X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

8 Cara Meningkatkan Self Esteem untuk Anak yang Susah Fokus

Bacaan 6 menit

Masalah susah fokus pada anak-anak dan remaja kerap memicu kecemasan, depresi, bahkan berpotensi mengerdilkan self esteem mereka.

Sementara itu, self-esteem yang baik pada anak penting untuk pertumbuhan karakternya. Self esteem atau rasa percaya diri yang baik bisa membuat anak lebih mencintai, menghargai, dan menerima diri apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, orangtua perlu mengenal lebih jauh penyebab anak-anak yang susah fokus (mudah terdistraksi) dan mencari solusinya, untuk mempertahankan self esteem buah hati.

Jeffrey Bernstein dalam bukunya yang berjudul The Anxiety, Depression, & Anger Toolbox for Teens membahas dengan detail terkait self esteem untuk anak yang susah fokus, berikut beberapa poinnya.

Artikel terkait: Tips Parenting: 17 Cara untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Penyebab Susah Fokus pada Anak

susah fokus

Image: xframe.io

Susah fokus atau distraksi pada anak dapat disebabkan oleh kombinasi dari beberapa sumber penyebab, berikut, di antara lain:

  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan ketidakmampuan belajar
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Perubahan besar dalam hidup (misalnya, perceraian, pindah rumah)
  • Tingkat stres sehari-hari yang tinggi
  • Ketidakmampuan dalam belajar

Terlepas dari penyebab distraksi pada anak tersebut, hal yang lebih mengkhawatirkan terkait anak yang susah memfokuskan diri adalah perkembangan self esteemnya yang kurang baik.

Artikel terkait: Penelitian: Punya Anak Menurunkan Kepercayaan Diri Ibu Sampai 3 Tahun

Self Esteem Berpengaruh pada Karakter dan Kesuksesan Anak

Self esteem atau tingkat percaya diri penting untuk terus dikuatkan dalam kehidupan karena dapat memengaruhi kesuksesan anak.

Anak yang percaya diri dan self esteem yang baik akan berani mencoba sesuatu yang baru dan tentu akan merasa bangga dengan semua pencapaian yang sudah didapatkan olehnya.

Hal ini dijelaskan Carl Pickhardt, seorang psikolog dan penulis buku parenting. Carl mengatakan bahwa anak yang kurang percaya diri akan merasa enggan untuk mencoba hal-hal baru, atau hal-hal berbau tantangan. Karena mereka takut gagal dan mengecewakan orang lain.

Selain itu, orang yang memiliki self esteem rendah akan sulit menerima diri apa adanya dan kurang percaya diri.

Rendahnya self esteem bahkan bisa meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi. Anak dengan gangguan kepribadian tertentu seperti avoidant personality disorder juga biasanya memiliki self esteem yang rendah.

Namun begitu, self esteem yang terlalu tinggi atau berlebihan juga tidak baik. Ini mungkin bisa menjadi tanda gangguan kepribadian narsistik atau megalomania.

Dilansir Medical News Today, self esteem memang penting untuk menjaga kesehatan. Namun, jika tidak terkontrol banyak orang justru terkurung dalam sikap perfeksionisme, yang membuat mereka sulit mencapai perasaan bahagia karena self esteem yang berlebihan.

Perfeksionis adalah sikap terlalu keras pada diri sendiri karena didorong oleh keinginan untuk menjadi yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar sepanjang waktu.

Terlalu terobsesi dengan detail kesempurnaan karena self esteem yang terlalu tinggi juga tidak baik. Pola asuh orang tua sangat menentukan self esteem anak ketika dewasa.

membantu anak belajar

Cara Meningkatkan Self Esteem pada Anak Dengan Masalah Fokus

Orang tua dan guru wajar merasa frustrasi ketika menangani anak-anak dengan gangguan fokus dan mudah terdistraksi. 

Meski demikian, menegur anak dengan mengatakan mereka adalah ‘anak dengan gangguan fokus’ adalah pilihan yang juga tidak bijak dan tidak akan membantu anak itu menjadi lebih baik.

Lebih buruk lagi, teguran tersebut akan cenderung menciptakan perasaan minder dan malu pada anak.

Strategi dan cara yang lebih mungkin dilakukan adalah dengan mendukungnya, yaitu dengan mengatakan kepadanya bahwa Anda bangga dengan betapa kerasnya anak Anda telah bekerja untuk mencapai kesuksesan, meskipun ia sering terdistraksi atau terganggu.

Berikut adalah beberapa langkah untuk meningkatkan self esteem pada anak dengan masalah susah fokus (mudah terdistraksi).

1. Beri Motivasi & Empati

Anak yang memiliki self-esteem terlalu rendah akan sulit menerima diri apa adanya dan kurang percaya diri. Sehingga penting untuk terus memberi empati dan membuatnya termotivasi.

Parents dapat mengatakan kalimat penyemangat seperti, “Ibu tahu, kamu frustasi menyelesaikan soal ini, Nak. Tapi kamu sudah berusaha untuk belajar dengan baik dan membuat kemajuan, good job.”

Kalimat motivasi tersebut bisa jadi akan membuat anak lebih semangat dan lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Cerita mitra kami
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia

2. Tetap Bersikap Tenang, Tegas, dan Tidak Terlalu Mengontrol Anak

Parents sebaiknya menghindari berteriak. Berteriak sebenarnya adalah emosi sesaat yang hanya akan mengaburkan pikiran anak Anda, dan membuatnya lebih mudah teralihkan. 

