Banyak cara yang bisa dilakukan sebagai stimulasi anak berjalan di masa tumbuh kembangnya. Setiap anak tentu memiliki fase berbeda kapan ia mulai bisa berjalan. Dalam hal ini Ayah dan Bunda bisa bekerjasama mendorong anak agar selalu bersemangat belajar berjalan melalui langkah sederhana namun rutin setiap hari.
Berjalan menjadi parameter krusial dalam perkembangan anak, pada fase ini anak belajar berkoordinasi dengan tubuhnya dan melatih kekuatan otot melalui duduk, tengkurap juga berjalan. Lalu, kapan ya bayi bisa berjalan?
Waktu bayi bisa berjalan

Umumnya, bayi akan memulai proses berjalan di usia 4 hingga 15 bulan. Pada fase ini ia akan belajar duduk, berdiri dan berjalan ke sekeliling rumah sembari mengamati lingkungan sekitarnya.
Dimulai dengan mendorong dirinya sendiri, bayi perlahan akan mampu berdiri dengan berpegangan pada benda di sekitarnya hingga akhirnya ia bisa berdiri dan berjalan tanpa alat bantu apapun. Bayi akan memperlihatkan tahap ini di usia 6 sampai 10 bulan.
Seringkali orangtua akan merasa khawatir saat anak terlihat lambat dalam tumbuh kembangnya, seperti terlambat berjalan atau berbicara. Penting untuk diketahui Parents, bahwa setiap anak memiliki fase berbeda untuk ia bisa melakukan sesuatunya dengan sempurna.
Perkembangan ini akan berkoordinasi dengan sistem syaraf, otot dan tubuh anak secara menyeluruh. Stimulasi yang baik dan kesabaran orangtua akan membantu anak agar cepat berjalan.
Cara menstimulasi agar anak cepat berjalan
Melihat anak menapakkan kaki dengan mantap tentu membahagiakan ya, Parents. Pun hal ini menjadi pencapaian luar biasa untuk anak. Berikut hal sederhana yang bisa dilakukan agar ia semangat belajar berjalan:
1. Letakkan perabot yang kokoh

Aktivitas belajar berjalan akan menjadi sesi yang mendebarkan. Saat ia telah mampu mengangkat tubuhnya, dorong rasa percaya dirinya dengan membantunya berjalan dengan topangan tangan dan perlahan berpegangan pada benda di sekitarnya.
Buat rumah menjadi arena senyaman mungkin agar anak tidak mudah cedera saat merambat dan melintasi ruangan. Singkirkan benda yang sekiranya membahayakan keselamatan anak seperti meja bersudut tajam, benda mudah pecah atau berpotensi membuatnya tersandung.
Bantu anak tetap bersemangat dengan perlahan menjauhkannya dari furnitur tempat ia menopang diri agar perlahan ia bisa berdiri sendiri. Pastikan tempatnya mendarat tidak berpermukaan keras dan menyakitkan ya, Parents!
2. Ajak anak bermain bersama

Menjadi hal normal bahwa anak memiliki imajinasi tinggi. Bunda bisa memanfaatkan hal ini untuk merangsang buah hati agar cepat berjalan, yaitu dengan membiarkannya menarik mainan.
Caranya, pasang tali dengan ukuran yang aman pada mainan. Anda bisa menariknya perlahan dan biarkan anak berlatih mengambil mainan itu sendiri. Lakukan hal ini secara bertahap dengan jarak yang disesuaikan dengan pencapaiannya. Selain mendorongnya cepat berjalan, metode ini turut melatih komunikasi dan keseimbangan anak.
Bunda juga bisa menaruh mainan yang paling menarik perhatiannya di belakang, lalu si kecil berjalan di depan. Tak hanya melatihnya berjalan, hal ini akan membuat anak kegirangan karena seolah-olah mainan tersebut ikut berjalan.
3. Latih bayi dengan kursi

Melatih bayi dengan kursi dapat menjadi cara lain yang bisa Anda coba agar si kecil makin semangat belajar berjalan. Sediakan kursi yang mudah didorong, lalu biarkan ia mendorongnya ke semua arah sesuai keinginan.
Pastikan Bunda menyediakan ruangan luas, lalu pindahkan semua benda yang ada di tempat ini. Di samping mendorong anak belajar berjalan lebih cepat, cara ini akan mengikis ketakutan anak terjatuh dan membantu anak lebih percaya diri.
4. Jangan lupa melatih kekuatan otot punggung

Pernahkah terpikir oleh Parents bahwa berjalan hanya terpusat pada kaki? Coba ubah pemikiran tersebut, mengingat otot punggung turut berperan menjadi tumpuan agar anak mampu menopang tubuhnya secara mandiri.
Melatih kekuatan otot punggungnya tak hanya membuat anak cepat berjalan, namun juga efektif membangun kekuatan tubuhnya secara keseluruhan.
Ada beragam cara yang bisa dilakukan agar ototnya kuat. Posisikan bayi tengkurap sempurna, lalu letakkan mainan yang paling menarik perhatiannya. Saat anak tertarik, ia akan mendongakkan kepalanya dan hal ini memicu otot leher bekerja lebih baik. Posisi ini juga akan menunjang gerak kaki lebih optimal.
5. Hindari penggunaan sepatu yang berbunyi

Sepatu atau sandal dengan bebunyian lucu banyak menjadi patokan orangtua yang yakin bahwa benda ini akan membuat anak terpacu agar cepat bisa berjalan. Namun, hal ini sebaiknya tak dilakukan lagi Bun.
Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak menutup kemungkinan ia akan lebih tertarik dengan bunyi sepatu dibanding belajar melangkah. Saat sepatu beradu dengan lantai dan mengeluarkan bunyi, otomatis anak akan berhenti berjalan.
Di samping itu, cara ini rentan membuat anak tersandung. Dengan begitu, memilih alas kaki yang nyaman atau membiarkan anak belajar berjalan tanpa alas kaki adalah pilihan terbaik.
Referensi : BabyCentre, Parents
Baca juga :
id.theasianparent.com/kemampuan-motorik-anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.