Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di The Lancet, anak-anak Jepang punya peluang hidup sehat tertinggi di dunia. Mereka punya harapan hidup sehat sampai usia 73 tahun tanpa penyakit serius atau cacat. Tingkat harapan hidup mereka secara keseluruhan yaitu hingga usia 84 tahun.
Banyak negara lain yang mendekati Jepang sebagai pemegang peringkat tertinggi, di antaranya adalah Singapura, Androrra, Islandia, Siprus, Israel, Prancis, Italia, Korea Selatan, dan Kanada. Sedangkan kita, masih sangat tertinggal jauh dari negara-negara tersebut.
Apakah yang istimewa dengan anak-anak Jepang?
Kita sudah mengetahui bahwa ketergantungan kita terhadap kendaraan dan seringnya kita mengonsumsi saos tomat bisa menjadi salah satu penyebab gaya hidup yang kurang sehat. Tapi, sesungguhnya, inti hidup sehat ala orang Jepang adalah pola makan mereka.
Menurut beberapa penulis, Naomi Moriyama dan William Doyle, “Cara orang Jepang makan dan beraktivitas membuat sebagian besar dari mereka berumur panjang dan sehat.”
Lalu bagaimana dengan pola makan mereka?
Makanan yang lebih sesuai untuk anak sehat
Jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, anak-anak Jepang, maupun orang dewasa di sana memakan lebih sedikit kalori setiap harinya.
Mereka juga menyertakan pola makan yang lebih sehat dengan memperbanyak ikan, nasi, sayur-mayur, mengurangi daging dan produk susu, serta porsi makanan yang lebih wajar.
Orang-orang Jepang mempunyai pengendalian diri yang lebih baik ketimbang sebagian besar negara berkembang lain.
Mereka juga memakan pizza, es krim, atau keripik kentang dari waktu ke waktu, tapi kuncinya adalah pada porsinya. Porsi yang mereka makan lebih sedikit dan lebih jarang dilakukan di dalam rumah.
Kebiasaan olahraga yang membuat anak Jepang jadi sehat
Alasan lain mengapa anak-anak Jepang berada di peringkat atas dalam hal anak sehat yaitu olahraga. Olahraga menjadi bagian hidup mereka. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 98 persen anak sehat di Jepang berjalan kaki atau naik sepeda ke sekolah.
Kalau kita menilik sedikit ke masa lampau, bukankah dulu kita pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan naik sepeda pancal? Semua hal di atas bisa kita jadikan contoh untuk anak-anak kita agar mereka menjadi anak sehat.
Cukup sederhana, kan? Intinya, tinggal bagaimana kita meyakinkan anak-anak kita tentang hal ini…
Manfaat Berolahraga bagi Anak.
Olahraga, baik secara tim atau individu, adalah kegiatan yang bagus untuk anak-anak.
Hello Motherhood menulis beberapa manfaat olahraga untuk anak, di antaranya adalah aktivitas fisik yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam olahraga, anak juga dapat mengembangkan self estem dan kepercayaan dirinya, dapat memotivasi anak-anak untuk berprestasi secara akademis dan dapat membantu membangun keterampilan sosial.
Dengan berolahraga, mereka belajar untuk berinteraksi dengan anak-anak lain seusia mereka, serta juga dengan individu yang lebih tua seperti pelatih atau guru olahraga mereka.
Anak-anak juga akan belajar keterampilan kepemimpinan, keterampilan membangun tim, dan keterampilan komunikasi yang akan membantu mereka di sekolah, karier masa depan, dan hubungan pribadi mereka.
Olahraga dapat memiliki dampak positif yang sangat besar pada kepercayaan diri anak. Anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga berkesempatan mendapatkan pujian dan dorongan dari pelatih dan orang tua. Pujian inilah yang membantu membangun kepercayaan diri. Mereka juga belajar untuk percaya pada kemampuan mereka sendiri dan mendorong diri mereka sendiri.
Sehingga tidak mengherankan jika anak-anak yang berpartisipasi dalam atletik juga unggul dalam bidang akademik. Mereka dapat menerapkan prinsip kepercayaan diri yang sama dan kerja keras yang dipelajari melalui partisipasi olahraga dalam studi mereka.
Terlepas dari semuanya, olahraga paling utama memang untuk meningkatkan kesehatan tubuh anak. Anak-anak yang rajin dalam berolahraga akan menjadi lebih sadar pada pilihan makanan sehat.
Berolahraga adalah jalan yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan, kepercayaan diri serta keterampilan sosial yang lain. Orang tua tetap menjadi motivator kehidupan sehat utama dan menjadi panutan yang positif juga.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Referensi: todays.com, WHO, the Lancet
Baca juga:
330 Nama Bayi Perempuan Jepang dari A-Z dan Maknanya untuk Putri Kecil Anda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.