Mendekati hari persalinan, biasanya bayi sudah dalam posisi siap lahir dengan kepala berada di jalur lahir. Namun, beberapa ibu hamil mengalami posisi bayi sungsang. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan posisi sujud yang benar agar bayi tidak sungsang.
Jika Bunda mengalami hal ini, jangan khawatir Bun, karena ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Posisi bayi yang berubah tanpa bantuan medis disebut sebagai versi cephalic spontan.
Artikel Terkait: Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya
Efektivitas Posisi Sujud yang Benar Agar Bayi Tidak Sungsang
Bunda mungkin pernah mendengar bahwa dengan bersujud dapat membuat bayi tidak sungsang. Pendapat ini benar adanya, hanya saja perlu dicatat bahwa Bunda harus melakukan posisi sujud yang benar agar bayi tidak sungsang.
Dikutip dari Spinning Babies, posisi sujud atau biasa disebut dengan istilah open-knee chest position merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengarahkan bayi ke posisi lahir. Dengan melakukan posisi ini, Bunda akan mendapatkan manfaat, seperti:
- Membuka sudut simfisis menjauh dari tulang belakang.
- Memperlebar saluran masuk panggul lebih banyak, dengan lutut jauh dari sinus (dan perut).
- Membuat panggul lebih besar di bagian atas dalam pengukuran depan-ke-belakang.
- Membantu mendorong bayi keluar dari panggul sehingga Anda dapat memulai kembali dengan posisi yang lebih baik.
- Kontraksi yang akan datang dapat memutar bayi di ruang ekstra itu. Kontraksi persalinan membuat kepala bayi tetap berada di bawah.
Langkah-Langkah Melakukan Posisi Sujud yang Benar Agar Bayi Tidak Sungsang
Mengetahui bagaimana posisi sujud yang benar sangatlah penting agar Bunda mendapatkan manfaat yang optimal. Gerakan tersebut menggunakan gravitasi untuk mendorong bayi menempatkan diri ke posisi lahir yang benar.
Berikut beberapa langkah yang dapat Bunda ikuti untuk melakukan posisi sujud yang tepat:
- Pertama-tama posisikan diri dengan berlutut di lantai atau tempat tidur.
- Selanjutnya, turunkan lengan Anda ke bagian depan. Tempatkan tangan Anda pada posisi yang nyaman untuk menyangga tubuh. Posisi ini akan membuat bokong Anda berada di atas dan kepala berada di bawah. Hal ini memungkinkan bagian rahim bawah Anda untuk mengembang dan memberi ruang bagi kepala bayi.
- Kemudian gerakkan dada dan bahu jauh ke depan. Biarkan lutut tetap pada posisi awal.
- Selipkan bantal di bawah dada (bukan wajah). Ini membuat paha dan tulang belakang Anda membentuk huruf “A”.
- Tahan posisi ini selama 5 hingga 15 menit, lakukan selama dua kali sehari.
- Selain itu, Anda juga bisa minta pertolongan dari pasangan atau kerabat untuk membantu mendapatkan posisi yang optimal dengan memegang kain panjang seperti tali, dililitkan di paha atas ibu dan tanpa menekan perut sama sekali. Kemudian partner Anda tersebut dapat bersandar ke belakang untuk mengambil beban tubuh bagian bawah ibu dari dadanya selama posisi bersujud.
- Lakukan posisi ini dalam keadaan perut yang kosong. Karena jika Anda dalam posisi terlalu kenyang, perut Anda mungkin terasa sedikit sakit setelah melakukannya.
- Jika Anda dapat merasakan posisi bayi, Anda mungkin dapat membantu proses berbaliknya bersamaan. Cobalah bersandar pada satu siku, lalu gunakan tangan yang berlawanan untuk melakukan gerakan lembut dengan menekan ke atas pada bagian belakang bayi, yang terletak tepat di atas tulang kemaluan Anda.
