TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Mencegah Konstipasi pada Balita

Bacaan 3 menit
Mencegah Konstipasi pada Balita

Kendati konstipasi sering terjadi pada balita, tidak berarti kita dapat membiarkan kondisi seperti ini. Simak cara mencegah konstipasi berikut.

Konstipasi ternyata merupakan hal yang paling sering dialami balita. Kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas anak Anda sehari-hari.

Tidak BAB setiap hari, konstipasi atau normal?

Beberapa orang–termasuk balita–tidak rutin BAB setiap hari. Namun ada beberapa orang yang bahkan BAB sebanyak dua atau tiga kali sehari. Lalu bagaimana menentukan bahwa BAB mereka normal atau tidak?

Jika tidak ada perubahan pada kebiasaan makan dan minum balita Anda sehari-hari, Anda tentunya dapat mengetahui bagaimana kondisi BAB ‘normal’ untuknya. Jika suatu saat mereka sulit BAB, berarti si kecil sedang mengalami konstipasi.

Tanda-tanda konstipasi adalah:

  • Sakit perut
  • Kembung
  • Tidak ingin BAB karena akan terasa sakit
  • Menangis atau menjerit saat BAB
  • Kehilangan nafsu makan atau bahkan ingin muntah
  • Rewel

Tidak perlu panik

Anda pasti terkejut dengan fakta bahwa konstipasi pada balita adalah hal yang normal. Sistem pencernaan mereka masih menyesuaikan pola makan yang baru, yaitu makanan padat sebagai makanan utama dan cairan (susu dan air) sebagai tambahan. Pola ini terbalik dengan kondisi semasa ia berusia 6 bulan hingga 1 tahun, di mana makanan padat hanyalah sebagai pendamping ASI.

Tidak panik bukan berarti tidak peduli. Jika si kecil mengalami konstipasi, tentu kita harus bertindak untuk mengatasi rasa sakit tersebut. Jika tidak, maka si kecil pun bisa ngambek dan tak mau belajar ‘pup’ sendiri (toilet training). Atau, parahnya, si kecil justru tidak mau berusaha mengejan atau anus bisa luka akibat konstipasi.

Pada umumnya balita pup sekali dalam sehari, dalam kondisi tidak konstipasi. Tanda konstipasi adalah BAB keras dan sulit keluar dan mungkin disertai sedikit bercak darah. Jika hal ini terjadi pada balita Anda, maka tindakan pencegahan serta penyembuhan harus segera dilakukan.

Cara mencegah konstipasi

Pencegahan konstipasi tidak sulit, karena hanya melalui pengaturan pola makan sehari-hari. Caranya adalah:

  • Perbanyak minum air. Baca juga : Mengapa Balita Butuh Banyak Minum Air Putih Setiap Hari
  • Pastikan si kecil mengkonsumsi buah yang mempermudah BAB, seperti pepaya, pir, plum, peach, prune.
  • Makanan yang mengandung probiotik dapat membantu sistem pencernaan.
  • Hindarkan si kecil dari junk food dan makanan tidak sehat lainnya, seperti makanan ringan dalam kemasan, permen, makanan olahan, dll. Makanan-makanan tersebut seringkali mengandung bahan kimia yang menyebabkan konstipasi dan kurang mengandung serat.
  • Pisang dan ubi tak perlu dikonsumsi terlalu banyak.
  • Makanan yang mengandung karbohidrat (termasuk nasi) membuat BAB padat, sehingga jumlahnya harus diimbangi dengan konsumsi buah dan sayuran.
  • Jika balita Anda sudah training toilet, pastikan rutinitas ke toilet ini terus dilakukan. Temani dan biarkan mereka merasa relaks. Ajak bernyanyi, membaca, atau bentuk komunikasi intens lainnya. Rasa nyaman akan membuat si kecil tidak takut lagi BAB. Sebaliknya, jika ia sudah ketakutan terlebih dahulu, ia tidak akan mau lagi ke toilet.
  • Banyak berolahraga bermanfaat untuk mencegah konstipasi. Pastikan si kecil aktif berlari, melompat, memanjat, berjalan, dan bergerak bebas. Semuanya ini sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan dalam tubuh bekerja dengan baik.
  • Obat konstipasi yang mengandung glycerin dapat menyebabkan ketergantungan. Konsultasikan dengan dokter bila kondisi ini tidak dapat diatasi melalui diet makanan.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Baca juga artikel menarik lainnya:

7 Tanda Balita Siap Training Toilet

9 Cara Mendidik Balita yang Suka Melempar Barang

 

Cerita mitra kami
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Tak Selalu Sama, Ini Cara Mendidik Anak Sesuai Umur
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Kenali 5 Sifat dan Karakter Anak, Si Kecil Termasuk yang Mana?
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
Mengenal Susu Protein Terhidrolisis Parsial untuk Menurunkan Risiko Alergi Sejak Dini
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!
7 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Otak Anak, Waspada Dampak Gula Berlebihan!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tri Retnoningrum

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Mencegah Konstipasi pada Balita
Bagikan:
  • 10 Ciri Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari, Ini Cara Mencegahnya!

    10 Ciri Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari, Ini Cara Mencegahnya!

  • 17 Menu Makanan Anak 2 Tahun agar Cepat Gemuk, Wajib Tahu!

    17 Menu Makanan Anak 2 Tahun agar Cepat Gemuk, Wajib Tahu!

  • 20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

    20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

  • 10 Ciri Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari, Ini Cara Mencegahnya!

    10 Ciri Diabetes pada Anak yang Jarang Disadari, Ini Cara Mencegahnya!

  • 17 Menu Makanan Anak 2 Tahun agar Cepat Gemuk, Wajib Tahu!

    17 Menu Makanan Anak 2 Tahun agar Cepat Gemuk, Wajib Tahu!

  • 20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

    20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti