Sebagian besar pelajar mungkin sudah tak asing lagi dengan istilah sistem kebut semalam atau disingkat dengan SKS. Cara belajar ini kerap kali dipakai ketika akan menghadapi ujian atau tes. Nah, yang jadi pertanyaan, apakah cara belajar sistem ini baik dipraktekkan dan cukup efektif?
Ketika waktu ujian akhir semester tiba, para pelajar sekolahan atau mahasiswa biasanya akan mempersiapkan diri dengan belajar. Harapannya, tentu agar bisa mendapatkan nilai bagus, atau setidaknya tidak mendapatkan nilai yang jelek.
Berbagai macam metode akan dilakukan oleh para pelajar. Mulai dari mengulas kembali mata pelajaran yang telah diajarkan, hingga berusaha memahami materi dan rumus-rumus yang ada dalam pelajaran.
Mereka yang mempersiapkan diri dengan matang biasanya akan melakukan hal-hal tersebut jauh-jauh hari sebelum ujian. Namun, tidak jarang juga beberapa orang baru akan belajar ketika hari ujian sudah di depan mata.
Apakah Efektif Belajar dengan Sistem Kebut Semalam?
Secara umum, cara belajar dengan sistem kebut semalam dipandang sebagai metode belajar yang buruk dan tidak efektif. Terutama, jika mengacu pada arti pendidikan yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan ilmu pengetahuan, bukan sekadar untuk menghadapi ujian.
Selain itu, belajar dengan sistem kebut semalam juga memiliki dampak buruk, baik dari segi pencapaian yang didapatkan maupun kondisi fisik. Kedua hal ini tentu sangat berpengaruh pada hasil ujian nantinya.
Berikut ini beberapa alasan mengapa sistem kebut semalam dianggap sebagai metode belajar yang buruk.
Artikel terkait: Fun Learning, metode belajar yang menumbuhkan minat belajar pada anak
1. Lebih Cepat Lupa, Dampak Negatif Sistem Kebut Semalam
Sistem kebut semalam pada dasarnya adalah upaya untuk memasukkan banyak informasi sekaligus ke dalam ingatan. Menurut Dr. Robert A. Bjork, profesor riset terkemuka di departemen psikologi di UCLA, materi pelajaran yang begitu banyak dipaksakan masuk ke dalam otak dalam waktu yang relatif singkat cenderung lebih cepat menghilang. Hal ini akan memengaruhi hasil ujian secara langsung, serta bisa menimbulkan stres apabila hal itu terjadi di tengah-tengah ujian.
2. Hanya Bisa Memperoleh Nilai Rata-Rata
Berdasarkan sebuah penelitian tahun 2011, siswa yang belajar dengan cara sistem kebut semalam untuk menghadapi ujian biasanya hanya lulus ujian dengan nilai rata-rata. Selain itu, sebagian besar informasi yang diperoleh saat belajar akhirnya dilupakan, tidak hanya selama periode waktu tertentu tetapi bahkan selama tes itu sendiri.
3. Sistem Kebut Semalam Menyebabkan Kurang Tidur
Banyaknya materi yang harus dipelajari sekaligus tentunya akan menyita banyak waktu. Sehingga biasanya, belajar akan dilakukan sepanjang malam hingga terpaksa begadang. Hal ini membuat waktu tidur menjadi sedikit yang akan membuat pelajar mengantuk di pagi hari dan konsentrasinya menjadi menurun.
Menariknya, sebuah studi tahun 2012 oleh profesor psikiatri Andrew J. Fuligni dan mahasiswa pascasarjana UCLA Cari Gillen-O’Neel menemukan bahwa mereka mengorbankan tidur untuk belajar lebih banyak, justru cenderung memiliki lebih banyak masalah akademik.
4. Belajar Hingga Larut Malam Kurang Efektif
Pagi dan sore hari dianggap sebagai waktu yang lebih ideal untuk belajar. Cahaya alami yang tersedia baik untuk mata sehingga dapat membuat seseorang lebih terjaga.
Adapun di sore hari, otak mampu mengintegrasikan informasi baru dengan apa yang sudah diketahui. Sehingga, seseorang dapat membuat informasi yang telah mereka pelajari lebih bermakna.
Sementara itu, belajar di waktu malam memiliki beberapa kekurangan. Seperti menurunkan konsentrasi dan kurang fokus karena mengantuk.
Artikel terkait: 3 Penyebab anak susah belajar menurut Psikolog, Parents wajib tahu!
Jangan Biasakan Sistem Kebut Semalam, Tips Menghadapi Ujian
1. Istirahat yang Cukup
Saat belajar, biasanya kita akan menghabiskan waktu satu jam bahkan lebih. Itulah sebabnya, butuh tenaga agar tetap berenergi dan tidak mengantuk saat belajar. Jika memilih belajar di waktu sore atau petang misalnya, gunakan waktu siang untuk beristirahat dan mengisi tenaga.
2. Belajar di Tempat yang Tenang dan Sepi
Selama proses belajar, meminimalkan gangguan adalah hal yang krusial. Tempat yang tenang dan sepi membuat konsentrasi lebih baik karena tidak adanya gangguan.
3. Berhenti Melihat Ponsel
Ponsel bisa menjadi bentuk gangguan yang paling mengalihkan perhatian. Niatkan sejak awal untuk tidak menggunakan ponsel ketika waktu belajar, kecuali untuk mencari hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran.
4. Belajar dengan Sistematis
Salah satu kunci sukses belajar adalah memahami apa yang akan dipelajari. Hal tersebut akan lebih mudah jika dilakukan secara berurutan dan sistematis, mulai dari materi bab awal sampai bab akhir, karena biasanya silabus pelajaran disusun secara berkesinambungan yang saling terkait antarbab maupun subbab.
Artikel terkait: 4 Cara Belajar Anak Kinestetik Beserta Tipsnya agar Lebih Menyenangkan
5. Latihan Mengerjakan Contoh Soal
Soal-soal dalam buku pelajaran dibuat untuk menguji pemahaman kita terhadap materi terkait. Selain itu, mengerjakan soal juga memperkuat pemahaman terhadap materi yang sudah dipelajari.
6. Ulangi secara Singkat Pelajaran di Pagi Hari
Pagi hari sebelum berangkat ujian, sangat baik untuk mengulangi secara singkat pelajaran malam sebelumnya. Hal ini untuk lebih menguatkan ingatan ketika akan mengerjakan soal-soal ujian.
Dengan demikian, dapat disimpulkan sistem kebut semalam adalah cara yang kurang efektif. Selain itu, cara terbaik untuk belajar bukan dengan menghafalkan materi pelajaran berulang-ulang tetapi memahami konsep dasarnya.
Baca juga:
Bagaimana Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak?
5 Tips Sukses Mendampingi Anak Saat Belajar di Rumah
10 Aplikasi untuk Belajar Menggambar dan Mewarnai serta Manfaatnya bagi Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.