervariasi, ada yang sedang saja tapi ada juga yang sangat parah sehingga menyebabkan tidak bisa beraktivitas sama sekali. Oleh karena itu pengobatan endometriosis memang akan berbeda satu dengan yang lainnya. Penanganan pasien yang mengalami endometriosis sebenarnya harus disesuaikan dengan keluhan tersebut.”
Ditegaskan oleh dr. Ivander, jika keluhannya hanya sebatas nyeri saja, pemberian anti nyeri sebenarnya masih bisa dibenarkan dan diberikan. Tapi bila pasien datang dengan keluhan ingin cepat hamil atau mau punya anak, maka pengobatan endometriosis pun harus terfokus dengan masalah infertilitasnya.
Tak bisa dipungkiri endometriosis memang bisa berisiko sebabkan perempuan sulit hamil.
Mengapa endometriosis memengaruhi peluang untuk hamil?
Dikutip dari laman liputan6.com, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) menyatakan, ada beberapa hal menyebabkan endometriosis mengurangi peluang perempuan untuk bisa hamil dengan mudah.
Pertama, endometriosis menurunkan kualitas sel telur. Kedua, karena dasar dari penyakit endometriosis adalah inflamasi atau peradangan maka menyebabkan terjadinya perubahan anatomi normal organ reproduksi. Misalnya, perlengketan organ reproduksi, bisa juga berupa tersumbatnya saluran sel telur.
Risiko ke-3 yaitu, bisa menurunkan cadangan sel telur, serta adanya risiko jika penyakit ini akan terus dialami sepanjang usia reproduksi sebelum terjadinya menopause.
Oleh karena itu, dr. Ivander mengatakan bahwa pengobatan endometriosis memang harus disesuaikan. Oleh karena itu, penanganan endometriosis sebenarnya berbeda satu dengan yang lainnya.
Jika pasien hanya mengeluh nyerti bisa diberikan obat anti nyeri, pil kb atau bahkan obat hormonal. Namun, untuk kasus ingin hamil tentu saja perlu disesuaikan dengan jenis endometriosis yang dialami, apakah berbentuk kista atau membentuk jaringan perlengketan.
“Bagaimana pengobatan endometriosis yang tepat tentu saja bertujuan agar bisa meningkatkan peluang hamil. Untuk lebih efektif, ada kemungkinan pasien disarankan untuk melakukan operasi terlebih dulu sebelum dilakukan program hamil yang efektif dan efisien,” paparnya.
Sementara Dr. Caroline mengingatkan jika Bunda sedang melakukan program hamil, maka kehamilan tersebut harus diupayakan. Jangan menunggu, berlomba dengan kambuhnya penyakit.
Katanya, angka kekambuhan yang tinggi pada semua penyakit endometriosis berhubungan dengan sifat infiltrasi dan menyebarnya sehingga terapi apapun tidak ada yang bisa mengeradikasi bersih sel-sel endometriosis ini, apalagi jika paparan polutan lingkungan (bahan kimiawi, cemaran plastik, asap rokok dan kendaraan, zat pengawet dan pewarna, junk food dan daging olahan termasuk daging yang disuntik hormon) tidak dihindarkan.
Itulah informasi terkait endometriosis yang membuat penderitanya susah punya keturunan.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Apa Itu Endometriosis dan Apakah Menyebabkan Susah Hamil?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.