Ada beberapa posisi melahirkan normal yang bisa Bunda pilih untuk dilakukan pada proses persalinan. Beberapa posisi melahirkan normal berikut, didasarkan pada penelitian yang mengungkap bahwa posisi tertentu memengaruhi kondisi perineum pasca melahirkan.
Posisi melahirkan normal yang bisa Bunda pilih
1. Posisi berjongkok (squat)
Posisi melahirkan normal secara jongkok.
Berjongkok adalah salah satu posisi yang direkomendasikan saat menjalani persalinan vaginal, dan termasuk salah satu posisi melahirkan normal yang populer. Posisi memungkinkan gravitasi membantu ibu mendorong bayi keluar.
Kelebihan:
- Berjongkok mempercepat pembukaan saat persalinan.
- Mengurangi risiko penggunanan forceps atau vakum saat melahirkan
- Menurunkan durasi persalinan
- Berjongkok bisa melebarkan pelvis Bunda hingga 20-30%
Kekurangan:
- Bila posisi bayi terbalik atau sungsang, posisi melahirkan jongkok bisa berbahaya.
- Berjongkok membutuhkan energi lebih, karena otot di pinggul, lutut dan pergelangan kaki akan sangat tegang menopang berat badan.
- Bila tidak ada bantuan dokter atau alat lain, melahirkan jongkok bisa membuat robekan semakin besar.
2. Posisi melahirkan normal secara bersandar
Persalinan bisa memakan waktu yang sangat lama, sehingga Bunda butuh istirahat di sela kontraksi. Posisi ini membuat Bunda bisa rileks di tempat tidur. Ada berbagai cara melakukannya, Bunda bisa berbaring di ranjang, dengan bantal yang ditinggikan. Bersandar di dinding, di kursi, atau orang lain, seperti suami/orangtua.
Kelebihan:
- Posisi ini membantu mengurangi ketegangan dan melemaskan otot-otot
- Alternatif buat Bunda yang merasa lelah namun tidak mau berbaring telentang sepenuhnya.
Kekurangan:
- Posisi ini bekerja melawan gravitasi, sehingga bisa menambah panjang durasi persalinan
- Saat Bunda berbaring telentang, rahim Anda bisa jadi menekan pembuluh darah mayor, sehingga berpotensi mengurangi suplai oksigen ke bayi. Ini juga bisa membuat Bunda merasa pusing atau mual.
- Bila posisi bayi sungsang, melahirkan dengan posisi bersandar bisa lebih menyakitkan.
3. Posisi melahirkan di atas kursi kecil
Copyright: Kaya Birth
Posisi ini bisa dilakukan jika Bunda punya birthing stool, kursi kecil yang biasa dipakai dalam proses persalinan. Pastikan ada seseorang di belakang Bunda untuk memegangi punggung Anda. Bunda bisa bergoyang ke depan dan ke belakang, posisi ini juga bisa dilakukan saat melakukan water birth.
Kelebihan:
- Membantu bayi jatuh ke kanal lahir lebih cepat.
- Mengurangi tekanan di bagian punggung.
- Membantu meningkatkan pembukaan.
Kekurangan:
- Risiko peningkatan perdarahan.
- Risiko peningkatan robekan yang lebih parah.
4. Berjongkok sambil berpegangan pada alat birthing bar
Copyright: Triad Birth Doula
Birthing bar adalah alat yang dipasang di ranjang, dan membantu beberapa posisi melahirkan normal. Dengan birthing bar, Bunda bisa duduk kapanpun, kemudian berjongkok, atau menyender pada bar sebagai penopang.
Kelebihan:
- Bunda bisa berpegangan pada saat mengejan
- Membantu mengubah posisi bayi jika diperlukan
- Menggunakan gravitasi sebagai bantuan
- Kontraksi lebih produktif, dan minim rasa sakit
- Mengurangi sakit punggung
- Lebih tidak melelahkan dibanding berdiri
Kekurangan:
- Peningkatan risiko robekan bila menggunakan alat ini dalam posisi berjongkok dan salah saat mengejan.
***
Beberapa posisi melahirkan di atas bisa Bunda pilih, semuanya bertujuan memudahkan Bunda dalam menjalani proses persalinan saat ingin melahirkan secara vaginal.
Bunda selalu bisa memilih metode apa yang ingin digunakan saat melahirkan, diskusikan dengan bidan atau dokter Anda. Tapi pastikan bahwa keselamatan bayi dan Bunda menjadi fokus utama yang harus dipertimbangan sebelum memilih.
Apabila pilihan yang tersedia hanya caesar, karena kondisi bayi dan Bunda, maka Anda harus bisa fleksibel menerima perubahan rencana melahirkan. Karena yang terpenting adalah bayi bisa lahir dengan selamat dan Bunda tetap sehat.
Semoga bermanfaat.
Copyright: Kaya Birth
Baca juga:
13 Posisi Melahirkan Normal yang Perlu Bunda Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.