Tahukah Bunda, posisi tidur saat hamil rupanya dapat berdampak pada kondisi kesehatan janin dalam kandungan. Saat Bunda tidur, bayi di dalam perut ternyata ikut bergerak. Maka itu, ternyata ada berbagai macam posisi tidur agar bayi tidak sungsang, lho.
Apa itu Sungsang?
Dalam dunia medis, sungsang disebut dengan istilah breech. Kehamilan sungsang adalah ketika janin berada pada posisi kaki atau bokong di posisi bawah atau keluar dari vagina terlebih dahulu.
Kepala janin berada paling dekat dengan dada Bunda. Sebagian besar bayi akan bergerak secara alami sehingga kepala diposisikan untuk keluar dari vagina terlebih dahulu saat lahir.
Melansir laman Cleveland Clinic, bayi sungsang dapat berada dalam beberapa posisi berbeda di antaranya:
- Frank breech: Bokong bayi diarahkan ke saluran vagina dengan kaki menjulur lurus di depan tubuh mereka dan kaki di dekat kepala mereka.
- Sungsang lengkap: Bokong bayi mengarah ke bawah dan kedua pinggul dan lutut tertekuk (dilipat di bawahnya sendiri).
- Footling breech: Satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah dan akan melahirkan sebelum bagian tubuh lainnya.
- Transverse lie: Ini adalah bentuk presentasi sungsang di mana bayi berada pada posisi secara horizontal melintasi rahim, bukan secara vertikal. Ini akan membuat bahu mereka masuk ke vagina terlebih dahulu.
Artikel Terkait: Bayi Sungsang: Penyebab, Risiko dan Cara Menanganinya
Sungsang sering terjadi pada awal kehamilan dan sebagian besar bayi akan bergerak ke posisi kepala lebih dulu pada usia kehamilan 36 minggu. Posisi kepala lebih dulu ini disebut presentasi vertex dan merupakan posisi paling aman untuk melahirkan.
Namun, ada pula janin yang terus dalam posisi melintang hingga lewat dari usia kandungan 37 minggu. Saat bayi sungsang, persalinan pervaginam bisa menjadi rumit dan berbahaya. Penyedia layanan kesehatan mungkin akan merekomendasikan untuk melahirkan melalui operasi sesar.
Posisi Tidur Agar Bayi Tidak Sungsang
1. Tidur Miring
Bagi ibu hamil yang sudah melewati trimester kedua, tidur telentang terkadang cukup menyakitkan. Beberapa ahli merekomendasikan untuk melakukan posisi tidur miring, baik ke kanan maupun ke kiri saat memasuki usia kehamilan di trimester ketiga.
Posisi tidur miring ke kanan dapat mengurangi nyeri sendi dan punggung bawah, serta nyeri kronis yang terkait dengan kondisi jangka panjang seperti fibromyalgia, yaitu penyakit yang sebabkan rasa nyeri di sekujur tubuh.
Sementara, para ahli juga merekomendasikan ibu hamil untuk berbaring miring ke kiri. Ini meningkatkan sirkulasi, memberikan darah yang penuh nutrisi rute yang lebih mudah dari jantung ke plasenta untuk memberi makan bayi. Berbaring di sisi kiri juga menjaga berat badan yang bertambah dari menekan terlalu keras pada hati.
Sementara kedua sisi baik-baik saja, tetapi tidur miring ke kiri dianggap yang terbaik.
Artikel terkait: Manfaat Tidur Miring ke Kiri Saat Hamil, Salah Satunya Mencegah Stillbirth
2. Tidur dengan Bantal Hamil
Manfaat bantal hamil dirasa cukup membantu mencegah terjadinya kelainan pada janin, terutama sungsang. Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut.
Memposisikan bantal di bawah tubuh dapat membantu menjaga Bunda tetap miring, mencegah berguling ke perut atau punggung.
3. Tidur dengan Kepala Lebih Tinggi
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dengan menambahkan beberapa bantal di kepala Bunda dapat membantu menjaga asam di perut. Cara ini juga dinilai dapat menjadi alternatif posisi tidur agar bayi tidak sungsang.
