Puluhan sekolah di Jakarta ditutup usai penerapan skema pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Hal tersebut menyusul ditemukannya sejumlah kasus COVID-19. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini mencatat ada 90 sekolah yang ditutup.
PTM 100 persen di DKI Jakarta sudah dimulai sejak 3 Januari 2022 lalu. Pembelajaran tersebut dilaksanakan dengan kapasitas anak 100 persen. Namun, jam pelajaran dibatasi menjadi 6 jam saja dengan perhitungan satu jam pelajaran hanya berlangsung 35 menit.
Artikel Terkait: Meisya Siregar Tolak Kebijakan PTM 100 Persen: “Saya Harus Mengadu ke Mana?”
Melonjaknya Kasus COVID-19 Jadi Alasan Sekolah di Jakarta Ditutup
Ada 90 sekolah di Jakarta dari berbagai jenjang pendidikan yang ditutup akibat kasus COVID-19. Usai pembelajaran tatap muka, ada 120 murid yang terkonfirmasi positif COVID-19. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
“Total jumlah sekolah yang ditemukan kasus positif 90 sekolah,” kata Riza dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022) melansir Detik.
Berdasarkan keterangan, sekolah yang ditutup tersebar di 5 wilayah di kota Jakarta. Dari daftar tersebut sebanyak 120 siswa, 9 guru, dan 6 tenaga pendidik terkonfirmasi COVID-19.
Daftar 90 Sekolah di Jakarta yang Ditutup
Berikut Daftar Sekolah di DKI Jakarta yang ditutup beserta kasus COVID-19 yang terkonfirmasi.
Jakarta Barat 1
- SMK PGRI 5: 1 siswa
Jakarta Barat 2
- TK Kinderfield: 1 siswa
- TK Kinderland School: 1 tenaga pendidik
- SMPN 105: 1 tenaga pendidik
- SMPN 229: 1 siswa
- SMPN 274: 1 siswa
- SMAN 16: 2 siswa
- SMAN 78: 2 siswa
- SMAS 1 Kristen BPK Penabur: 1 siswa
Jakarta Pusat 1
- SDS Kristen Bethel: 1 siswa
- SMA Kanisius: 8 siswa
- SMK DA Sekesal Jakarta: 2 siswa
Artikel Terkait: Klaster Covid-19 di Sekolah Dasar Naik, Apakah PTM Harus Setop?
Jakarta Pusat 2
- SD Kristen Saint John: 1 siswa
- SD Santo Mikael: 1 siswa
Jakarta Selatan 1
- TK Aisyiyah 1: 1 siswa
- TK Islam Al Jabr: 1 siswa
- TK Kinderland Jakarta Selatan: 1 guru
- SD Bunayya Islamic School: 1 siswa
- SD Islam AL Jabr: 1 siswa
- SDI Azhari Lebak Bulus: 1 siswa
- SMP Islam Al-Izhar Pondok Labu: 2 tenaga pendidik
- SMP Negeri 226: 1 siswa
- SMP Negeri 85 Jakarta: 1 siswa
- SMA Cenderawasih I: 1 siswa
- SMA Islam Al Jabr: 1 siswa
- SMAN 34 Jakarta: 1 siswa
- SMAN 86 Jakarta: 1 siswa
- SMKS Kharismawita 1 Jakarta: 1 siswa
- PKBM Candradimuka Special Needs: 1 siswa
Jakarta Selatan 2
- TK Al Azhar 2: 1 siswa
- TK Kinderland School: 1 tenaga pendidik
- TPAN RA Kartini: 1 guru
- SD Kramat Pela 07: 1 siswa
- SDN Tebet Timur 01: 1 siswa
- SMA Negeri 3 Jakarta: 4 siswa
- SMA Negeri 55 Jakarta: 9 siswa
- SMA Negeri 70 Jakarta: 1 siswa
- SMA Negeri 8: 1 siswa
- SMA Sumbangsih: 1 siswa
- SMP Adik Irma: 6 siswa
- SMP Negeri 115 Jakarta: 5 siswa
- SMP Negeri 141 Jakarta: 1 siswa
- SMP Negeri 227 Jakarta: 1 guru
- SMP Negeri 265 Jakarta: 3 siswa
- SMPN 13 Jakarta: 2 siswa
Jakarta Timur 1
- TKIT Nur Insan Cendekia: 1 guru
- SD Islam At Taubah: 1 siswa
- SD Laboratorium Jakarta: 1 siswa
- SD Negeri Kampung Melayu 01 Pagi: 1 siswa
- SDIT Ibnu Sina: 1 siswa
- SDN Duren Sawit 18 Pagi: 1 guru
- SDN Malaka Jaya 06 Pagi: 1 guru
- SDN Utan Kayu Selatan 05: 1 siswa
- SDS Kristen 4 Penabur: 1 siswa
- SMP IT AR-Rudho 1 siswa: 1 siswa
- SMP Kristen 5 BPK Penabur: 1 siswa
- SMPN 199: 1 Siswa
- SMA Budhaya II Santo Agustinus: 1 Siswa
- SMA Diponegoro 1: 1 Siswa
- SMA Global Mandiri Jakarta: 1 Siswa
- SMA Muhammadiyah 11 Jakarta: 1 Siswa
- SMA Muhammadiyah 12 Jakarta: 1 siswa
- SMAN 12 Jakarta: 2 siswa
- SMAN 22 Jakarta 1 Siswa
- SMAN 44 Jakarta: 1 siswa
- SMAN 99 Jakarta: 4 siswa
- PKBM Amanah Bunda Tahfidz School: 1 tenaga pendidik
Artikel Terkait: Ketentuan PTM Terbatas Januari 2022, Simak Aturannya!
