Apakah Parents berencana menyekolahkan anak? Mungkin kebingungan juga terjadi saat ini, terkait jenjang sekolah yang tepat bagi si kecil yang mulai aktif. Jangan khawatir, Parents bisa mendaftarkan anak untuk mengikuti program prasekolah atau preschool.
Pengertian Preschool
Preschool atau prasekolah adalah salah satu dari banyak pilihan pengasuhan dan pendidikan anak yang tersedia bagi orang tua dari anak kecil sebelum anak mereka mulai sekolah full time. Program prasekolah dirancang untuk mendidik anak-anak berusia 3 hingga 5 tahun.
Prasekolah biasanya melibatkan jam yang lebih pendek daripada daycare yang durasinya lebih panjang, serta mendidik anak melalui permainan. Anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri.
Prasekolah biasanya melibatkan pengajaran oleh guru yang berkualifikasi di prasekolah khusus, meskipun program prasekolah terkadang ditawarkan di pusat penitipan anak yang panjang (daycare) dan jenis penitipan anak lainnya.
Di beberapa negara bagian, preschool disebut dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau playgroup, atau Taman Kanak-Kanak (TK).
Artikel Terkait: Ini alasan Sandra Dewi ingin daftarkan anak ke preschool sejak dini
Manfaat Preschool
Mengutip dari laman Raising Children Network, secara umum, prasekolah bermanfaat untuk membantu anak-anak dalam berbagai hal ini:
- Membangun pengetahuan dan keterampilan baru. Misalnya, mereka mulai belajar lebih banyak tentang angka, huruf, dan kata.
- Meningkatkan komunikasi dan keterampilan sosial mereka melalui bermain dan berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa.
- Mendapatkan teman baru dan mengembangkan hubungan baru dengan orang dewasa.
- Mengembangkan keterampilan fisik. Misalnya, anak-anak belajar keseimbangan pada peralatan bermain dan melatih keterampilan motorik halus seperti menggambar dengan pensil dan memotong dengan gunting.
- Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kreatif.
- Mengembangkan tanggung jawab, kemandirian, kepercayaan diri, dan harga diri dengan melakukan hal-hal seperti menjaga barang-barang mereka sendiri dan menghabiskan waktu jauh dari rumah.
- Bersiap-siap untuk transisi ke sekolah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa preschool selama 2 tahun akan membantu anak-anak menjadi lebih siap untuk sekolah, dengan kemampuan membaca, emosional, dan sosial yang lebih baik.
Mendaftarkan anak-anak ke prasekolah lebih awal mungkin sangat penting bagi anak-anak yang membutuhkan dukungan ekstra. Misalnya, jika bahasa pertama mereka bukan bahasa Indonesia, atau jika mereka berasal dari latar belakang yang kurang beruntung.
Usia Tepat untuk Ikut Preschool
Pendidikan prasekolah dirancang untuk anak-anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Namun di beberapa negara, anak-anak yang bersekolah di prasekolah berusia 4 atau 5 tahun. Setiap negara bagian menawarkan prasekolah pada usia yang berbeda-beda.
Apa Saja yang Dilakukan di Preschool?
Tentunya bukan hanya bermain yang dilakukan anak saat berada di program prasekolah. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan anak-anak di preschool yang dapat mendukung masa perkembangan mereka, di antaranya:
1. Latihan Perkembangan Sosial dan Emosional
Di preschool, anak-anak akan belajar untuk memperkuat perkembangan sosial dan emosional mereka. Anak-anak belajar cara berkompromi, bersikap hormat, dan memecahkan masalah.
Prasekolah menyediakan lingkungan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi, mendapatkan rasa diri, bermain dengan teman sebaya, dan membangun kepercayaan diri. Anak-anak belajar bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas dan membuat keputusan tanpa bantuan orang tua mereka.
2. Latihan Kesiapan Sekolah
Manajemen perilaku adalah bagian utama dari pembelajaran prasekolah. Di prasekolah, anak-anak belajar bagaimana menjadi siswa. Anak-anak belajar kesabaran, mengangkat tangan, dan bergiliran.
Anak-anak juga belajar cara membagi perhatian pada guru. Serta, belajar tentang rutinitas, mengikuti arahan, dan menunggu.
Prasekolah yang berkualitas membantu anak-anak menemukan jawaban melalui eksplorasi, eksperimen, dan percakapan. Pergi ke prasekolah juga membantu anak-anak belajar untuk berpisah dari orang tua atau pengasuh mereka.
3. Latihan Keterampilan Bahasa dan Kognitif
Keterampilan bahasa anak-anak dibina dalam lingkungan yang kaya bahasa. Dalam kelas, guru membantu anak-anak memperkuat keterampilan bahasa mereka dengan memperkenalkan kosakata baru saat jam belajar, waktu istirahat, dan kegiatan lainnya.
Guru melibatkan siswa dengan pertanyaan yang menggugah pikiran untuk memberi mereka kesempatan belajar bahasa melalui menyanyi, berbicara tentang buku, dan permainan kreatif.
4. Latihan Kemampuan Akademis
Di prasekolah, keterampilan dasar matematika dan keaksaraan diperkenalkan. Anak-anak diajari angka dan huruf, tetapi diajarkan dengan cara yang menarik bagi anak-anak pada usia itu.
