Puting terbalik adalah kondisi saat puting mengarah ke dalam atau datar dan bukan mengarah ke luar. Ini bisa terjadi pada satu atau dua payudara sekaligus.
Bagi sebagian perempuan, kondisi ini terjadi pada diri mereka sejak lahir. Namun, sebagian lainnya baru mengalaminya saat sudah dewasa.
Kondisi ini perlu Anda khawatirkan jika mengalaminya saat sudah dewasa dan bukan bawaan sejak lahir.
Pasalnya, kondisi ini bisa jadi suatu tanda dari masalah kesehatan yang perlu penanganan lebih lanjut dari dokter.
Berikut penjelasan lebih lanjut soal kondisi puting terbalik.
Artikel Terkait: Kisah Nyata Perjuangan Ibu Menyusui Dengan Puting Terbalik
Daftar isi
Cara Mengetahui Puting Terbalik
Kondisi puting terbalik biasanya mudah untuk teridentifikasi.
Dikutip dari the bump, cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencubit halus bagian pangkal puting.
Jika ini membuat puting tertarik ke payudara, itu berarti puting dalam kondisi terbalik.
Namun jika dia justru mencuat keluar, berarti kondisi puting normal.
Selain itu, jika puting hampir tidak menonjol atau tetap rata, berarti Anda memiliki puting yang rata.
Artikel Terkait: 7 Fakta Tentang Puting Payudara, Nomor 6 Tak Boleh Dilewatkan!
Penyebab Puting Terbalik
Berikut beberapa penyebab puting terbalik yang mungkin terjadi pada Bunda, dikutip dari WebMD:
1. Penuaan
Memasuki pertengahan usia 30, payudara akan mulai berubah. Perubahan ini akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Saluran susu akan semakin memendek saat mendekati menopause. Hal inilah yang terkadang membuat puting semakin ke dalam.
Selain itu, potensi kanker payudara juga akan meningkat saat Bunda semakin menua. Maka, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter setiap kali melihat perubahan pada payudara.
2. Menyusui atau Luka pada Payudara
Penyebab lainnya yang mungkin terjadi jika puting terbalik adalah saat selesai menyusui, pernah terjadi luka atau operasi pada payudara.
Jika Bunda baru saja selesai menyusui, puting mungkin masuk ke dalam. Ini terjadi jika saluran susu terluka saat menyusui.
Operasi payudara atau cedera lain pada payudara juga dapat menyebabkan puting susu masuk ke dalam.
3. Terlahir dengan Puting Terbalik
Tahukah Bunda bahwa puting mulai terbentuk sejak dalam kandungan?
Jika terlahir dalam kondisi puting yang menjorok ke dalam, maka itu adalah bentuk dasar puting Anda.
Kondisi saluran susu yang tidak berkembang sepenuhnya sejak dalam kandungan juga dapat menyebabkan puting tertarik ke dalam.
4. Ektasia Saluran Susu atau Mammary Duct Ectasia
Saluran yang membawa susu ke puting bisa melebar dan tersumbat. Kondisi ini disebut sebagai mammary duct ectasia atau ektasia saluran susu. Biasanya ini menyerang perempuan berusia antara 45 dan 55 tahun.
Beberapa ciri lainnya dari kondisi ektasia saluran susu ini adalah kemerahan pada puting dan sekitarnya, tekstur payudara melunak dan muncul bercak putih, hijau atau hitam.
Saluran susu yang tersumbat bisa hilang dengan sendirinya. Jika tidak, perawatan termasuk antibiotik untuk membuka sumbatan saluran atau operasi untuk mengangkatnya.
Artikel Terkait: 5 Nursing Cover Terbaik, Nyaman dan Anti Gerah
5. Infeksi Bakteri (Mastitis)
Bunda terus jaga kebersihan ya, karena ternyata bakteri dapat masuk ke dalam saluran susu dan menyebabkan infeksi.
Kondisi ini disebut sebagai periductal mastitis dan terutama sering terjadi pada perempuan yang baru saja melahirkan atau sedang menyusui.
Bakteri juga dapat masuk ke puting wanita yang belum pernah melahirkan tetapi memiliki puting yang pecah-pecah.
Pengobatan puting terbalik yang disebabkan oleh bakteri biasanya adalah konsumsi antibiotik. Meskipun bisa saja tubuh sembuh sendiri seiring berjalannya waktu.
6. Abses di bawah Areola
Infeksi juga dapat terjadi pada kelenjar di bawah areola dan membentuk area berisi nanah yang disebut abses. Kondisi ini jarang terjadi, dan biasanya berhubungan dengan merokok, tindik puting, atau diabetes. Untuk mengatasinya, Anda mungkin akan mendapatkan resep untuk konsumsi antibiotik dan pengeringan abses, baik dengan jarum atau melalui proses pembedahan.
Artikel Terkait: 8 Cara Atasi Masalah Puting Sakit Saat Menyusui, MengASIhi Jadi Lancar!
7. Kanker Payudara
Jika puting payudara tiba-tiba terbalik, ini bisa jadi tanda dari kanker payudara.
Tanda lainnya yang mungkin muncul adalah benjolan atau ketebalan di payudara, juga lengkungan atau perubahan kulit seperti kulit jeruk pada payudara.
Penanganan kanker berbeda-beda tergantung pada jenis dan tingkatannya. Opsinya berupa pengangkatan benjolan atau seluruh payudara, radiasi, kemoterapi dan terapi hormon.
8. Penyakit Paget pada Payudara
Ini adalah jenis kanker langka yang terjadi di puting dan areola. Kebanyakan perempuan yang mengalaminya juga memiliki kanker di saluran susu di payudara yang sama.
