Bunda, tahukah apa itu sinbiotik? Sinbiotik adalah kombinasi dari probiotik dan prebiotik, yang ternyata manfaatnya luar biasa untuk kesehatan si kecil, lho.
Tidak seperti prebiotik atau probiotik, nama sinbiotik mungkin masih asing di telinga. Namun, peranannya tak kalah penting terutama untuk sistem pencernaan dan imunitas tubuh bayi.
Untuk mengetahui apa itu sinbiotik, peranan, manfaat, serta sumber makanannya, simak informasi berikut ini ya, Bunda!
Daftar isi
Sinbiotik Adalah Kombinasi dari Probiotik dan Prebiotik
Sebelum membahas apa itu sinbiotik, Bunda perlu memahami perbedaan probiotik dan prebiotik terlebih dahulu.
Probiotik adalah mikroorganisme (bakteri) baik di dalam usus dan berperan untuk membantu pencernaan. Sedangkan, prebiotik adalah makanan untuk probiotik supaya tetap berkembang dengan baik, jumlahnya semakin banyak, dan semakin beragam. Jadi, semakin seimbang jumlah probiotik dan prebiotiknya, semakin baik pula kesehatan saluran pencernaan anak.
Mengutip dari WebMD, sinbiotik adalah campuran probiotik dan prebiotik. Secara khusus, mereka adalah kombinasi dari dua hal ini yang bekerja sama secara sinergis di saluran pencernaan.
Cara kerja di balik sinbiotik adalah bahwa prebiotik membantu probiotik bertahan hidup di saluran usus. Ini dapat membantu menyeimbangkan bakteri usus yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan usus, metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, sinbiotik juga akan menghambat pertumbuhan bakteri jahat di usus, lalu mengganti bakteri yang hilang sekaligus memberi makanan kepada bakteri baik agar jumlahnya tetap terjaga.
Artikel terkait: 10 Manfaat Yakult untuk Kesehatan Keluarga, Parents Wajib Tahu!
Mengenai hal ini dr. Ria Yoanita, Sp.A, CIMI juga menjelaskan tentang sinbiotik dan peranannya untuk si kecil. Menurut dr. Ria, penggabungan probiotik dan prebiotik dapat mengoptimalkan komposisi saluran mikrobiota di saluran cerna si kecil.
“Sinbiotik adalah penggabungan dari prebiotik dan probiotik yang bekerja sama untuk memberikan manfaat bagi kesehatan. Sinbiotik merupakan kombinasi pre dan probiotik yang dapat mengoptimalkan komposisi mikrobiota saluran cerna, dan pada akhirnya bermanfaat bagi kesehatan tubuh,” ucap dr. Ria saat diwawancarai langsung oleh theAsianparent.
Biasanya, sinbiotik ini dapat berupa suplemen terpisah, atau ada di dalam makanan sebagai zat makanan tambahan.
Artikel terkait: Mengenal 3 Jenis Tes Alergi Kulit dan Efek Samping yang Bisa Terjadi
Peran Sinbiotik untuk Bayi
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, sinbiotik berperan untuk menjaga kesehatan pencernaan si kecil dan menguatkan kekebalan tubuhnya.
Dokter Ria juga menjelaskan bagaimana mekanisme kerja sinbiotik dalam menjaga imunitas tubuh. Dimulai dari mengonsumsi produk makanan yang mengandung sinbiotik, baik komponen probiotik maupun prebiotik. Kemudian setelah dikonsumsi, di dalam tubuh sinbiotik bekerja melalui tiga cara, yaitu:
- Pertama, perubahan pada mikrobiota usus. Ini adalah perlekatan kuat di dinding sel epitel usus. Kemudian mendorong terjadinya replikasi prebiotik.
- Kedua, memberikan efek pada sistem metabolisme. Melalui produksi asam lemak rantai pendek atau SCFA, dekonjugasi asam empedu, dan kemudian mengurangi timbunan lemak, juga mengurangi penyerapan kolesterol.