Artikel Terkait: Mitos dan Fakta Kelebihan Bayi Sungsang yang Perlu Parents Ketahui
Cara Lain untuk Memperbaiki Posisi Bayi Sungsang
Pertama-tama yang harus Bunda lakukan adalah tetap tenang dan jangan panik. Suasana hati yang buruk dapat berpengaruh pada janin Anda. Selanjutnya, Bunda dapat mencoba beberapa cara di bawah ini untuk memperbaiki posisi bayi.
Latihan Breech-Tilt
Latihan ini dilakukan dengan memanfaatkan gravitasi agar membantu bayi berputar. Caranya sederhana dan bisa Bunda lakukan di rumah. Anda hanya perlu berbaring di tempat tidur ataupun tempat lainnya yang nyaman kemudian memosisikan pinggul Anda berada lebih tinggi daripada jantung.
Beberapa bumil menyangga pinggul menggunakan tumpukan bantal. Ada juga ibu lainnya yang menggunakan papan setrika sebagai alat bantu. Caranya, dengan menopang salah satu ujung papan setrika di sofa pada sudut 30 hingga 40 derajat dan berbaring di atasnya dengan kepala mengarah ke lantai.
Anda dapat melakukan latihan ini tiga kali sehari masing-masing selama 10 hingga 15 menit. Posisi ini mungkin bisa membuat Anda pusing. Jika Anda mulai merasa pusing, hentikan latihan ini dan bicarakan dengan dokter atau bidan Anda sebelum mencobanya kembali.
Latihan Panggul
Si kecil dalam rahim Anda membutuhkan dorongan untuk memosisikan kepalanya berada di bawah. Menemukan posisi yang tepat untuk memberikan ruang bagi bayi Anda bisa jadi tidak sulit. Salah satu aktivitas yang bisa Bunda lakukan adalah melatih panggul.
Caranya adalah dengan mengayunkan panggul ke depan dan ke belakang dari pose tangan dan lutut. Praktisi yoga mungkin juga dapat mengeksplorasi pose jembatan (bridge pose) yang sudah dimodifikasi untuk ibu hamil. Ini dapat memberikan efek yang serupa dengan latihan breech-tilt di kelas yoga prenatal trimester ketiga.
Mengubah Posisi Tidur
Memasuki trimester ketiga Bunda mungkin mengalami kesulitan untuk tidur karena perut yang semakin membesar. Bersabarlah sebentar Bun, karena tidak lama lagi buah hati Anda akan segera lahir.
Untuk membantunya menemukan posisi terbaik untuk lahir, Bunda dapat bereksperimen dengan posisi tidur yang berbeda. Cobalah untuk tidur miring dengan bantal menopang tubuh dan juga letakan bantal di antara kedua kaki Anda untuk memberikan ruang yang lebih besar di panggul agar bayi dapat berbalik.
Menstimulasi Janin dengan Benda Hangat dan Dingin
Pernahkah Bunda mendengar bahwa janin sensitif terhadap rasa hangat dan dingin dari luar perut Anda? Karenanya, Bunda dapat mencoba meletakkan sesuatu yang dingin (es batu dan lainnya) pada posisi kepala bayi saat ini (di bagian atas rahim) dan benda hangat di posisi yang Anda inginkan (dekat bagian bawah rahim).
Di dalam rahim, bayi ingin tetap hangat dan meringkuk, sehingga setiap dingin yang ditempatkan di dekat mereka akan menyebabkan mereka bereaksi dan menjauh. Sekantong kacang polong atau es batu cocok untuk teknik ini. Untuk mendapatkan kehangatan, cobalah berendam air hangat hanya sampai menutupi bagian bawah perut Anda atau bisa juga dengan gunakan kompres hangat.
Ubah penempatan panas dan dingin saat bayi mulai bergeser untuk menariknya ke arah panggul. Metode ini dapat digunakan sesering yang Anda suka selama Anda merasa nyaman.
Musik dan Cahaya
Musik dan cahaya adalah bentuk stimulus yang bisa membuat bayi bereaksi di dalam rahim. Dengan memutarkan musik atau menyorotkan senter di dekat tulang kemaluan Anda, bayi mungkin tertarik pada rangsangan tersebut dan mengubah posisinya.