Pastikan, bantal untuk kepala harus menopang lekukan alami leher dan nyaman. Bantal yang terlalu tinggi dapat menempatkan leher pada posisi yang menyebabkan ketegangan otot pada punggung, leher, dan bahu. Pilih bantal yang akan menjaga leher sejajar dengan dada dan punggung bawah.
4. Tidur Miring Disangga Bantal
Saat Bunda mengalami sesak napas saat hamil, letakkan bantal di bawah sisi tubuh untuk mengangkat dada dan tidur dengan posisi miring.
Ingat! Jangan sesekali Bunda bangun tidur dalam posisi duduk tegak atau bangkit. Cobalah untuk memiringkan badan, kemudian perlahan bangun dari tempat tidur, kemudian duduk.
Hal ini mencegah terjadinya nyeri pada perut, pinggang dan punggung. Juga, menghindari terjadinya perubahan gerakan janin secara mendadak.
5. Bantal di antara Kaki
Dengan bantal di antara kaki Bunda, gulingkan sedikit lebih jauh sehingga lebih banyak perut yang menyentuh tempat tidur. Posisi ini memastikan perut Bunda dalam posisi maju.
Hal itu dikarenakan posisi bantal di antara kaki dapat membantu bayi keluar dari panggul. Jadi, alih-alih memasukkan bayi lebih dalam ke panggul, ini membantu bayi bergerak ke arah yang berlawanan untuk saat ini. Dengan kata lain, ini memastikan agar posisi bayi tidak sungsang lagi.
6. Tidur Berguling
Posisi selanjutnya untuk memberi bayi ruang sebanyak mungkin, pastikan saat Bunda berguling Anda hampir berbaring telungkup. Jangan khawatir, posisi ini aman untuk bayi Anda.
Selain itu, pastikan selalu ada bantal di antara kedua kaki Bunda supaya berat bayi Anda akan berkurang. Karena itu, tolong pastikan juga bahwa itu benar-benar terasa nyaman.
Bunda tidak seharusnya benar-benar berbaring di perut Anda. Jika merasa memang berbaring telungkup, Anda jelas telah berguling terlalu jauh.
Terakhir, setelah Bunda berguling, pastikan kaki bagian atas bersandar ke depan sehingga lutut menyentuh kasur atau setidaknya mengarah ke kasur. Hal ini juga tergantung dari ketebalan bantal yang Anda gunakan.
Artikel Terkait: 6 Posisi Tidur Saat Hamil Muda yang Baik dan Aman bagi Bumil
Posisi Tidur agar Bayi Sungsang Kembali Normal
Namun, jika janin sudah berada pada posisi sungsang, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk memperbaikinya:
1. Tidur miring dengan bantal di antara lutut dan pergelangan kaki
Rue Khosa, ARNP, FNP-BV, IBCLC, praktisi perawat keluarga menyarankan tidur miring dengan bantal di antara lutut dan pergelangan kaki.
“Semakin banyak ruang yang dimiliki bayi Anda, semakin mudah bagi mereka untuk menemukan jalan ke posisi vertex,” katanya dikutip dari Healthline.
Tak hanya Khosa, Diana Spalding, MSN, CNM, perawat anak sekaligus bidan bersertifikat juga setuju bahwa tidur miring dengan bantal di antara kaki (dengan sebanyak mungkin kaki di atas bantal) dapat membantu menciptakan posisi optimal bagi bayi untuk berputar.
“Miringkan tubuh Anda, jadi perutmu menyentuh tempat tidur, dengan yang lain ditopang oleh banyak bantal. Ini dapat membantu bayi mengangkat dan keluar dari panggul sehingga mereka dapat berputar,” kata Spalding.
Para ahli sepakat bahwa berbaring miring dengan bantal untuk menopang perut yang sedang tumbuh adalah posisi tidur yang disarankan saat hamil.
Yang terpenting, hindari tidur telentang. Karena, berat bayi dapat menekan pembuluh darah yang memasok oksigen dan nutrisi ke rahim dan bayi.
2. Tidur miring ke kiri
Sisi kiri memiliki hubungannya dengan aliran darah dari vena besar yang disebut inferior vena cava, yang membawa darah ke jantung Bunda dan kemudian ke bayi. Menurut beberapa penyedia layanan kesehatan, tidur di sisi kiri mengurangi risiko kompresi vena ini, memungkinkan aliran darah yang optimal.
