Sindrom iritasi usus besar adalah gangguan umum yang memengaruhi kinerja usus besar dalam sistem pencernaan. Hanya sebagian kecil orang dengan sindrom iritasi usus besar yang memiliki tanda dan gejala parah.
Beberapa orang dapat mengontrol gejalanya dengan mengatur pola makan, gaya hidup, dan stres. Gejala yang lebih parah dapat diobati dengan pengobatan dan konseling.
Meski sindrom iritasi usus besar tidak menyebabkan perubahan pada jaringan usus atau meningkatkan risiko kanker kolorektal, namun kita tetap perlu mengetahui gejala dan tanda-tandanya sehingga dapat menanganinya dengan tepat.
Berikut penjelasan mengenai jenis gangguan sistem pencernaan ini lebih lengkapnya.
Artikel terkait: Bisa Menyerang Siapa Saja, Ini yang Harus Parents Ketahui Mengenai Penyakit GERD
Apa Itu Sindrom Iritasi Usus Besar
Sindrom iritasi usus besar atau Irritable bowel syndrom (IBS) adalah kelainan iritasi yang umum terjadi yang mengenai usus besar.
Sebagaimana dikutip Healthline, IBS dikenal juga dengan istilah spastic colon, irritable colon, mucous colitis, and spastic colitis.
Gejala dan Tanda-Tanda Sindrom Iritasi Usus Besar
Tanda dan gejala iritasi usus besar bervariasi, tetapi biasanya muncul untuk waktu yang lama.
Sebagian besar pengidap Irritable bowel syndrom mengalami gejala yang hilang timbul dengan tingkat keparahan beragam dari yang sangat berat hingga hilang sama sekali.
Sebagaimana dikutip laman kesehatan Mayo Clinic, gejala yang paling umum meliputi:
- Sakit perut, kram atau kembung yang berhubungan dengan buang air besar
- Perubahan tekstur tinja
- Perubahan frekuensi seberapa sering Anda buang air besar
- Gejala lain yang sering terkait termasuk kembung, peningkatan gas atau lendir dalam tinja.
- Sembelit atau juga diare.
Artikel terkait: Penyakit Liver: Kenali Penyebab, Gejala dan Golongan Orang yang Berisiko
Gejala Irritable Bowel Syndrom pada Wanita
Laman Healthline menulis, wanita memiliki kecenderungan bergejala IBS sekitar waktu menstruasi.
Sementara itu, wanita menopause memiliki gejala yang lebih sedikit dibandingkan wanita yang masih menstruasi.
Beberapa wanita juga melaporkan bahwa gejala tertentu meningkat selama kehamilan.
Gejala Irritable Bowel Syndrom pada Pria
Gejala IBS pada pria sama dengan gejala pada wanita. Namun, lebih sedikit pria yang berpotensi merasakan gejala IBS dibanding perempuan.
Artikel terkait: Kawasaki Disease; penyakit berbahaya yang dapat menyerang jantung anak
Ketika Kita Merasakan Gejala IBS, Kapan Harus ke Dokter?
Jika gejala di atas terjadi terus menerus, Anda sebaiknya segera periksa ke dokter. Tanda dan gejala IBS yang lebih parah yang harus diwaspadai, di antaranya:
- Penurunan berat badan
- Diare di malam hari
- Perdarahan rektal
- Anemia defisiensi besi
- Muntah yang tidak dapat dijelaskan
- Kesulitan menelan
- Nyeri persisten yang tidak hilang dengan buang gas atau buang air besar.
Penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar
Penyebab pasti Irritable bowel syndrom tidak diketahui. Faktor-faktor yang punya kemungkinan berperan menjadi penyebab meliputi:
1. Kontraksi Otot di Usus
Dinding usus dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat usus memindahkan makanan melalui saluran pencernaan Anda. Kontraksi yang lebih kuat dan berlangsung lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan gas, kembung dan diare. Kontraksi usus yang lemah dapat memperlambat perjalanan makanan dan menyebabkan tinja yang keras dan kering.
2. Sistem Saraf
Kelainan pada saraf di sistem pencernaan Anda dapat menyebabkan Anda mengalami ketidaknyamanan yang lebih besar dari biasanya, terlebih ketika perut Anda meregang karena terdapat gas atau tinja.
Sinyal yang tidak terkoordinasi dengan baik antara otak dan usus dapat menyebabkan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap perubahan yang biasanya terjadi dalam proses pencernaan, yang mengakibatkan rasa sakit, diare, atau sembelit.
3. Infeksi Parah
Sindrom ini dapat menjadi lebih parah setelah diare yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Sindrom Iritasi Usus Besar mungkin juga disebabkan oleh pertumbuhan berlebih bakteri di usus.
4. Stres Kehidupan Awal
Orang yang stres, terutama di masa kanak-kanak, cenderung memiliki lebih banyak gejala Sindrom Iritasi Usus Besar.
5. Perubahan Mikroba Usus
Contohnya termasuk perubahan bakteri, jamur dan virus, yang biasanya berada di usus dan memainkan peran kunci dalam kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba pada orang dengan Iritasi Usus Besar mungkin berbeda dari orang sehat.
Pemicu Irritable Bowel Syndrom
Gejala Irritable bowel syndrom dapat dipicu oleh:
1. Makanan
Alergi makanan sebenarnya jarang menyebabkan IBS. Tetapi banyak orang memiliki gejala Irritable bowel syndrom yang lebih buruk ketika mereka makan makanan atau minum minuman tertentu, termasuk gandum, produk susu, buah jeruk, kacang-kacangan, kubis, susu, dan minuman berkarbonasi.
2. Stres
Kebanyakan orang dengan IBS mengalami tanda dan gejala yang lebih buruk saat stres.
Hampir seluruh pengidap Irritable bowel syndrom dapat disembuhkan. Perubahan pada pola makan dan gaya hidup sehat dapat mengurangi gejala yang timbul.
Demikian informasi tentang sindrom iritasi usus besar. Semoga bermanfaat bagi Parents yang mengalaminya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Entropion: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Tak Hanya COVID-19, Ini Penyebab Lain Terjadinya Anosmia
Bisa Menular, Begini Gejala dan Cara Mencegah Terkena Penyakit Gondongan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.