Mimpi buruk bagi setiap orangtua adalah ketika bayinya tak pernah bangun lagi… untuk selamanya. Bayi meninggal mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome memang masih menjadi momok menakutkan bagi siapa pun. Namun, apa sebenarnya penyebab SIDS?
Bayinya tak pernah bangun lagi
Kami menemukan sebuah kisah duka dan kehilangan yang memilukan hati hingga membuat airmata kami menetes. Kisah ini adalah tentang Mariko kecil seperti yang dituturkan oleh ibunya, Arisa Chow.
Kematian memang datangnya tiba-tiba, senyap, dan mendadak dunia Anda berubah dalam sekejap. Kisah ini tak hanya membahas duka karena kematian, tetapi sekaligus mengajari kita untuk selalu mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup, karena suatu hari nanti saat Anda berhenti dan menoleh ke belakang, hal-hal yang Anda anggap remeh sebenarnya begitu berarti….
Bayi Mariko berusia dua bulan dan menurut ibunya, “Ia sudah bisa mengangkat kepalanya saat berusia dua minggu dan mulai berguling bahkan sebelum usianya dua bulan.”
“Mariko adalah bayi yang sempurna bagiku, benar-benar memiliki segala hal yang didambakan para ibu. Tidak pernah ada yang mengharapkan akhir hidupnya datang begitu cepat…”
Arisa belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebab SIDS…
“Ia sangat sehat dan beberapa jam sebelum kami pergi tidur, ia tertawa dan begitu ceria bahkan setelah aku memarahinya karena BAB banyak sekali hingga mengotori rok putih yang kukenakan saat kami berada di setsubun (perayaan memasuki musim semi di Jepang).”
“Kalau saja aku bisa mengetahui apa yang akan terjadi. Ya, seandainya saja…”
Arisa terus dihantui oleh peristiwa malam itu, “…ketika Mariko menangis di tengah malam, aku hanya bangun dengan terhuyung-huyung lalu menyusuinya dengan salah satu payudara lalu lanjut tertidur setelahnya. Baru satu jam kemudian aku terbangun dan ia sudah tidak bernafas.”
Dan begitulah mimpi indah seorang ibu berakhir…
Cobaan berat bagi orangtua
Momen terakhir Arisa dan bayinya Mariko yang meninggal mendadak. Apa sebenarnya penyebab SIDS?
Hasil otopsi bayi Mariko menunjukkan bahwa, “Ia tidak tersedak atau mati lemas. Ia hanya berhenti bernapas dan otaknya berhenti bekerja. Menurut hasil tes darah tampaknya ia terkena pilek tapi itu tidak cukup menjadi penyebab SIDS sama sekali.”
Empat kata dalam laporan medisnya mengatakan itu semua: SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME (SIDS) alias Sindrom Kematian Bayi Mendadak.
Sebelum tragedi itu terjadi, Arisa ingat bahwa ia tak pernah menganggap serius SIDS. “Aku ingat betul bahwa dulu aku sering mengejek para ibu generasi sekarang karena terlalu paranoid berlebihan mengenai SIDS dan berpikir bahwa membiarkan anak mereka tidur tengkurap akan menyebabkannya mati lemas dan menjadi penyebab SIDS. Namun biarkan aku berbagi cerita ini dengan kalian. Tak peduli betapa hati-hatinya Anda, jika Tuhan ingin mengambil anakmu, Dia akan melakukannya, seperti bagaimana ia melakukannya pada Mariko-ku.”
Bagi orangtua yang pernah kehilangan anak, rasa sakitnya tak dapat digambarkan. Mereka mungkin terus-menerus merasa bersalah karena hal itu.
“Terima kasih telah hadir dalam hidupku, Nak…”
Arisa mencurahkan isi hatinya, “Aku sering menyalahkan diriku sendiri, karena akulah maka Tuhan mengambil anakku, sebagai hukuman karena aku buka ibu yang baik… Aku dapat mengatasi apa pun karena aku sudah terbiasa melakukannya. Namun satu hal yang tidak dapat kuatasi adalah kematian darah dagingku sendiri, bayiku yang berharga yang bahkan belum sempat tumbuh besar.”