Jakarta Timur 2
- TK Kidea Jl Dewi Sartika: 1 Siswa
- SD EMIISc Jakarta: 1 siswa
- SDIT Darul Maárif Islamic School 3: 1 Siswa
- SDN Kelapa Dua Wetan 03: 1 Siswa
- SDN Setu 01: 1 tenaga pendidik
- SDN Susukan 04 Pagi: 3 siswa
- SDS Ignatius Slamet Riyadi II: 1 siswa
- SDS Santo Markus I: 1 siswa
- SDS Santo Markus II: 1 siswa
- SMP Negeri 174: 2 siswa, 1 guru
- SMP Perguruan Advent XV: 1 Siswa
- SMA ACS Jakarta: 1 Siswa
- SMA Budhi Warman 1: 1 Siswa
- SMA Global Islamic School: 2 siswa
- SMA Katolik Nusa Melati: 1 Siswa
- SMA PKP: 1 siswa
- SMAN 67 Jakarta: 1 Siswa
- SMAS Uswatun Hasanah: 1 siswa
- SMKN 24 Jakarta: 1 siswa
- SMKN 51 Jakarta: 1 siswa
Jakarta Utara 1:
- TK Tzu Chi: 1 guru
- SDN Warakas 01: 1 siswa, 1 guru
- SMAN 40 Jakarta: 2 siswa
Daftar tersebut diambil dari data per 22 Januari 2022. Dalam keterangan dijelaskan durasi penutupan sekolah berbeda-beda. Dari informasi yang beredar, sekitar 80 sekolah sudah diizinkan buka kembali.
Guru Desak PTM 100 Persen Dihentikan
Melonjaknya kasus COVID-19 membuat Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan kebijakan PTM 100 persen. Pemerintah provinsi diminta untuk tidak meremehkan kondisi tersebut.
“P2G berharap Pemprov DKI Jakarta jangan meremehkan kondisi ini, jangan pula tunggu gelombang ketiga kasus COVID-19 memuncak,” ujar Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangannya mengutip Tempo.
Menurutnya, metode pembelajaran blended learning dengan PTM terbatas 50 persen sudah cukup efektif. Apalagi selama pandemi, guru-guru di DKI Jakarta dinilai sudah berpengalaman.
Guru maupun murid rata-rata sudah memiliki ponsel pintar, laptop/komputer, dan sinyal internet yang baik. Sampai saat ini pembelajaran jarak jauh masih dipandang sebagai solusi sekolah pada masa pandemi.
Selain itu, Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengungkapkan banyak orang tua murid yang khawatir dengan meningkatnya angka penularan COVID-19 di Jakarta yang semakin tinggi.
Itulah informasi seputar sekolah di Jakarta ditutup karena kasus COVID-19 yang melonjak lagi. Selalu terapkan prokes dan jaga selalu kesehatan Anda dan keluarga, ya, Parents.
Baca Juga:
Kasus Omicron Makin Meningkat, Akankah PPKM di Jakarta Naik ke Level 3?
Siswa dan Guru Positif COVID-19, 15 Sekolah di Jakarta Tutup Sementara
Catat, ya, Parents! 5 Kriteria Anak yang Tidak Boleh Sekolah Tatap Muka