Anak-anak menyanyikan lagu alfabet sambil mengikuti buku bergambar atau belajar sajak dan nyanyian, yang membantu mereka memperhatikan suara yang berbeda dalam kata-kata.
Guru membacakan cerita kepada anak-anak untuk mendorong keterampilan mendengarkan, pemahaman, dan bahasa ekspresif mereka. Permainan mencocokkan, permainan menyortir, dan permainan berhitung membangun pemahaman anak-anak tentang angka serta urutan. Menyatukan teka-teki mendorong anak-anak untuk memperhatikan pola dan bekerja pada keterampilan pemecahan masalah.
Anak-anak belajar paling baik melalui kegiatan yang mereka anggap menarik, seperti lagu, waktu cerita, dan permainan imajinatif. Prasekolah bukan tentang mencapai kesuksesan akademis, ini adalah tentang menciptakan anak yang baik yang ingin mengeksplorasi dan mempertanyakan lingkungan mereka.
Di usia prasekolah anak akan memperoleh kepercayaan diri sebagai pembelajar yang cakap dan mandiri.
5. Melatih Kepercayaan Diri Anak
Di prasekolah, anak-anak belajar bahwa mereka benar-benar dapat melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri. Anak-anak akan belajar mencuci tangan, pergi ke kamar mandi, dan melepas sepatu mereka tanpa bantuan orang dewasa.
Anak-anak pun mungkin memiliki tugas yang harus dikerjakan di kelas dan nantinya mereka akan bangga karena bisa melakukannya sendiri. Mempelajari keterampilan baru ini dapat membantu membangun kepercayaan diri anak.
Artikel Terkait: Siapkan Pendidikan Anak, Aurel Sudah Daftarkan Ameena Sekolah SD Sejak Usia 1 Bulan
Terlepas dari itu, beberapa kegiatan yang dilakukan anak-anak di preschool pada umumnya, antara lain:
- Bermain puzzle
- Bermain dengan balok
- Melukis dan menggambar
- Membaca buku dan mendengarkan cerita atau puisi
- Musik, tari, dan drama
- Memanjat dan bermain di peralatan luar ruangan
- Berlari, mengayun, dan melompat
- Menggunakan komputer
- Bermain dengan tanah liat, bermain adonan, pasir, dan air
Jenis-Jenis Preschool
Semua program prasekolah dijalankan oleh guru anak usia dini yang berkualifikasi. Berikut adalah jenis-jenis preschool pada umumnya.
1. Prasekolah Sesi
Program ini menawarkan mulai dari 2½ hingga 7 jam sehari, beberapa hari seminggu.
2. Prasekolah Hari yang Panjang
Program ini berjalan sepanjang hari dan termasuk program makan siang.
3. Program Prasekolah di Pusat Penitipan Anak
Beberapa pusat penitipan anak (daycare) menawarkan program preschool.
4. Prasekolah Steiner, Montessori, dan Reggio Emilia
Ini merupakan jenis kurikulum pembelajaran yang diajarkan di preschool. Jenis ini menawarkan program berdasarkan filosofi individu tentang pembelajaran anak-anak. Model dan jam program bervariasi.
5. Kelompok Usia 3 Tahun
Program ini mungkin termasuk kelompok aktivitas yang dijalankan oleh koordinator terlatih atau guru yang memenuhi syarat di taman kanak-kanak atau prasekolah.
Sebagian besar prasekolah beroperasi di fasilitas yang dibangun khusus, meskipun di daerah yang lebih terpencil mereka dapat bergerak atau online. Program prasekolah mungkin dikelola oleh komite orang tua sukarela, pemerintah daerah, departemen pendidikan negara bagian, sekolah independen atau perusahaan swasta.
Apa Bedanya dengan Daycare dan Playgroup?
Daycare atau penitipan anak biasanya untuk bayi dan balita dengan penitipan anak full time meskipun mereka mungkin menawarkan penitipan sepulang sekolah dan pilihan fleksibel lainnya. Tempat ini biasanya merawat anak-anak dari usia enam bulan sampai mereka mulai sekolah dasar, dengan beberapa bahkan merawat anak-anak usia sekolah.
Program ini tidak menawarkan kurikulum pembelajaran tertentu sehingga anak lebih banyak untuk bermain bebas seperti melakukan dalam kegiatan sehari-hari di rumah.
Artikel Terkait: Kelebihan dan kekurangan daycare yang perlu Parents tahu!
Sementara playgroup atau preschool, fokus untuk merawat anak-anak berusia antara tiga dan lima tahun. Selain itu, biasanya mengikuti jadwal sekolah dengan fokus pada kesiapan taman kanak-kanak (TK) dan adanya kurikulum pembelajaran atau jadwal kegiatan.
Itulah beberapa informasi mengenai preschool. Semoga dapat menjawab rasa penasaran Parents yang sedang mencari sekolah yang tepat bagi si kecil yang mulai aktif!
Baca Juga:
Kenali 5 Ciri Daycare yang Baik untuk Anak Berikut Ini
Menitipkan anak di daycare berpotensi melindunginya dari kanker
Perlu daycare? Inilah 12 pilihan tempat penitipan anak di Jakarta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.