Seorang ibu membagikan foto yang begitu memilukan, saat ia kehilangan anaknya karena SIDS pada bayi (Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian bayi mendadak). Ibu ini berharap peristiwa yang ia alami dapat mengingatkan orangtua lainnya tentang kondisi ini.
Krystyn Johnson, 21, melahirkan putranya yang diberi nama Mayson pada 22 Agustus tahun lalu. Ia berasal dari Boise, Idaho, dan dirinya selalu mengingat putranya sebagai ‘cahaya terang yang selalu tersenyum lebar’.
“Dia mencintai kehidupan dan belajar melakukan hal-hal baru,” ujar Krystyn, yang juga memiliki anak kembar berusia dua tahun, menceritakan tentang putranya yang bergitu ia cintai.
“Dia suka sekali mengikuti saudara perempuannya di sekitar rumah dan melihat apa yang mereka lakukan. Dia selalu ingin menjadi bagian dari apa yang sedang terjadi di sekitarnya karena dia sangat menyukainya.”
“Saya sudah melihat masa depan yang cerah baginya. Saya melihat semuanya; bagimana ia latihan olahraga, merayakan pesta ulang tahun, belajar naik sepeda, pergi ke pesta prom, kemudian merasakan jatuh cinta. Saya melihat semuanya dalam diri anak laki-laki kecil saya yang cerdas, luar biasa, bahagia, dan sehat ini.”
Mimpi itu pun pupus di tengah jalan karena kondisi SIDS pada bayi
Tetapi siapa sangka ia harus merasakan mimpi buruk pada tanggal 16 April lalu. Ketika itu Krystyn sedang keluar rumah, meninggalkan bayi dengan ibu dan suaminya Trevian Johnson, 23 tahun.
Sekitar jam 9 pagi, dia mendapat telepon dari ibunya di rumah. Dengan suara yang begitu panik, sang ibu mengatakan bahwa Mayson telah berhenti bernapas. Anaknya mengalami kondisi SIDS pada bayi.
“Kyrstyn, kau harus pulang. Ini Mayson, ada keadaan darurat dengannya,” kenangnya.
Mendengar informasi yang mengejutkan seperti itu, pada awalnya ia berpikir bahwa terjadi kecelakaan pada anaknya. Ketika itu, ia bahkan mengaku tidak menganggap ini sebagai kondisi darurat.
“Dia sudah tiada,” Trevian membangunkan [Mayson] dan dia tidak responsif, dia tidak bernapas. Ini sangat serius, detak jantung Mayson sudah tidak terdeteksi sejak paramedis tiba.
“Ketika itu para dokter melakukan semua yang mereka bisa, tetapi anak lelaki kecil saya yang begitu manis telah pergi,” kenangnya akan peristiwa bayi meninggal mendadak yang dialami buah hatinya.
“Saya ingat bagaimana saat itu harus berlari ke UGD, bertanya tentang putra saya di antara isakan tangisan saya, dan saya pun akhirnya diminta untuk datang ke ruangan tempat dokter berada. Ketika itu dokter hanya menatap mata saya dan berkata, ‘Saya minta maaf…’ begitu katanya.”
“Hanya dalam sekejap waktu, rasanya setiap bagian dari jiwa saya benar-benar hancur, keping demi keping.”
Kyrstyn pun menceritakaan kejadian saat di rumah sakit, ia hurus masuk ke kamar di mana putranya terbaring. Ia melihat kondisi anak lelakinya dalam keadaan yang begitu damai seolah-olah dia hampir tertidur. Ia pun langsung membawanya ke dalam pelukan.
“Saya ingat bagaimana saya terus berpikir, bahwa orang lain tidak bisa memahami bagaimana rasanya saat seseorang yang kamu cintai terbaring lemah di sebelahmu. Tubuhnya tidak lagi hangat. Dia sangat dingin,” kenangnya akan peristiwa SIDS pada bayi yang dialami buah hatinya.
Rumah sakit akhirnya sempat itu mengambil foto ‘selamat tinggal’, momen di mana seorang ibu harus berpisah dari putranya untuk selamanya. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk membantu Krystyn dalam memproses rasa kehilangannya yang begitu besar.