- Ketiga, bekerja sebagai imunomodulasi atau mengembalikan dan memperbaiki sistem imun yang terganggu. Caranya dengan meningkatkan limfosit dan leukosit di jaringan limfoid yang berkaitan dengan usus. Meningkatkan sekresi antibodi imunoglobulin A, menstimulasi aktivitas makrofag, menstimulasi produksi sitokin, dan mengatur sistem imun melalui reseptor jalur cepat.
Manfaat Sinbiotik
Peranan sinbiotik di atas ternyata memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan sistem pencernaan dan imunitas tubuh si kecil.
Kombinasi probiotik Bifidobacterium breve (B.braveI) juga prebiotik Frukto-oligosakarida (FOS) dan Galakto-oligosakarida (GOS) adalah kombinasi yang paling baik, karena kandungannya ternyata mirip dengan kandungan Air Susu Ibu (ASI). Perpaduan sinbiotik itu juga dapat meningkatkan massa dan frekuensi buang air besar.
“Karena itu, sinbiotik dapat menurunkan risiko konstipasi atau susah buang air, membantu pergerakan usus, juga mengurangi risiko terjadinya kolik infantil, infeksi, diare, dan kondisi alergi tertentu,” jelas dr. Ria.
Berikut ini beberapa manfaat sinbiotik lainnya:
1. Mencegah infeksi saluran napas
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian sinbiotik dapat mengoptimalkan daya tahan tubuh dan mencegah infeksi saluran pernapasan. Walaupun efeknya tampak lebih jelas pada usia dewasa dibandingkan pada bayi atau anak.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan kognitif
Pencernaan yang sehat dan imunitas tubuh yang kuat dapat mendukung perkembangan fisik dan kognitif si kecil.
3. Penyakit radang usus (IBD)
Para ilmuwan percaya sinbiotik dapat mengurangi peradangan usus dan membantu meringankan gejala pada orang dengan Inflammatory bowel disease (IBD).
4. Mengatasi diare
Diare bisa disebabkan karena mengonsumsi makanan atau minuman dari air yang terkontaminasi. Ini bisa menyebabkan kram perut dan diare. Sinbiotik dapat membantu mencegah dan mengatasinya.`
5. Intoleransi laktosa
Orang dengan kondisi ini memiliki gejala seperti kembung, diare, sakit perut, dan gas setelah makan atau minum produk susu. Ini dikarenakan mereka tidak dapat mencerna dengan baik gula dalam susu yang disebut laktosa. Penelitian telah menunjukkan bahwa sinbiotik dapat mengurangi gejala-gejalanya.
6. Meningkatkan kekebalan tubuh
Seperti yang sudah disebutkan, kombinasi prebiotik dan probiotik dapat bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Meski membutuhkan lebih banyak penelitian tentang ini, tetapi penelitian telah menemukan bahwa sinbiotik meningkatkan fungsi kekebalan pada objek tikus.
7. Obesitas dan hiperglikemia
Dalam sebuah penelitian, orang dengan obesitas yang mengonsumsi pasta sinbiotik sekali sehari selama 12 minggu memiliki tanda-tanda peradangan yang lebih sedikit, dan kadar kolesterol yang lebih baik. Dan peserta studi dengan gula darah tinggi memiliki kadar hormon yang lebih rendah terkait dengan resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan obesitas.
8. Mencegah alergi
Ketika sinbiotik bekerja menyeimbangkan bakteri baik, lapisan dinding usus menjadi lebih kuat dan kebal terhadap makanan yang memicu alergi. Bakteri baik yang terkumpul di dalam usus juga mampu meningkatkan kerja sel-sel imun, sehingga kekebalan tubuh meningkat dan alergi bisa dihindarkan.
Pada satu penelitian juga menyebutkan bahwa konsumsi sinbiotik adalah cara yang efektif untuk mencegah dan mengobati dermatitis atopik, atau salah satu jenis alergi kulit yang sering dialami anak.
“Dalam Kasus alergi, sinbiotik juga bermanfaat dalam pengobatan atau pencegahan tingkat keparahan dermatitis atopik yang terkait dengan imunoglobulin E,” ucap dr. Ria yang berpraktek di RS Primaya Evasari.
