Seks adalah bagian penting yang tak dapat dipisahkan dari tumbuh kembang seorang anak. Biasanya, di usianya yang menginjak remaja, anak-anak akan lebih penasaran dengan segala hal termasuk seks. Tak jarang pula, di usia ini, orangtua mulai memergoki anak menonton video porno atau bahkan melakukan sex chat dengan lawan jenis. Lalu, bagaimana sih respon yang tepat?
5 Hal yang Perlu Parents Lakukan saat Anak Ketahuan Sex Chat
Rasa penasaran dan keingintahuan anak akan mendorongnya melakukan aktivitas yang berkaitan dengan seks seperti menonton video porno, masturbasi, hingga melakukan sexting dengan lawan jenis.
Kalau sudah begini, apa yang sebaiknya Anda lakukan sebagai orangtua? Artikel di bawah ini akan mencoba mengulas perihal sexting pada anak dan remaja serta bagaimana cara menghadapinya.
1. Jangan Menyangkal Apa yang Anda Lihat
Sumber: Pixabay
Tak dapat dipungkiri, seks masih jadi persoalan yang tabu dalam masyarakat kita. Segala pembicaraan yang berkaitan dengan topik ini seakan harus ditutupi karena menimbulkan rasa malu. Anggapan seperti ini bisa menyebabkan orangtua bersikap denial saat anaknya ketahuan melakukan sex chat.
Akibatnya, diskusi mengenai seksualitas anak justru tertutup. Bukan tidak mungkin, anak akan kembali melakukan sex chat secara sembunyi-sembunyi. Padahal, aktivitas ini bisa berbahaya apabila tidak dibekali dengan pengetahuan dan kesadaran mengenai privasi serta otoritas tubuh.
Kalis Mardiasih, seorang aktivis gender dan penulis buku “Muslimah yang Diperdebatkan” belum lama ini menceritakan pengalamannya ketika dihubungi oleh orangtua yang memergoki anaknya melakukan sexting dengan lawan jenis. Ia pun menekankan pentingnya bersikap tenang saat menghadapi situasi seperti ini.
“Parents tetap tenang. Marah hanya membuat anak menutup diri, berbohong, dan enggan menyampaikan cerita dengan jujur,” tulis Kalis melalui akun Instagram-nya @kalis.mardiasih.
Sumber: Instagram/@kalis.mardiasih
2. Pastikan Anak Aman
Sebab nasi telah menjadi bubur, maka yang perlu segera Anda lakukan adalah memastikan bahwa anak Anda aman. Minta izin kepada anak untuk membuka isi pesannya dari awal untuk memastikan tak ada transaksi foto syur. Di kemudian hari, foto ini bisa memicu Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan berpotensi merugikan anak Anda.
“Penting, pastikan anak tidak transaksi foto/video telanjang. Mohon izin periksa HP untuk memastikan tidak ada jejak digital nudity. Selanjutnya, ulangi penjelasan untuk tidak telanjang di depan kamera karena risiko besar dan jangka panjang. In case sudah ada transaksi, parents mesti follow up sampai aman seaman-amannya,” kata Kalis.
3. Jelaskan Konsekuensi dari Aktivitas Sex Chat
Sexting bisa menjadi aktivitas yang berbahaya bagi anak apalagi bila sampai ada transaksi foto syur. Selalu ada risiko foto tersebut disebarkan dan jadi konsumsi publik. Oleh sebab itu, Anda perlu menjelaskan konsekuensi dari aktivitas ini kepada anak.
Selain itu, penting juga untuk menekankan tentang privasi dan otoritas tubuh pada anak. Hal ini juga termasuk bagian dari edukasi seks. Jelaskan pada anak bahwa tubuh kita adalah milik kita sendiri. Ada bagian-bagian yang privat dan tidak boleh sembarang orang melihatnya bahkan meski lewat foto atau video.
“Orangtua perlu menyadari jika masa remaja merupakan waktu seorang anak mengeksplorasi banyak hal, termasuk pergaulan. Jelaskan makna harga diri: self worth, self value yang berasal dari kualitas pikiran dan karakter. Katakan, ‘Kamu berharga dan bukan untuk dijadikan objek seksual’,” ujar Kalis.
4. Bangun Diskusi tentang Seksualitas
Sumber: Freepik
Jika anak Anda ketahuan sexting, bisa jadi ini saatnya membicarakan tentang seks dengannya. Anda tak mungkin terus-terusan berpaling dan menganggap seolah seks bukan bagian dari hidupnya. Oleh sebab itu, hadapi dan mulailah berdiskusi mengenai hal-hal yang selama ini membuat anak Anda penasaran.
Penting untuk membicarakan seks secara terbuka dan jujur di depan anak. Dengan demikian, kita tahu apa dan bisa menjelaskan mana yang baik dan mana yang buruk untuk anak. Kalau perlu, Anda juga bisa membuat aturan untuk mencegah hal yang sama berulang di kemudian hari.
5. Bersikap Tegas namun Tetap Jadi Sahabat Anak
Apabila ternyata anak mengulangi kesalahan yang sama, maka ini saatnya untuk mengambil tindakan tegas seperti menyita ponselnya. Namun demikian, tetap posisikan diri Anda sebagai teman supaya anak juga mau bersikap terbuka.
Momen ini justru bisa menjadi medium untuk membuktikan pada anak bahwa Anda bisa jadi orangtua yang diandalkan. Anda bisa menjadi teman diskusi bahkan untuk topik-topik yang masih dianggap tabu oleh masyarakat seperti seksualitas. Ingat, Anda juga perlu bersikap terbuka untuk mengatasi situasi ini.
“Seseorang yang baik akan menghormati tubuh kamu, tidak meminta kamu telanjang di depan kamera, tidak memperlakukanmu sebagai objek tubuh semata, tidak memaksa, tidak mengancam dan lain-lain. Ini obrolan yang sangat panjang. Tugas setiap hari untuk membangun obrolan orangtua dan anak, tidak selesai dalam satu kali obrolan,” pungkas Kalis.
Nah, Parents, itulah hal-hal yang perlu Anda lakukan saat memergoki anak melakukan sex chat. Tetap tenang dan jangan panik ya!
Baca juga:
Bagaimana Pendidikan Seks dalam Perspektif Islam?
Viral Murid TK Lakukan Pelecehan, Ini Panduan Memberikan Pengetahuan Seks Sesuai Usia Anak!
Mengenalkan Pendidikan Seks bagi Anak dari Usia ke Usia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.