Krystyn mengatakan bahwa lima bulan berselang kehidupannya berubah. Ia merasa bahwa hidupnya dalam keputusasaan dan bergerak melewati hari-hari yang dipenuhi dengan kesedihan.
Pada bulan Agustus, dia ingin keluar dari masa berduka. Ia pun ingin merayakan ulang tahun pertama Mayson dengan meminta seorang fotografer untuk mengambil gambar dari momen tersebut.
“Setelah melihat foto ini, mungkin, ya baru mungkin saya bisa berbagi pengalaman dan memberikan infomasi pada orangtua lainnya bagaimana beratnya kehilangan seorang anak.”
“Untuk menunjukkan pada orangtua yang sedang berduka lainnya, bahwa mereka tidak sendirian. Semua orang mengatakan bahwa mereka menyesal dan mereka ada untuk Anda, tetapi waktu berjalan sangat cepat dan orang-orang itu terus menjalani kehidupan. Namun Anda merasa terjebak dan sendirian, sangat kesepian.”
Ia pun berjanji untuk terus merayakan ulang tahun Mayson, dan memastikan namanya tidak terlupakan.
Saat ini Krystyn telah membuat kampanye ‘Go Fund Me’ dengan harapan memulai nirlaba untuk membantu meningkatkan kesadaran tentang SIDS dan mendukung orangtua yang berduka karena anaknya yang meninggal secara mendadak.
“Mungkin suatu hari kita dapat menemukan jawaban mengapa kita kehilangan anak dalam hidup kita, tetapi setidaknya kita bisa membicarakannya dan meningkatkan kesadaran bahwa seorang anak bisa meninggal karena SIDS pada bayi,” tulisnya.
“Saya tahu ini sangat sulit dan tidak nyaman, tetapi pembicaraan yang sulit dan tidak nyaman dapat menyebabkan perubahan luar biasa. Saya tidak akan membiarkan anak saya, Mayson, dilupakan, dan saya akan menggunakan namanya untuk membuat sebuah perubahan dalam beberapa cara,” ujar Kyrstyn.
“Peluk anak-anakmu lebih erat selama kamu bisa dan jangan lupa untuk ajari mereka untuk berbaik hati juga pada orang lain. Pada akhirnya, kita semua berjuang dalam pertempuran kita sendiri, tetapi kita seharusnya tidak pernah menderita sendirian.”
Waspada SIDS pada bayi
SIDS merupakan kematian mendadak pada bayi di bawah satu tahun tanpa gejala apapun. Belum diketahui penyebab pasti sindrom ini.
Namun orangtua dapat mencegahnya dengan beberapa cara di antaranya dengan menjaga lingkungan aman dan nyaman untuk bayi, misalnya dengan membiarkan bayi tidur telentang, tidak menyelimuti bayi terlalu tebal dan memberikan ASI secara rutin setiap 2-3 jam.
Bayi yang berisiko terkena kematian mendadak ini adalah :
- bayi yang lahir prematur (kurang dari 37 minggu)
- bayi yang berat badannya kurang ketika dilahirkan
- bayi laki-laki. Sebanyak 60% bayi yang terkena SIDS adalah laki-laki, walaupun tidak ada penelitian yang membuktikan hubungan gender dengan SIDS pada bayi.
- Namun SIDS lebih sering terjadi di negara Barat, dan jarang terjadi di Asia
Cara mengantisipasinya
Yang kita dapat lakukan hanyalah mengurangi risiko SIDS pada bayi, karena penyebabnya belum diketahui. Berikut ini adalah tips keamanan yang dapat dilakukan:
- Tidurkan bayi terlentang, bukan tengkurap atau miring.
- Orang tua atau orang lain yang tinggal serumah tidak merokok, baik semasa kehamilan maupun setelah bayi lahir. Penelitian menunjukkan ibu yang merokok memiliki bayi yang berisiko lebih tinggi terkena SIDS pada bayi.
- Berikan ASI pada bayi. Bayi yang menyusu ASI memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik. Selain itu, bayi yang diberikan ASI secara eksklusif lebih sering bangun untuk menyusu.
Baca juga :
Bayinya tak pernah bangun lagi: "Kamu pergi terlalu cepat, sayang"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.