Di tengah pandemi yang terus memburuk, Parents tentu khawatir apabila anaknya terkena Covid-19 dan bingung bagaimana melakukan isolasi mandiri atau isoman anak. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 ini memang tidak pandang bulu bisa menginfeksi siapa saja, termasuk anak-anak. Apabila orang tua mendapati anaknya terpapar virus ini, orang tua harus segera sigap memberikan penanganan yang tepat.
Merangkum informasi dari Center for Disease Controls and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sebagian besar anak yang terkena Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, beberapa anak bisa sakit parah akibat Covid-19.
Mereka mungkin memerlukan rawat inap, perawatan intensif, atau ventilator untuk membantu mereka bernapas. Dalam kasus yang jarang terjadi, mereka mungkin juga meninggal dunia.
Artikel terkait: Positif COVID-19, Sherina: “Pembelajaran, Sekeras Apa pun Usaha Tetap Bisa Terinfeksi”
Kondisi bawaan anak
Bayi di bawah 1 tahun dan anak-anak dengan kondisi mendasar tertentu mungkin lebih mungkin menderita penyakit parah akibat Covid-19. Beberapa kondisi tersebut adalah sebagai berikut.
- Asma atau penyakit paru-paru kronis
- Diabetes
- Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
- Penyakit sel sabit
- Penyakit jantung sejak lahir
- Imunosupresi (sistem kekebalan yang melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan)
- Kompleksitas medis
- Kegemukan
Artikel terkait: 10 Anggota Keluarga Positif COVID-19, Ayah Meninggal karena Terpapar Virus Varian Delta
Langkah isoman anak yang diambil jika si kecil terkena Covid-19
Lalu, bagaimana jika si kecil terpapar Covid? Adakah langkah-langkah khusus untuk melakukan isoman anak? CDC memberikan beberapa rekomendasi ketika anak terkena Covid-19, berikut penjelasan lengkapnya.
Artikel terkait: Jadi Obat Pasien COVID-19, Pahami Kegunaan dan Efek Samping Obat Tocilizumab
1. Pantau anak Anda untuk gejala Covid-19
Berikan perhatian khusus pada anak jika mengalami beberapa gejala berikut.
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Batuk baru yang tidak terkontrol sehingga menyebabkan kesulitan bernapas
- Diare, muntah, atau sakit perut
- Sakit kepala parah
Anda bisa memantau suhu tubuh dan saturasi oksigen anak secara berkala untuk memastikan kondisi anak stabil.
Parents juga sebaiknya melakukan konsultasi medis dengan dokter yang kompeten terkait kondisi anak. Namun, karena kita saat ini diimbau untuk membatasi mobilitas, Parents bisa memanfaatkan fasilitas telemedicine yang disediakan oleh banyak aplikasi konsultasi medis.
Dengan berkonsultasi, kita bisa mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menangani kondisi tertentu pada anak.
Artikel terkait: Tersedia Konsultasi Gratis Bagi Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri, Ini Caranya
2. Cuci tangan
Pastikan anak Anda sering mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, pastikan anak Anda menggunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Ajari anak Anda untuk mengolesi semua permukaan tangan mereka dengan pembersih tangan dan menggosok tangan mereka bersama-sama sampai terasa kering. Jika anak Anda berusia di bawah 6 tahun, awasi mereka saat menggunakan pembersih tangan.
Anda memainkan peran penting dalam mengajarkan anak Anda untuk mencuci tangan. Berikut ini beberapa hal yang mesti dilakukan.
- Jelaskan bahwa mencuci tangan dapat menjaga mereka tetap sehat dan menghentikan penyebaran kuman ke orang lain.
- Jadilah panutan yang baik — jika Anda mencuci tangan seperti yang direkomendasikan, mereka cenderung melakukan hal yang sama.
- Jadikan cuci tangan sebagai aktivitas keluarga.
Terapkan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, membuang tisu ke tempat sampah terdekat, dan mencuci tangan setelah membuangnya.
3. Hindari kontak dekat
Jauhkan anak Anda setidaknya 6 kaki dari orang lain yang tidak tinggal bersama mereka.
Biarkan ia bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman sebaya melalui virtual.
Hal ini dapat menjadi cara yang sehat bagi anak-anak untuk mengatasi stres dan terhubung dengan orang lain. Namun, kunci untuk memperlambat penyebaran Covid-19 adalah membatasi kontak dekat dengan orang lain sebanyak mungkin.
Prinsip panduan penting yang perlu diingat adalah semakin banyak orang berinteraksi dengan anak Anda, dan semakin lama interaksi tersebut, semakin tinggi risiko penyebaran Covid-19.
Selain itu, anak yang terinfeksi juga harus menghindari kontak dengan orang-orang yang memiliki risiko tinggi, seperti orang yang memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, orang dengan imun lemah, dan ibu hamil.
4. Pakai masker
Seperti kita tahu, masker dapat menghambat virus corona baru masuk ke tubuh melalui mulut. Jika anak Anda sudah berusia lebih dari dua tahun dan bisa memakai masker, pakaikan masker di mana pun.
Lepaskan masker ketika anak tidur atau ketika ia beristirahat agar ia tidak merasa tertekan. Selain itu, pastikan ia mengenakan masker secara benar.
5. Lakukan desinfeksi
Seperti diketahui, beberapa penelitian menunjukkan bahwa virus corona dapat menempel di permukaan benda selama beberapa hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan desinfeksi untuk meghambat penularan virus ke orang lain.
Bersihkan benda-benda di sekitar anak dengan menggunakan desinfektan secara teratur. Fokuskan pada barang-barang yang sering ia sentuh, seperti mainan, gagang pintu, meja, selimut, dan barang-barang lainnya. Langkah ini dilakukan untuk mematikan virus corona yang mungkin tertempel di permukaan benda di sekitar anak.
Itulah deretan langkah isoman anak yang sebaiknya dilakukan Parents. Tetap berpikir positif
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.