Namun baru-baru ini, ulasan studi medis yang terbit dalam jurnal The Lancet pada tahun 2019 menemukan bahwa tidur di sisi kiri atau kanan sama-sama aman. Intinya, semuanya berfokus pada kenyamanan.
3. Tidur dengan mendengarkan musik
Jika Bunda mendapati bayi Anda bereaksi terhadap suara atau musik, Bunda mungkin ingin mencoba memainkan lagu untuknya. Terkadang melodi sederhana akan membuat mereka bergerak.
4. Tidur dengan kompres air hangat
Beberapa ahli percaya bahwa tidur dengan kompres air hangat yang dijepit di antara paha atau dekat dengan jalan lahir dapat membantu bayi bergerak memutar.
Sementara itu, Bunda dapat memberikan kompres air dingin atau buah dingin di atas perut atau di bawah dada. Konon, bayi tidak menyukai sensasi dingin sehingga ia akan memutarkan tubuh ke arah hangat atau dekat dengan jalan lahir.
5. Tidur dengan posisi sujud
Meski tidak disarankan untuk tidur dengan posisi ini dengan jangka waktu yang lama, tapi Dr. Renita White, MD, seorang OB-GYN yang berbasis di Atlanta menyatakan bahwa posisi sujud atau pose anak (kid’s pose) mampu mengendurkan otot panggul dan rahim saat menggunakan gravitasi.
Memiringkan panggul dapat mendorong bayi untuk berbalik, terutama jika mereka sudah bergerak.
“Manuver postural tertentu dapat membantu memfasilitasi reposisi spontan bayi dari posisi sungsang ke posisi kepala di bawah,” kata Dr. White.
6. Tidur dengan latihan kemiringan sungsang
Latihan sungsang ini menggunakan gravitasi untuk mendorong bayi berputar. Prosedur sederhana yang bisa dilakukan di rumah yaitu dengan melibatkan gerakan mengangkat pinggul di atas jantung.
Beberapa perempuan melakukan latihan ini dengan menumpuk bantal di bawah pinggul mereka saat mereka sedang berbaring di lantai atau tempat tidur. Untuk mengikuti latihan ini juga, Bunda hanya perlu meletakkan salah satu bantal di ujung sofa dengan sudut 30 hingga 40 derajat.
Setelah itu, Bunda bisa berbaring di atasnya dengan kepala mengarah ke lantai. Anda dapat melakukan latihan ini 3 kali sehari selama kurang lebih 10 hingga 15 menit.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pose tersebut bisa membuat Bunda pusing. Jika sudah merasa pusing, hentikanlah latihan tersebut dan konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan sebelum mencobanya lagi.
Jika Bunda tidak nyaman dengan posisi ini, konsultasikan dengan dokter kebidanan dan kandungan. Mereka mungkin menyarankan untuk melakukan:
- Versi cephalic eksternal atau external cephalic version (ECV)
Ini adalah teknik manipulasi fisik yang dapat digunakan untuk memutar bayi secara manual. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), jika ibu hamil berusia lebih dari 36 minggu, ECV dapat membantu membalikkan janin sehingga kepala menunduk.
Dokter akan menggunakan tangan mereka untuk memberikan tekanan kuat pada perut Bunda, dengan tujuan menggulingkan bayi ke posisi kepala di bawah.
Denyut jantung bayi umumnya dipantau dan Bunda mungkin atau mungkin tidak diberi obat untuk mengendurkan otot-otot. Ketika berhasil, yaitu sekitar separuh waktu, teknik ini dapat membantu meningkatkan peluang untuk melahirkan secara normal.
- Kunjungi ahli akupunktur yang dapat melakukan moksibusi
Moksibusi adalah teknik yang melibatkan batang moxa yang mengandung daun tanaman mugwort. Ahli akupunktur akan menggunakan ini (serta teknik akupunktur tradisional) untuk merangsang titik akupunktur BL67 (Kandung Kemih 67).