Ketika bersama si kecil, Parents sebaiknya tetap tenang, menyatakan harapan dengan jelas, dan berusaha untuk tidak mendikte anak untuk sukses terus menerus sesuai standar orangtua. 

3. Selalu Ingat, Saat Anak Frustasi, Dia Bukan sedang Melakukan Sesuatu Kejahatan

Ingatlah bahwa anak Anda tidak melakukan kejahatan ketika dia frustrasi karena susah fokus. Ia sedang berjuang dengan tugas yang berada di luar kemampuannya saat ini.

Mengerjakan PR-nya meski dia susah fokus dan frustrasi jauh lebih produktif dan lebih baik daripada hanya melihat anak bermalas-malasan, bukan?

Cobalah untuk memelajari anak dan identifikasikan apa yang sebenarnya membuat dia kesulitan, masalahnya apa saja, dan pelan-pelan bantu anak memahami kembali materi dan tugasnya tersebut.

4. Bantu Breakdown Tugas-tugasnya

Bantu mengubah PR dan tugas besar anak menjadi serangkaian pekerjaan kecil dan lebih sederhana. 

Anak-anak mungkin membutuhkan orang dewasa untuk memberikan solusi lebih sederhana dan mudah dipahami untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. 

Misalnya, mengatakan, “Ya, masalah ini memang sulit, tetapi mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan. Mari kita jawab satu pertanyaan bersama, lalu Anda coba yang kedua.”

Memberi contoh perhatian dengan tenang pada suatu tugas sering kali memiliki dampak yang menenangkan pada anak-anak.

Artikel terkait: Bentuk tubuh berubah pasca melahirkan, Ayu Dewi:”Nanti bisa langsing lagi gak ya?”

8 Cara Meningkatkan Self Esteem untuk Anak yang Susah Fokus

5. Gunakan Check List

Bantu anak Anda membiasakan diri membuat daftar tugas atau check list atau to do list. Hal ini akan membantunya mengingat apa saja yang harus ia lakukan sepanjang hari dan berusaha untuk menyelesaikannya satu demi satu.

6. Jaga Komunikasi Aktif dan Terbuka dengan Guru Anak

Anak-anak yang terganggu fokusnya cenderung menutup diri ketika mereka menghadapi masalah. Sehingga, menjalin komunikasi aktif dengan guru dan pengasuhnya terkait perkembangan anak sangatlah penting.

7. Memuji Pencapaian Anak Meskipun Kurang Sempurna 

Setiap anak tidak ada yang sempurna. Memberi pujian saat anak telah menyelesaikan tugasnya, meski kurang sempurna adalah hal penting dan berarti untuk anak. Pujian adalah semangat yang bermakna untuk si kecil.

Respons Parents sangatlah penting bagi anak untuk membuat keputusan dalam meneruskan usahanya dalam memelajari sesuatu atau menyelesaikan PR-PR nya yang lain.

8. Orangtua adalah Teman Belajar, Selalu Libatkan Anak

Menyelesaikan pekerjaan anak seluruhnya oleh orangtua mungkin akan menyenangkan si anak. Tetapi hal ini tidak baik untuknya.

Yang penting kita ingat, anak-anak yang susah fokus sering kali dikelilingi oleh hal-hal negatif dan sering dikhawatirkan dengan kegagalan.

Di tengah tantangan besar mereka itu, mudah bagi anak-anak yang terganggu untuk merasa minder dibanding teman sebayanya. Parents bisa mengurangi hal ini dengan terus percaya pada kemampuan anak, percaya bahwa ia mampu bertanggungjawab menyelesaikan PR dan tugas-tugasnya. Remember to be a helper but not an enabler.

 

Baca juga: 

Ide Permainan Asyik dan Seru Bikin Si Kecil Betah di Rumah, Tanpa Gadget!

5 Sikap Orang Tua yang Ternyata Menurunkan Kepercayaan Diri Anak

Mengapa Anak-anak Jepang adalah Anak Paling Sehat di Dunia? Inilah alasannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kalamula Sachi

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Usia Sekolah
  • /
  • 8 Cara Meningkatkan Self Esteem untuk Anak yang Susah Fokus
Bagikan:
  • Si Kecil Mulai Bersekolah? Yuk, Perhatikan Nutrisinya agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

    Si Kecil Mulai Bersekolah? Yuk, Perhatikan Nutrisinya agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

  • Bangun Kecerdasan Visual dan Spasial, Ini Cara Menggambar Rumah untuk Anak SD!

    Bangun Kecerdasan Visual dan Spasial, Ini Cara Menggambar Rumah untuk Anak SD!

  • Kapan Anak Boleh ke Salon? Cek Ulasannya Dulu Yuk, Parents

    Kapan Anak Boleh ke Salon? Cek Ulasannya Dulu Yuk, Parents

  • Si Kecil Mulai Bersekolah? Yuk, Perhatikan Nutrisinya agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

    Si Kecil Mulai Bersekolah? Yuk, Perhatikan Nutrisinya agar Tumbuh Kembang Anak Optimal

  • Bangun Kecerdasan Visual dan Spasial, Ini Cara Menggambar Rumah untuk Anak SD!

    Bangun Kecerdasan Visual dan Spasial, Ini Cara Menggambar Rumah untuk Anak SD!

  • Kapan Anak Boleh ke Salon? Cek Ulasannya Dulu Yuk, Parents

    Kapan Anak Boleh ke Salon? Cek Ulasannya Dulu Yuk, Parents

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.