Parents, susu memang dikenal sebagai cairan penuh nutrisi yang memiliki berbagai manfaat untuk menunjang gizi dan pertumbuhan. Susu mengandung banyak zat yang berguna untuk tubuh, seperti kalsium, protein, lemak, dan fosfor. Maka itu, banyak orangtua yang memberikan susu pada anak-anaknya sejak usia dini. Walau begitu, Parents tidak bisa memberikan sembarang susu pada si kecil, lho, termasuk di antaranya adalah raw milk.
Kebanyakan susu yang kita temui dalam kemasan telah melalui proses pasteurisasi. Proses tersebut membuat susu menjadi lebih tahan lama dan layak untuk dikonsumsi. Dibandingkan susu murni, susu yang telah melalui proses pengolahan tentu memiliki perbedaan dalam kandungannya.
Segala makan yang mentah dan segar biasanya lebih sehat untuk dikonsumsi. Lantas, apakah hal ini juga berlaku pada susu sapi? Apakah raw milk atau susu murni aman untuk bayi dan balita? Simak informasinya di sini Parents!
Artikel terkait: Sehatkah Susu UHT Sebagai Susu Tambahan Anak 1 Tahun?
Apa itu raw milk?
Mengutip dari CDC.gov, raw milk atau susu mentah berarti pada susu yang baru saja diperah dari sapi dan belum melalui proses apa pun, alias masih murni. Yang dimaksud proses di sini termasuk di antaranya adalah proses pasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya. Oleh karena itu, susu mentah juga disebut susu murni.
Pada dasarnya, susu sapi yang belum diperah bersifat steril dari bakteri maupun kotoran. Walau begitu, proses pemerahan dapat membuat susu sapi terkontaminasi bakteri.
Mengutip dari website Centers for Disease Control and Prevention, kontaminasi susu dapat terjadi dengan cara berikut:
- Kotoran hewan bersentuhan langsung dengan susu
- Infeksi ambing (mastitis)
- Penyakit sapi (misalnya, tuberkulosis sapi)
- Bakteri yang hidup di kulit hewan
- Lingkungan (misalnya, kotoran, kotoran, dan peralatan pengolahan)
- Serangga, hewan pengerat, dan lainnya
- Kondisi tidak sehat di pabrik pengolahan susu
- Kontaminasi silang dari pekerja susu, seperti kontak dengan pakaian kotor atau sepatu bot
Oleh karena itu, Pasteurisasi adalah satu-satunya cara untuk membunuh banyak bakteri dalam susu yang dapat membuat orang sakit parah.
Susu murni tidak menjalani proses pasteurisasi. Pasteurisasi sendiri merupakan proses pemanasan makanan atau minuman dengan tujuan membunuh organisme merugikan. Umumnya, pemanasan susu dilakukan dengan suhu dibawah 100 derajat celcius. Susu yang telah melalui proses ini tentu akan tahan lebih lama. Sedangkan, susu murni biasanya akan mudah membusuk jika terekspos dengan udara luar.
Apakah raw milk aman untuk balita?
Banyak orang yang mengkonsumsi susu mentah atau raw milk yang tidak dipasteurisasi karena menganggap bahwa susu ini jauh lebih sehat. Nyatanya, raw milk dapat menyebabkan berbagai penyakit serius jika dikonsumsi.
Mengutip Instagram Story dari Dr. Meta Hanindita, raw milk merupakan susu yang tidak menjalani proses Pasteurisasi, sehingga kondisinya masih mentah. Hal ini menyebabkan banyak bakteri, virus, dan parasit yang berkembang di raw milk. Beberapa kuman yang berhubungan dengan raw milk adalah E.coli, Salmonella, Campylobacter, dan Listeria monocytogenes. Yang sangat rentan menyerang anak-anak, lansia, wanita hamil, dan orang dengan imunitas tubuh yang lemah.
Bakteri yang terdapat pada susu murni dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Masalah yang paling umum yaitu keracunan makanan. Gejala utamanya berupa mual dan muntah, diare, nyeri perut, demam, serta dehidrasi.
Sebagian besar orang yang mengalami keracunan makanan memang dapat pulih dengan cepat. Namun, keracunan makanan yang cukup parah dapat mengakibatkan sindrom hemolitik uremik yang dapat menginfeksi organ ginjal, penyakit peradangan, hingga kematian.
American Academy of Pediatrics menerbitkan artikel tentang konsumsi produk susu mentah di AAP News edisi Januari 2014. Dalam artikel tersebut, AAP merekomendasikan agar bayi, anak-anak dan wanita hamil tidak boleh minum susu mentah atau makan produk yang terbuat dari susu mentah karena dapat membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, Parents harus menghindari susu mentah atau raw milk untuk bayi dan anak-anak.
Hal ini juga tidak berlaku pada susu organik. Terdapat mitos bahwa susu organik aman dikonsumsi walau dalam keadaan mentah. Faktanya, susu organik yang mentah dan belum melalui proses pasteurisasi pun tidak aman untuk dikonsumsi.
Artikel terkait: Susu Biasa VS Susu Organik, Mana yang Lebih Baik?
Menghindari raw milk agar tidak dikonsumsi anak
Penting bagi Parents untuk mengetahui jika susu yang akan dikonsumsi aman untuk si kecil atau tidak. Pilihlah susu dan produk olahan susu seperti yogurt dan keju yang sudah dipasteurisasi untuk mencegah penyakit. Jadi, sebelum membeli suatu produk, kita perlu untuk membaca dengan teliti apa saja bahan yang terkandung di dalamnya, apakah ada kata pasteurisasi atau tidak. Jika tidak ada, produk tersebut bisa jadi mengandung susu mentah.
Parents juga bisa menyimpan produk susu atau olahan susu di pendingin dengan suhu diatas 40 derajat fahrenheit. Selain itu, jika Parents memiliki produk susu atau olahan susu yang telah berubah warna, rasa, atau menampakkan tanda-tanda kadaluarsa, segera buang produk tersebut.
Itulah beberapa informasi penting mengenai raw milk dan keamanannya untuk bayi. Semoga dapat menambah wawasan Parents dalam memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil.
Baca juga:
7 Susu Formula Hypoallergenic Rekomendasi di 2024, Spesial untuk Bayi yang Alergi
id.theasianparent.com/susu-pasteurisasi
Polemik Susu Kental Manis, Ini Penjelasan BPOM
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.