Bunda bisa melakukan teknik ini secara bertahap, mulai dari sisi perut dan bergerak ke arah panggul saat bayi mulai bergeser. Ini juga dapat digunakan bersamaan dengan trik dingin dan panas di atas.
Jika Anda ingin memperdengarkan musik pada bayi dalam rahim, Anda bisa menggunakan headphone di dekat tulang kemaluan Anda. Ini mungkin mendorong bayi untuk mendatangi arah suara. Anda bisa mulai dengan memainkan musik di sisi perut Anda, lalu bergerak lebih ke bawah menuju tulang kemaluan.
External Cephalic Version
External cephalic version atau ECV merupakan prosedur yang hanya boleh dilakukan oleh dokter atau bidan. Prosedur ini harus dilakukan di rumah sakit, karena memang memiliki risiko, termasuk solusio plasenta dan prolaps tali pusat.
Pada dasarnya, dokter akan memberikan tekanan menggunakan tangan di bagian luar perut Anda untuk mendorong bayi masuk ke posisi vertex. Umumnya, dokter juga akan merespkan obat untuk membantu mengendurkan rahim, dan USG juga digunakan untuk membantu memandu pergerakan dokter. Studi menunjukkan bahwa prosedur ini memiliki efektivitas hingga sekitar 70%.
Artikel Terkait: Berhubungan saat Hamil Bayi Sungsang Bisa Membuat Posisi Bayi Normal, Benarkah?
Teknik Webster oleh Chiropractor
Ini merupakan salah satu teknik chiropractic di mana tubuh disesuaikan untuk membuka panggul, melunakkan ligamen, dan mengendurkan ketegangan apa pun yang mungkin menahan panggul dalam posisi yang kaku dan tidak terlalu akomodatif. Dengan melepaskan ketegangan, bayi mungkin lebih mampu bergerak dengan sendirinya ke posisi yang lebih baik untuk lahir. Teknik Webster hanya boleh dilakukan oleh chiropractor yang berkualifikasi untuk melakukannya pada ibu hamil.
Moksibusi dan Akupunktur
Moksibusi adalah bentuk pengobatan tradisional Tiongkok yang dilakukan oleh praktisi terlatih dengan menggunakan pembakaran seikat tanaman kering yang disebut “moxa stick”. Tanaman tersebut kemudian akan didekatkan pada bagian tubuh tertentu untuk menghangatkan dan memperkuat aliran qi (kekuatan hidup dalam doktrin medis Tiongkok) untuk mendorong bayi bergerak.
Sedangkan, akupunktur dilakukan dengan menggunakan jarum super tipis sekali pakai yang dimasukkan ke dalam kulit untuk melepaskan qi, mencegahnya tersumbat, atau membantunya bergerak. Pelepasan energi ini dimaksudkan untuk membantu bayi menemukan posisi yang lebih baik dengan membiarkan tubuh ibu hamil bergerak bebas dan bayi memiliki ruang yang mereka butuhkan.
Kapan Harus Minta Bantuan Dokter Kandungan atau Bidan?
Saat Bunda mengetahui bahwa posisi bayi sungsang, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda mengenai apa yang bisa dilakukan dan rencana persalinan yang ingin Anda ambil. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berupa kram atau kontraksi para dan pendarahan vagina.
***
Posisi sujud yang benar agar bayi tidak sungsang bisa Bunda lakukan sebagai salah satu upaya agar bayi menemukan posisi lahirnya. Jangan lupa untuk terus mengafirmasi si kecil agar dia mau memosisikan kepalanya berada di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga:
Melahirkan bayi sungsang secara normal, bagaimana prosesnya? Lihat videonya, Bumil!
5 Ciri Bayi Sungsang dan Cara Mengatasinya, Bunda Perlu Tahu!
Proses ECV Berhasil Balikkan Bayi Kim Kardashian yang Sungsang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.