Selain membuat puting menjadi rata, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, gatal, kulit mengelupas, dan keluarnya cairan dari puting.
Artikel Terkait:7 Nipple Cream Terbaik untuk Atasi Puting Lecet Saat Menyusui, Cek Bun!
Tips Menyusui dengan Puting Terbalik
Bunda, jangan khawatir Anda tidak dapat menyusui jika memiliki puting terbalik. Karena penampilan puting yang rata atau bahkan terbalik tidak ada kaitannya dengan kemampuan payudara memproduksi susu.
Walaupun memang, bayi membutuhkan usaha ekstra untuk dapat langsung mendapatkan ASI dari Bunda.
American Academy of Pediatrics (AAP) dan konsultan laktasi setuju bahwa dalam banyak kasus, bentuk puting yang kurang ideal tidak lantas membuat Bunda berhenti menyusui.
Bahkan, tidak jarang beberapa ibu dengan bentuk puting rata atau terbalik tidak memiliki masalah dalam menyusui.
Bayi dengan hisapan yang kuat mungkin bisa mengeluarkan puting susu yang agak terbalik dengan sendirinya.
Namun, bayi prematur atau bayi dengan isapan yang lebih lemah mungkin akan mengalami kesulitan, terutama dengan puting yang terbalik sedang hingga parah.
Tetapi, Bunda tetap bisa mencoba beberapa cara untuk tetap menyusui sang buah hati.
Dikutip dari what to expect, terdapat beberapa teknik yang dapat Bunda lakukan untuk membantu menarik keluar puting sehingga dapat memudahkan bayi dalam mendapatkan ASI.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Biarkan Bayi Anda Mengulum Puting Lebih Dalam
Bunda dapat membantu bayi agar membuka mulutnya lebih lebar dan memasukkan puting lebih dalam ke mulutnya.
Pada saat yang sama, Bunda dapat menekan sekaligus mendorong bagian puting agar menonjol.
Pastikan hidung bayi menyentuh payudara dan bibirnya terbuka lebar. Dengan demikian, akan meningkatkan kekuatan hisap bayi dan membuatnya menerima ASI lebih banyak.
2. Ubah Posisi Menyusui
Untuk bisa membantu bayi mendapatkan ASI yang lebih optimal, Bunda dapat bereksperimen dengan posisi yang berbeda-beda.
Misalnya, dengan posisi football clutch, yakni posisi yang dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi tubuh, tepatnya di bawah lengan.
Atau Anda juga bisa mencoba menggunakan posisi cross-cradle hold yakni lengan tangan yang digunakan untuk menopang bayi pada posisi cross cradle hold berlawanan dengan payudara di mana bayi menyusu.
Kedua posisi ini dapat Bunda coba dalam menyusui bayi karena posisi ini seringkali dapat membuat bayi lebih mudah mendapatkan ASI.
Artikel Terkait: 6 Posisi Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Gumoh, Cek Bun!
3. Melakukan Pumping Sebelum Menyusui
Memompa payudara beberapa detik sebelum menyusui dapat membantu memperpanjang bentuk puting.
Namun, jangan mencoba terlalu lama untuk mengeluarkan ASI ya, Bunda, kecuali payudara membesar dan mengalami pembengkakan. Pembengkakan inilah yang dapat menyebabkan puting rata atau terbalik.
Jika Bunda mengalami kondisi ini, maka Bunda dapat bereksperimen dengan memompa payudara untuk meredakan pembengkakan.
Selain itu, upaya ini juga dilakukan agar puting susu menonjol dan bayi dapat menyusu.
4. Coba Berikan Tekanan Terbalik Secara Lembut
Bunda dapat mencoba untuk memijat lembut bagian areola dengan jari-jari selama beberapa menit sebelum menyusui.
Pijatan ini dapat membantu meringankan pembengkakan dan membuat puting lebih menonjol, sehingga memudahkan si kecil dalam proses menyusui.
5. Tingkatkan Frekuensi Menyusui
Salah satu penyebab dalam pembengkakan yang dapat menjurus pada puting terbalik adalah interval waktu menyusui yang terlalu lama.
Bayi yang baru lahir harus menyusu sesering mungkin sesuai dengan permintaannya, biasanya dua sampai tiga jam sekali.
Maka, Bunda akan menyusui paling tidak 8 sampai 12 sesi menyusui selama periode 24 jam.
6. Coba Gunakan Alat
Bunda dapat mencoba penggunaan breast shells. Ini adalah alat berupa pelindung payudara berbahan plastik keras yang dapat digunakan pada bra di antara waktu menyusui.
Alat ini dapat membantu menarik keluar puting terutama di hari-hari awal setelah melahirkan.
Artikel Terkait: Puting Pecah-Pecah Saat Menyusui, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Itulah penjelasan mengenai puting terbalik, mulai dari cara mengetahui sampai dengan penyebabnya.
Bagi Bunda yang sedang menyusui jangan patah semangat untuk tetap memberikan ASI pada sang buah hati, ya.
***
Q&A: Are My Nipples Inverted?
www.thebump.com/a/how-do-i-know-if-i-have-inverted-nipples
Inverted Nipples
www.webmd.com/women/inverted-nipples-causes
Breastfeeding With Flat or Inverted Nipples
www.whattoexpect.com/breastfeeding-with-flat-and-inverted-nipples.aspx
Baca Juga:
Penyebab Puting Masuk ke Dalam, Busui Wajib Tahu!
Teknik dan Cara Ampuh Mengatasi Puting Datar Pada Ibu Menyusui
Payudara Sakit Saat Menyusui, Ini 6 Penyebab dan Solusinya!