- Pertimbangkan untuk menemui chiropractor yang bersertifikat dalam teknik Webster
Teknik ini dapat membantu memperbaiki ketidaksejajaran panggul dan mengendurkan ligamen dan sendi panggul.
- Habiskan waktu dalam posisi yoga Cat-Cow setiap hari
Misalnya, 10 menit di pagi hari, 10 menit di malam hari adalah awal yang baik.
Lakukanlah gerakan bergoyang-goyang di atas tangan dan lutut
Lakukan selama 10 hingga 15 menit sebelum tidur atau saat menonton TV. Teknik ini membantu mengendurkan otot-otot panggul dan tarikan gravitasi di dalam rahim Anda.
Seorang bidan di South Community Birth Program, Ruth Comfort, merekomendasikan kepada semua perempuan hamil untuk melakukan gerakan ini supaya posisi janin optimal saat tanggal jatuh tempo semakin dekat.
Namun, jika posisi sungsang bayi Bunda tidak sembuh dengan sendirinya, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter sehingga bisa mendapat arahan sesuai dengan kondisi masing-masing.
Selain melakukan beberapa hal tersebut, Bunda juga dapat mencoba melakukan nasihat zaman kuno, yaitu mengepel lantai untuk mengubah posisi janin.
Intinya, saat Bunda lebih banyak bergerak atau berjalan, maka itu akan membantu mendorong gerakan sambil melonggarkan jaringan ikat yang menopang rahim dan panggul.
Artikel Terkait: 7 Manfaat akupunktur untuk ibu hamil, atasi mual hingga perbaiki posisi bayi sungsang
Pertanyaan Populer Terkait Posisi Tidur agar Bayi Tidak Sungsang
1. Bayi Sungsang Sebaiknya Tidur Miring Kemana?
Perempuan hamil sering disarankan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri guna mengurangi risiko bayi lahir mati. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan mereka dapat memilih posisi apa pun yang paling nyaman selama sebagian besar masa kehamilan.
“Kami dapat meyakinkan perempuan bahwa melalui 30 minggu kehamilan, posisi tidur yang berbeda aman,” kata Dr. Robert Silver, ketua kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Utah.
Dengan kata lain, Bunda dapat berbaring ke arah kiri atau kanan sesuai kenyamanan. Namun, jika masih ragu untuk tidur di posisi selain miring ke kiri, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter.
2. Gerakan Apa Saja agar Bayi Tidak Sungsang?
Hal yang paling penting untuk Bunda lakukan adalah jangan stres. Hanya karena bidan atau dokter Anda mengira bayinya sungsang tidak berarti Bunda secara otomatis harus menjalani operasi caesar, terutama jika usia kandungan belum mencapai 36 minggu.
Penting untuk mengetahui bahwa ada sejumlah teknik untuk membalikkan bayi sungsang. Beberapa yang paling umum di antaranya adalah external cephalic version (ECV), akupuntur dan moksibusi, chiropractic atau teknik Webster, berenang, musik, hingga yoga.
3. Kenapa Sujud Bisa Mengubah Posisi Bayi?
Apakah bayi Anda tampak tersangkut tepat di bagian atas panggul? Maka posisi sujud atau open knee chest (OKC) mungkin merupakan teknik yang tepat untuk Anda.
Hal itu dikarenakan sujud dapat membantu bayi keluar dari pinggiran panggul sehingga Bunda dapat memulai dari awal dengan posisi yang lebih baik.
Posisi sujud memungkinkan ruang antara kontraksi untuk membiarkan bayi mundur sekitar 1 cm dan memungkinkan kontraksi memiliki kesempatan untuk memutar bayi ke posisi yang lebih baik.
Itulah beberapa informasi mengenai posisi tidur agar bayi tidak sungsang. Bicaralah dengan dokter untuk lebih banyak latihan untuk mengubah bayi sungsang.
Semoga bermanfaat!
***
Artikel Ini Telah Diupdate oleh Fadhilla Arifin
Baca Juga:
Mitos dan Fakta Kelebihan Bayi Sungsang yang Perlu Parents Ketahui
Apakah bayi sungsang harus dilahirkan secara caesar? Ini jawaban dokter kandungan
5 Jenis olahraga ibu hamil yang dapat memperbaiki posisi janin sungsang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.