Artikel terkait: Rhinitis Alergi pada Anak, Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Cara Mengonsumsi Sinbiotik
Mengonsumsi sinbiotik sebenarnya sama dengan mengonsumsi makanan mengandung probiotik dan prebiotik. Hanya saja, beberapa produk sudah diolah dengan kandungan sinbiotik di dalamnya. Misalnya terdapat pada beberapa produk susu formula.
Namun, belum ada penelitian yang membahas seberapa banyak probiotik dan prebiotik (sinbiotik) ini perlu dikonsumsi oleh si kecil.
“Berbagai studi mendukung bahwa sinbiotik dapat membantu mengoptimalkan komposisi mikrobiota saluran cerna. Tapi dosis secara pasti belum ada yang menyebutkannya.
Sumber prebiotik dan probiotik secara alami terdapat pada tomat, onion, garlic, asparagus, barries, pisang, roti dan coklat, yoghurt dan susu probiotik, dan keju,” kata dr. Ria.
Jenis Makanan yang Mengandung Sinbiotik
Selain dari susu formula, sinbiotik juga bisa didapatkan dari suplemen dan makanan sehari-hari. Beberapa sumber makanan yang mengandung sinbiotik adalah:
1. Tempe
Terbuat dari bahan dasar kedelai yang difermentasi. Ini mengandung sejenis antibiotik alami yang melawan bakteri tertentu. Tempe juga tinggi protein, dan fermentasinya juga menghasilkan beberapa vitamin B12, nutrisi yang tidak terkandung dalam kedelai.
Vitamin B12 terutama ditemukan dalam makanan hewani, seperti daging, ikan, susu, dan telur.
Hal ini membuat tempe menjadi pilihan yang cocok untuk vegetarian serta siapa pun yang ingin menambahkan probiotik ke dalam asupan harian mereka.
2. Yogurt
Ini adalah salah satu sumber probiotik yang paling dikenal sebagai bakteri “baik” yang menjaga keseimbangan usus. Studi menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu meringankan intoleransi laktosa. Mereka juga dapat membantu menjinakkan gas, diare, dan masalah perut lainnya.
3. Miso
Mengutip dari WebMD, adalah pasta yang populer di Jepang. Pasta ini diperoleh dari fermentasi bakteri dari kedelai matang serta biji-bijian lain. Fermentasi ini dapat membuat sistem pencernaan lancar. Miso yang mengandung probiotik sering digunakan untuk membuat sup yang rendah kalori dan tinggi vitamin B serta antioksidan.
4. Keju
Keju baik untuk pencernaan, tetapi tidak semua probiotik dapat bertahan dalam perjalanan melalui perut dan usus. Penelitian menemukan bahwa jenis keju lunak yang difermentasi, seperti Gouda, cukup kuat untuk sampai ke dalam usus.
5. Air Susu Ibu (ASI)
Salah satu hal terbaik yang dimiliki ASI adalah ia mengandung sinbiotik. Dijelaskan dalam jurnal Frontiers in Pediatrics, ASI merupakan sumber probiotik (HMO) yang memiliki kontribusi pada pembentukan mikroba di dalam usus bayi.
Itulah mengapa sebaiknya memaksimalkan asupan ASI sehingga tumbuh kembangnya optimal.
***
Itulah beberapa informasi mengenai sinbiotik untuk imunitas bayi. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda!
Synbiotics: What to Know
https://www.webmd.com/digestive-disorders/synbiotics-what-to-know
Synbiotics, probiotics or prebiotics in infant formula for full term infants: a systematic review
https://nutritionj.biomedcentral.com/articles/10.1186/1475-2891-11-81#
Development of a synbiotic product for newborns and infants
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0023643815004600
Are Synbiotics the New Probiotics?
https://www.health.com/nutrition/synbiotics
Top Foods With Probiotics
https://www.webmd.com/digestive-disorders/ss/slideshow-probiotics
Baca juga
Waspadai 3 Faktor Risiko Penyebab Alergi pada Anak serta Cara Mencegahnya!
Anak butuh probiotik untuk tumbuh kembang yang optimal, ini alasannya