“Melihat teman-temanku dan orang-orang yang memiliki anak seusia Mariko dan mereka bisa tumbuh dengan baik membuatku sangat iri karena kesempatan itu telah dirampas dari hidup putriku.”
Ia mengingatkan para ibu untuk menghargai saat-saat yang membahagiakan itu dalam hidup, “Tolong habiskan waktu bersama anak setiap saat karena Anda tidak akan pernah tahu kapan itu akan menjadi yang terakhir… Aku akan memberikan apa pun di dunia ini untuk bisa melihat Mariko dan menjadi ibunya lagi.”
“Terima kasih telah hadir dalam hidupku, Nak… Kamu akan selalu jadi anakku satu-satunya.”
Terima kasih sudah mengizinkan kami membagikan kisah Anda, Arisa. Kata-kata tak dapat mengungkapkan betapa sedihnya kami mendengar peristiwa kehilangan yang Anda alami.
Penyebab SIDS
Sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS adalah kondisi ketika bayi tampaknya sehat tiba-tiba meninggal secara tidak terduga dan tanpa alasan yang jelas. Korban SIDS adalah bayi yang tampaknya sehat ketika orangtuanya meletakknya untuk tidur tetapi ia tak pernah bangun lagi.
SIDS dulunya dikenal dengan istilah cot death alias kematian ranjang. Namun, istilah itu memberi kesan yang salah bahwa penyebab SIDS hanyalah ketika bayi tidur di ranjang, karena sebenarnya SIDS dapat memengaruhi bayi di mana pun ia tidur.
Tak ada yang tahu pasti penyebab SIDS terjadi.
Berikut ini beberapa temuan tentang SIDS:
- Sebagian besar bayi yang meninggal karena SIDS berusia 2 – 4 bulan. Namun demikian, bayi hingga usia satu tahun juga berpotensi mengalami kematian mendadak.
- Lebih banyak anak laki-laki ketimbang anak perempuan yang mengalami SIDS.
- SIDS lebih sering terjadi di musim dingin dan cenderung meningkat pada bulan-bulan yang sangat dingin.
- Bayi prematur, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami SIDS.
- Bayi kembar lebih berisiko dua kali lebih besar mengalami SIDS, yang sebagian besar disebabkan oleh berat bayi kembar yang rendah. Selain itu, semakin pendek waktu kehamilan seorang ibu, semakin tinggi risiko bayinya mengalami SIDS.
Artikel terkait: Waspadai Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)
Mencegah bayi Anda dari risiko SIDS
Berikut ini adalah langkah-langkah keamanan yang secara signifikan dapat membantu mengurangi SIDS:
- Selalu posisikan bayi untuk tidur terlentang.
- Jangan menaruh selimut atau mainan di tempat tidurnya. Gunakan hanya selimut tipis saja dan biarkan bayi mendapat udara segar. Gunakan sprei yang ketat pada kasur bayi.
- Berhati-hatilah dengan alat yang mengklaim dapat mencegah risiko SIDS seperti ganjalan atau sekat pemisah antara kasur orangtua dengan bayi.
- Dianjurkan untuk tidak tidur di kasur yang sama dengan bayi Anda. Tidak masalah jika tidur di kamar yang sama tetapi jangan di kasur yang sama, seperti yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP).
- Jangan biarkan bayi Anda tidur di sofa atau kursi berlengan. Sofa adalah tempat yang berbahaya bagi bayi.
- Jaga agar ruangan tetap sejuk tetapi jangan terlalu dingin. Udara yang lembab, hangat, dan pengap membuat bayi sulit bernapas.
- Tawarkan empeng. Membiarkan bayi tenang dengan empeng membuat pernapasannya lebih teratur dan konsisten. Untuk mencegah tercekik, jangan gantung empeng di leher bayi Anda atau di bajunya.
- Jaga rumah bebas dari asap rokok dan wangi-wangian berat lainnya. Dianjurkan untuk tidak merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang selama kehamilan.
- Berikan ASI pada bayi Anda jika memungkinkan. Menyusui bayi setidaknya hingga enam bulan akan menurunkan risiko SIDS.
*Artikel disadur dari tulisan Melissa Lobo di theAsianparent Filipina.
Baca juga:
Bayi baru lahir ini meninggal di pelukan Ayah yang ketiduran
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.