Penyakit Tuberkulosis (TB) pada usia anak masih cukup tinggi prevalensinya di Indonesia. Salah satu bentuk diagnosis yang kerap dilakukan ialah dengan skoring TB anak.
TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini bisa sangat menular melalui droplet ketika berbicara, bersin, menggunakan peralatan makan penderita, dan lain sebagainya.
Anak-anak dan bayi termasuk kelompok yang sangat rentan terinfeksi TB karena imunitasnya yang masih rendah, Parents.
Terlebih, mengacu pada Global TB Report 2023, Indonesia menjadi negara kedua pengidap TB tertinggi di dunia, setelah China.
Oleh karena itu, sebaiknya kita harus mewaspadai gejalanya juga mengetahui beberapa hal lain, salah satunya mengenai skoring TB. Berikut theAsianparent rangkum ulasannya.
Artikel terkait: TBC pada Anak: Penyebab, Gejala, Pencegahan, Penanganan
Jenis dan Gejala TB Anak
Tuberkulosis pada anak dan dewasa dibagi menjadi TB tidak aktif atau TB laten dan TB aktif.
Pada TB laten anak sebetulnya terinfeksi bakteri tapi tidak menunjukkan gejala dan tidak menularkan pada orang lain.
Di sisi lain, anak yang menderita TB aktif akan menunjukkan gejala dan bisa menularkan pada orang lain.
Berdasarkan tempat terjadinya, infeksi TB bisa terjadi di paru-paru maupun di luar paru-paru.
Hal yang perlu Parents ketahui, infeksi TB pada anak bisa lebih fatal karena banyak kasus TB yang menyerang otak atau disebut meningitis TB.
Bakteri juga bisa menginfeksi beberapa organ lain, seperti kelenjar getah bening.
Ada pun beberapa gejala umumnya antara lain:
- Batuk terus menerus
- Berat badan turun drastis
- Gagal tumbuh
- Lesu dan kurang bersemangat
- Mual
- Berkeringat dan demam di malam hari
- Sering demam hilang timbul tanpa sebab yang jelas.
Gejala TB di luar paru pun bisa bergantung dari organ yang terinfeksi. Misalnya saja gejala TB yang menyerang otak atau meningitis TB antara lain:
- Sakit kepala
- Sering mengantuk
- Kejang
- Mudah rewel.
Artikel terkait: Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Tuberkulosis pada Anak dengan Kenali Gejalanya
Apa itu Skor TB?
Sumber: IDAI Yogyakarta
Mendiagnosis Tuberkulosis pada anak tidak bisa sembarangan Parents, diperlukan beberapa prosedur untuk memastikannya. Namun, bila memiliki keterbatasan sarana hingga biaya, sistem skoring bisa saja dilakukan.
Sistem skoring TB ini merupakan salah satu cara mendiagnosis TB pada anak yang sudah dikembangkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kemenkes RI, dan WHO. Sistem ini dibuat untuk memudahkan diagnosis TB anak, khususnya di tingkat pelayanan kesehatan dasar.
Namun, sistem skoring ini seharusnya dilakukan oleh dokter, Parents. Bila tidak ada dokter, bisa juga digantikan oleh petugas kesehatan yang telah terlatih menggunakan sistemnya.
Meski demikian, tak ada salahnya bagi Parents sebagai orangtua untuk mengetahui gambarannya.
Berapa Skoring TB Anak Positif?
Mungkin Parents bertanya-tanya, bagaimana dan berapa hasil skoring pada pasien anak yang terdiagnosis klinis TB?
Pada pendekatan skoring, seorang anak didiagnosis TB bila skor menunjukkan ≥ 6, dengan skor maksimal 13.
Bila seorang anak memiliki nilai skor 6 dari poin kontak pasien positif dan hasil uji tuberkulin positif, tetapi tidak menunjukkan gejala klinis, anak tersebut dinilai belum memerlukan Obat Anti TB (OAT).
Pada kasus ini, si Kecil hanya perlu dilakukan observasi atau diberi obat pencegah TB, tergantung dari usia anak.
Bila balita mendapatkan skor 5 dengan gejala klinis yang masih samar, biasanya akan dirujuk untuk evaluasi lebih lanjut.
Pada bayi yang bereaksi cepat kurang dari 2 minggu setelah imunisasi BCG, bisa dicurigai terinfeksi TB. Pada kondisi ini, sistem skoring pun sebaiknya dilakukan.
Artikel terkait: Tes Mantoux Atau Tuberkulin pada Anak, Kapan Harus Dilakukan dan Bagaimana Prosedurnya?
Diagnosis TB pada Anak
Tak seperti orang dewasa, diagnosis penyakit TB anak memang cukup menantang. Oleh karena itu, diagnosis yang dilakukan tak boleh hanya dari foto Toraks saja.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan bakteriologis sebagai pemeriksaan utama. Pendekatan melalui skoring TB pun bisa dilakukan bila ada keterbatasan.
Itulah ulasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit Tuberkulosis, mulai dari skor TB pada anak hingga gejalanya.
Pastikan Parents memeriksa kondisi kesehatan si Kecil bila ia menunjukkan tanda-tanda di atas.
TB pada anak bisa disembuhkan dengan penanganan yang cepat dan tepat.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
Menyerang Organ Paru-Paru, Kenali Perbedaan Pneumonia dengan Tuberkulosis
Pengakuan Seorang Ibu Setelah Anaknya Didiagnosis Tuberkolosis, “Aku Merasa Gagal”
Imunisasi BCG: Manfaat, Efek Samping, Kontraindikasi, hingga Biaya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.