Dieng, Jawa Tengah memang daerah yang penuh dengan pesona alamnya. Salah satu yang tak boleh dilewatkan bila datang ke sana ialah mencoba buah dan manisan Carica. Resep carica yang dibuat manisan pun bisa dipraktikkan sendiri di rumah bila Parents ingin mencobanya.
Udara Dieng yang lembab dan tanahnya yang subur membuat banyak jenis buah tumbuh disana. Salah satunya, buah carica. Carica atau Karika Pepaya Gunung merupakan buah khas Dataran Tinggi Dieng.
Buah ini masih satu keluarga dengan pepaya, lho! Maka itu, carica bisa juga disebut pepaya gunung. Tanaman buah ini merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, mirip dengan pepaya biasa (Carica papaya L.)
Tinggi rata-rata pohon carica adalah 1-2 meter. Bunga jantan memiliki panjang batang hingga 15 cm sedangkan bunga betina memiliki batang pendek yang keras tetapi ukuran keseluruhan lebih besar dari bunga jantan.
Fakta-fakta Buah Carica Khas Dieng, Jawa Tengah
Apa saja sih fakta-fakta menarik tentang buah yang satu ini? Simak yuk, Parents!
-
Tumbuh Subur di Kawasan Dieng
Buah yang memiliki nama latin Vasconcella Cundinamarcencis itu tumbuh subur di kawasan dieng pada ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Lebih tepatnya, di wilayah dengan suhu rendah dan curah hujan tinggi.
Mengutip dari Slow Food Foundation of Biodiversity, tidak semua tempat di Dataran Tinggi Dieng cocok untuk buah Carica. Buah ini tak tumbuh dengan baik di lembah Dieng pada ketinggian 1400 meter, seperti di desa Kejajar.
Namun, tumbuh sangat baik di puncak Dieng pada ketinggian 2400 meter, seperti di desa Sembungan. Semakin tinggi tempat di Dataran Tinggi Dieng maka akan semakin banyak ditemukan tumbuhan carica, sehingga buah ini memiliki persebaran sempit.
Artikel Terkait: Catat! Ini Kalender Musim Buah Indonesia Selama 1 Tahun
2. Bukan Buah Asli Indonesia
Buah berwarna terang ini sebenarnya bukan asli Indonesia, lho. Mengutip dari Kompas.com, buah Carica pertama kali dibawa oleh penjajah Belanda pada masa Perang Dunia II dari daerah pegunungan Andes, Amerika Selatan. Penjajah Belanda pada waktu itu memilih Dieng untuk uji coba karena buah itu hanya bisa beradaptasi di dataran tinggi.
Dari sejumlah daerah yang memiliki kriteria tersebut, hanya Dieng dan Bedugul Bali yang menjadi tempat buah itu bisa tumbuh subur. Di Bali sendiri, buah itu diberi nama Gedang Memedi. Hanya saja, di Bali buah itu kurang populer.
3. Banyak Panen pada Maret-April
Di dataran tinggi Dieng, pohon Carica berbuah sepanjang tahun. Namun puncaknya adalah pada Maret-April. Dilansir dari Indonesia.go.id, pada saat itu puluhan buah Carica yang berukuran sekepalan tangan berbuah berdesakan di batang pohon.
Pohon itu pula mudah dijumpai di ladang-ladang lereng bukit, bahkan pekarangan rumah penduduk, dan wilayah perkebunan. Secara perlahan, buah carica dan olahannya itu diterima oleh pasar lokal dan berkembang hingga saat ini.
Seiring waktu buah itu menjadi jajanan khas daerah kabupaten Wonosobo. Keberadaannya pun hanya dapat ditemui di Dieng.
4. Kaya Vitamin dan Serat
Buah ini juga kaya akan kandungan vitamin dan serat. Beberapa diantaranya vitamin C, vitamin A, vitamin B, dan serat tinggi.
Penjajah Belanda pernah membudidayakan Carica sebagai bahan farmasi. Waktu itu getah dan buahnya memang dipercaya mengandung bahan kimia yang berguna untuk obat dan kosmetik. Namun, setelah Belanda pergi dan Jepang datang menjajah Indonesia, buah itu tak lagi memiliki nilai ekonomis.
Artikel Terkait: Wajib Tahu, Inilah 5 Manfaat Menakjubkan Buah Kedongdong
5. Bisa Diolah Menjadi Berbagai Macam Panganan
Mengutip dari Slow Food Foundation of Biodiversity, petani lokal Dieng membudidayakan carica secara luas, tetapi buah itu dianggap sebagai panganan yang dimakan secara lokal atau untuk diproses dalam skala kecil. Carica memiliki aroma harum dan rasa yang segar, maka itu sering diolah menjadi berbagai olahan.
Carica dapat diolah menjadi sirup, jus, manisan buah dan selai. Daging buahnya juga bisa dikonsumsi segar.
Di Jawa, buah ini dijual kepada wisatawan atau turis, dikonsumsi secara lokal dan kalengan. Di Dieng, pepaya gunung atau carica dikonsumsi secara lokal dan dijadikan minuman yang diawetkan.
Resep Carica Mudah
Melansir dari Kompas.com, yuk kita simak resep manisan yang simpel dibuat. Bisa jadi inspirasi, nih!
Bahan:
- 1 kg Carica segar
- 1/2 kg gula pasir
- 2 sdm kapur sirih untuk merendam
- Air
Langkah-langkah:
- Kupas buah carica cuci bersih lalu belah jadi dua untuk mengambil bijinya, setelah diambil bijinya potong-potong buah carica sesuai selera (biasanya berbentuk dadu) lalu rendam dengan kapur sirih selama 1 jam.
- Untuk membuat sirupnya supaya wangi khas carica, biji dari carica di kasih air lalu remas-remas biar sari buah carica keluar, lalu saring.
- Setelah 1 jam direndam, tiriskan dari rendaman kapur sirih. Cuci bersih sebelum di rebus.
- Rebus buah carica dengan air biji yang tadi diremas, tambahkan air bila dirasa kurang cukup. Rebus bersama gula sampai matang, angkat lalu dinginkan. Setelah dingin masukan ke lemari es, tunggu beberapa saat.
- Manisan carica dingin siap dihidangkan dingin-dingin.
Artikel Terkait: 10 Resep Rujak dan Asinan Buah, Cocok Dikonsumsi Saat Udara Panas
Itulah fakta menarik buah carica khas Dieng dan resep spesial manisan carica. Parents, tertarik untuk mencoba buah yang satu ini?
****
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/buah-kesemek
https://id.theasianparent.com/duku-untuk-ibu-hamil
https://id.theasianparent.com/manfaat-buah-kedondong
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.