X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Sering Menutupi Depresi dengan Senyuman? Ini yang Perlu Dilakukan

Bacaan 4 menit

Pernahkah Anda melihat orang yang tampaknya bahagia dan berwajah ceria namun diam-diam sebenarnya menderita depresi? Fenomena tersebut dinamakan sebagai Smiling Depression (asymptomatic depression) atau senyuman depresi.

Senyuman depresi ini barangkali diderita oleh orang sekitar kita. Bisa jadi itu adalah pasangan, bos, rekan kerja, tetangga, sahabat, dan lainnya.

Ada jerit putus asa di dalam setiap senyumnya...

Saat sedang tersenyum dan tampak baik-baik saja, sebenarnya di dalam hatinya ia sedang menangis. Namun, ia tak ingin menampakkan hal tersebut di depan orang lain dengan berbagai alasan.

Misalnya malas ditanya kenapa sedang bersedih, tak ingin merepotkan orang lain, dan tak ingin dianggap lemah oleh orang lain.

Kebanyakan, orang yang mengalami senyuman depresi ini bahkan tidak mencari pertolongan dari psikolog maupun psikiater. Padahal, jika seseorang mengalami tahap senyuman depresi ini, maka artinya ia sedang mengalami tahap depresi berat.

Di balik wajah yang ceria, tersimpan perasaan suram, cemas, rasa putus asa yang sangat dalam, kesedihan yang terus menerus dirasakan, atau bahkan muncul pikiran untuk bunuh diri. Orang yang sedang berada di tahap senyuman depresi ini biasanya merasa semakin sedih ketika menyadari dirinya tak punya alasan apa pun untuk depresi.

Depresi yang lebih sering menerpa wanita ini banyak dialami oleh mereka yang memiliki keluarga baik-baik saja, suami perhatian, harta cukup, dan lainnya. Akibatnya, perasaan depresi akan membuat mereka makin merasa bersalah.

Rasa depresi memang bukan sekedar perasaan sedih belaka, melainkan dipengaruhi hormon dan zat di dalam otak yang jadi penyebab semua hal kelam yang dirasakan orang yang mengidap depresi.

Sebagian besar orang yang mengalami senyuman depresi tak mengetahui bahwa dirinya sedang depresi. Hal itu terjadi karena memang tak ada tanda khusus yang mengawalinya.

Ditambah lagi adanya anggapan bahwa orang yang mengidap penyakit mental adalah seseorang yang gila, tidak waras, dan sebagainya.

Hal yang harus dilakukan jika mengalami senyuman depresi

Jika Anda yang mengalami senyuman depresi ini, lakukan 5 saran dari Psychology Today berikut ini:

1. Menerima bahwa depresi itu ada

senyuman depresi

Kita sering mendengar saran untuk tidak terlalu memikirkan rasa sedih yang berlangsung terus menerus. Bahkan, jika orang yang depresi berkata bahwa ia tak bisa melenyapkan rasa sedih yang menderanya, beberapa orang justru menganggap bahwa diam-diam temannya tersebut menikmati kesedihan.

Padahal, hal pertama yang harus dilakukan agar bisa mengatasi depresi adalah mengakui bahwa penyakit mental itu memang ada di dalam tubuh kita dan harus disadari keberadaannya. Rasa putus asa, sedih, takut, khawatir, dan hal lainnya adalah sebuah sinyal yang dikirimkan tubuh kita bahwa sebenarnya kita butuh orang lain untuk mendukung kita.

2. Bicarakan hal itu pada orang yang dipercaya

senyuman depresi

Tak semua orang memahami depresi sebagai penyakit mental yang serius. Namun, percayalah bahwa tak semua orang berpikiran seperti itu.

Pikiran buruk bahwa "tidak ada yang bisa mengerti perasaanku" justru akan membuat keadaan makin buruk. Ceritakanlah kesedihan yang dialami pada orang terdekat yang dapat dipercaya.

Artikel terkait: Kenali 7 Tanda Pasangan Anda Mengalami Depresi Ini agar Bisa Membantunya

3. Mencari pertolongan profesional

 

senyuman depresi

Jika pasangan, keluarga, dan teman Anda tidak dapat mengerti apa yang dirasakan, ada baiknya segera menghubungi psikolog maupun psikiater. Jika psikolog yang Anda temui tampaknya kurang cocok untuk diajak bicara karena ia senang berceramah dan memberi nasehat yang tidak diperlukan, Anda bisa bertemu dengan psikolog lainnya yang mungkin lebih cocok untuk Anda.

4. Kuatkan rasa percaya diri

senyuman depresi

Tidak percaya diri adalah hal lumrah yang dialami oleh orang depresi. Namun, menyadari potensi diri sendiri dan menghitung keberuntungan yang dimiliki akan membuat kita jadi lebih percaya diri.

Ada baiknya Anda menulis surat kepada diri sendiri yang berisi motivasi untuk bangkit. Rasa percaya diri akan menambah imunitas Anda dari depresi yang melanda.

5. Ingatlah bahwa tak ada seorang pun yang sempurna

senyuman depresi

Setiap orang menghadapi badainya masing-masing. Kekuatan seseorang dalam menghadapi depresinya sendiri berbeda antara satu dengan yang lain.

Maka, membandingkan situasi satu orang dengan yang lainnya bukanlah cara yang tepat.

Sama seperti seseorang yang sedang mengalami senyuman depresi, ada banyak orang yang hidupnya tampak baik-baik saja namun sebenarnya sedang melalui masa yang sulit.

Cerita mitra kami
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
5 Manfaat Minum Susu Setiap Hari, Tak Sekadar Memenuhi Kebutuhan Kalsium 
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa
Bebas Stress, Ini Cara Agar Si Kecil Mau Minum Obat Batuk Tanpa Dipaksa

Menyadari bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang mengalami kesedihan dapat membantu kita dalam mengatasi perasaan sepi dan menderita.

Cara ini memang tak selalu dapat membantu kita mengatasi depresi, namun perasaan solidaritas pada sesama yang mengalami kesedihan mendalam dapat menguatkan kita. Prinsipnya, lewati saja dulu hari ini, sebelum memikirkan bagaimana nanti hari-hari yang akan datang.

Jika membutuhkan pertolongan profesional, Anda dapat menghubungi Yayasan Pulih di nomor WhatsApp maupun sms ke 0812 8348 1128 atau telepon ke (021) 98286398 untuk janji konsultasi. Sedangkan jika Anda memiliki pemikiran ingin bunuh diri dan kekalutan lain yang mengarah ke menyakiti diri sendiri, Anda bisa juga menghubungi In to the Light dengan menulis curhatan di email ke alamat [email protected].

Baca juga:

id.theasianparent.com/perbedaan-depresi-dan-stres/

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Sering Menutupi Depresi dengan Senyuman? Ini yang Perlu Dilakukan
Bagikan:
  • Ayah Juga Bisa Alami Depresi Postpartum

    Ayah Juga Bisa Alami Depresi Postpartum

  • Vaksin Rotavirus: Manfaat, Jadwal Pemberian, Efek Samping

    Vaksin Rotavirus: Manfaat, Jadwal Pemberian, Efek Samping

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • Ayah Juga Bisa Alami Depresi Postpartum

    Ayah Juga Bisa Alami Depresi Postpartum

  • Vaksin Rotavirus: Manfaat, Jadwal Pemberian, Efek Samping

    Vaksin Rotavirus: Manfaat, Jadwal Pemberian, Efek Samping

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.